Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label cerpen

November dan Beberapa Perjalanan ke Depan

Sepertinya baru saja 24 jam berlalu. Aku mendengar suara AC lebih kencang dari biasanya, suhu di kamar terasa lebih dingin. Aku tidak melakukan banyak hal layaknya sepertu tahun-tahun lalu, menikmati depresi yang kambuh. Sekadar menghirup udara luar atau meregangkan kelopak mata pun membuatku malas.  Setidaknya dalam 2 atau 3 jam sekali aku bangkit menuju kamar mandi melakukan hal-hal menyenangkan. Aku menyalakan keran air Dan mendengar riciknya bagai hujan di tengah hari. Di tempat baru ini, suhu hampir genap di angka 38 derajat Celcius. Dari jendela kamar mandi yang tidak terlalu lebar aku mengintip ke luar. Ketika melihat aspal, bayang-bayang fatamorgana nampak jelas.  Selepas mencuci tangan dan membasuh muka, aku kembali meringkuk tidak berdaya. Sesekali menarik selimut, melanjutkan membaca, atau iseng mengecek persiapan mengajar untuk satu minggu ke depan. Buku-buku yang akan aku pakai di kelas hanya tersentuh beberapa kali sambil membolak-balikkan halamannya....

Yang Dikasihi Oleh Semesta

Aku hujan Mendung di gelasmu Poppy Flowers Orange Sky A painting by Wieslaw Sadurski Di puncak gunung yang hijau dan berkabut, matahari menyembul. Cahaya perlahan meninggi, mencapai keluasan langit, dan menembus awan gelap yang tebal. Mungkin suhu di sini masih 15’C atau bahkan lebih rendah dari suhu di puncak gunung lain. entahlah, aku hanya mencoba menerka. Bukan keahlianku untuk memperkirakan angka pasti dalam matematika. Ini hari Kamis. Di akhir bulan Mei, siapa yang menyangka aku dapat bertahan hidup sampai sejauh ini. Kira-kira dua bulan silam, di tanah kelahiranku, kerusuhan terjadi. Api berkobar di mana-mana, di jalanan, di rumah penduduk, di pertokoan, hingga di gedung-gedung kantor. Beberapa angota keluargaku ikut menjadi korban. Ayah, ibu, serta kedua saudaraku ikut terbakar bersama bangunan itu. Semuanya hangus. Hanya beberapa kerangka bangunan yang tersisa. Ketika api mulai padam, barulah satu persatu korban dapat dijumpai. Nasibnya sama. ketika dievaku...

THE UNTRANSLATABLE WORDS

THE UNTRANSLATABLE WORDS source :  https://mashable.com/2014/09/18/untranslatable-words-artwork/ Perjalanan ini akan menghabiskan waktu selama kurang lebih enam jam. Dimulai dari kemacetan dan jarak tempuh yang tidak dekat antara apartemen dan terminal keberangkatan, antrean check-in , hingga berada di ruang tunggu keberangkatan yang ramai, menjadi syarat awal melakukan perjalanan untuk pulang. “Rückkehrunruhe!” Baru kali ini dan satu minggu belakangan, saya benar-benar merindukan rumah. Aroma kota yang dipadati berbagai pembangunan fisik fasilitas-fasilitas umum, seperti stasiun kereta api, pelebaran jalan raya, jalur LRT, penambahan gedung rumah sakit, dan lain sebagainya, masih begitu melekat di ingatan saya. Ini adalah mega proyek untuk menyambut pesta olahraga se-Asia yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Pembangunan sudah berjalan sejak dua tahun terakhir dan saya melihat perubahan yang signifikan. Kota yang dulu dipenuhi bangunan tua, sebagian besar ...

WITH HER BIG EYES

WITH HER BIG EYES sumber : dribbble.com Pada sebuah cermin yang terpasang di sudut tembok kamar mandi, beberapa inch dari selang shower yang sudah tidak berfungsi, aku berdiri. Memandangi diri dengan tatapan setengah kosong. Hari ini tidak ada yang berjalan secara istimewa. Semuanya seperti sudah ditetapkan mesti begini dan mesti begitu. Kalau tidak ini dan itu, silakan angkat kaki, bawa serta barang-barangmu, kemasi yang masih bisa dipakai, termasuk seekor ikan yang dibiarkan berenang setiap hari dalam sebuah akuarium. Ukurannya kecil, tetapi cukup untuk menampung tubuh mungil seekor ikan. Hanya ia saja, tidak ada yang lain. Hanya dirinya saja yang hilir-mudik, berenang ke sana kemari. Barangkali ia juga mulai lupa seperti apa mestinya ekosistem terkecil dalam air ini terlihat. Ikan itu terbiasa dengan ketidakseimbangan. Meski disinari matahari, elemen pelengkap lainnya sudah disingkirkan sejak lama, yakni sejak pertama kali aku memutuskan menjadikan akuarium ini sebagai alat...

PRINCIPIA JAGADHITA

PRINCIPIA JAGADHITA sumber : illustrationfriday.com Hari ini, Minggu, dimulai pada jam tiga pagi. Seperti biasa sebelumnya saya akan tidur tengah malam sambil melihat-lihat ilustrasi di tahun 20an hingga 60an, memutar koleksi Lana Del Rey, membaca dua atau tiga artikel dan jurnal singkat berbahasa Indonesia atau asing, mengggarisbawahi hal-hal yang penting dalam artikel dan jurnal itu serta lanjut menelusurinya lebih mendalam lagi melalui mesin pencari. Berjumlah dua kalau menghabiskan kira-kira satu jam, dan tiga kalau berdurasi tidak lebih dari sembilan puluh menit. Saya tidak bernapas panjang. Terkadang iri melihat adik, ibu dan ayah, teman-teman sekolah, mantan kekasih, teman kuliah, kekasih, teman satu kantor, dan orang asing yang sesekali saya temui di pojokan yang menyediakan ruang membaca dapat berlama-lama membenamkan segenap jiwa dan raga mereka pada sebuah buku.  Artikel dan jurnal singkat nyatanya lebih pendek dari buku. Untuk membacanya saya masih har...

NGAMEN PUISI DAN MUSIK

“Mau balon yang mana? Yang besar, sedang, warna-warni, meriah, talinya panjang, bentuk boneka?” Aku masih punya balon yang kian hari, ia matang di bawah cahaya. Siang itu, aku ngamen musik dan puisi. Pasar yang sepi, kemudian dipenuhi orang-orang yang berkeringat. Mereka mendekat. Mereka-reka apa yang dikatakan oleh matanya, aku seolah sedang meramu jampi penglaris proses menjual dan membeli. Entahlah. Siapa saja boleh menebak. Hanya hati dan akal masing-masing yang berkata, “Itu jawabannya!” “Itu salah!” Sinar matahari yang tembus di badan rimbun pohon, mulai menggeliatkan waktu. Sejumlah awan beringsut mencari sumber dan cinta di langit lain. Tidak ada yang berteduh. Aku bersyukur jika takdir mengamen seperti menjadi rezeki sehari-hari. Puisi dan musik live concert , arah matahari mulai menikung. Wajah mereka yang menyaksikan semakin nampak murung dan menyebalkan. Setidaknya ketika ada yang menghibur, mengamen di depan mereka, ekspresi yang tergambar paling tepat seha...