Perbincangan hari ini
esok, dan seterusnya
adalah rumah
esok, dan seterusnya
adalah rumah
Sisa luka yang terbakar ditimpa panas pagi
Matahari berjalan, mengitari yang lembab semalaman di pekarangan rumahku
Dahan dan ranting
Menggeliat tatkala laut kau jatuhkan dari langit
Tapi bukan hujan atau bongkahan es yang mencair di atas titik nol derajat
Lantas ikan-ikan yang keemasan di kolam
Mengajakku sesekali bicara dengan bahasa tubuh
Dalam kalbu masing-masing
Ada cerita yang belum sempat dituntaskan
Tentang kupu-kupu
Yang membikin rumah-rumahan di ceruk dadamu
Dilubanginya sayap yang patah untuk dibangun tiang-tiang kokoh
Menopang segala tangis
Di antara sujud sepertiga malam
Kesunyian pecah dan berhamburan
Kita memungutinya satu-persatu
Dalam hitungan ke seratus, angka-angka ganjil berloncatan
Membentur yang mengeras di keningku
Tentang yang tak sanggup mendengar kebencian
Akhirnya mereda sendiri
Pohon-pohon di hadapanku
Siapakah di antara kita yang bertahan
Duduk bersila di atas duri-duri pesakitan?
Jekardah, June 2019
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin