Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Terjemahan

Terjemahan Puisi Berbahasa Prancis

Saya mencoba menerjemahkan puisi berbahasa Prancis yang ditulis oleh Charles Baudelaire, dengan judul La Soupe et Les Nuages. Selamat membaca, kawan! ..... SUP DAN LAMUNAN Wanitaku yang sinting menyodorkanku makan malam, dan dari dekat jendela tersingkaplah ruang makan, aku menyaksikan desain bergerak yang Tuhan ciptakan dari lamunan, konstruksi tak teraba yang menakjubkan. Lantas aku bergumam, lewat perenunganku: "semua fantasmagoria* hampir sama apiknya dengan biji mata wanitaku yang terkasih, si gila nan mungil yang mengerikan dengan bola matanya yang hijau." Dan seketika, pukulan keras mendarat di punggungku, dan aku mendengar nyanyian sekaligus parau dan merdu, jeritan histeris dan serak oleh wiski, suara wanitaku tercinta, yang bilang: "Kapan kau habiskan supmu, pemimpi sialan?"  *pertunjukan theater bertema horror ..... LA SOUPE ET LES NUAGES Ma petite folle bien-aimée me donnait à dîner, et par la fenêtre ouverte de la salle à manger je contemplais les mouva...

Puisi Terjemahan - The Eagle

Saya kembali menerjemahkan puisi anak berjudul The Eagle (Sang Elang) yang ditulis oleh Lord Tennyson Alfred. Tantangan dalam menerjemahkan puisi anak salah satunya adalah rima. Bila dalam bahasa aslinya ditulis secara berima, maka saya pun berusaha menerjemahkannya dengan mempertimbangkan rima pada kata dari setiap larik. Semoga terjemahan puisi anak kali ini dapat menambah referensi bacaan dan pengetahuan kita.  Sang Elang - Lord Tennyson Alfred Sang Elang mencengkeram batu karang dengan cakar yang lengkung; Di bawah terik matahari di tanah sepi gaung, Diselimuti langit biru, Sang Elang mematung. Di bawah sana, lautan menggulung dan menerjang; Sang Elang mengintai dari puncak batu karang, Dan secepat kilat Sang Elang menyerang. *** The Eagle - Lord Tennyson Alfred He clasps the crag with crooked hands; Close to the sun in lonely lands, Ring'd with the azure world, he stands. The wrinkled sea beneath him crawls; He watches from his mountain walls, And like a thunderbolt he falls. ...

Terjemahan Puisi Anak (I & II)

Sebelum tidur, saya mencoba lagi menerjemahkan puisi anak-anak dari penulis yang berbeda. Puisi anak pertama dan kedua yang saya coba terjemahkan ditulis oleh Kate Miller-Wilson dan Lewis Carroll (salah satu karyanya yang terkenal adalah Alice's Adventures in Wonderland ). Selamat membaca, kawan! Sepatuku yang Hilang - Kate Miller-Wilson   Aku mencarimu dari pintu masuk, Di bawah dipan, di lantai kamar mandi, Di dekat tangga rahasia, di dalam laci yang menyimpan berbagai kaos kaki, Di sebelah meja, bahkan di luar bak pasir. Bundaku memanggi-manggilmu, begitu pun aku. Pergi kemanakah kau, wahai sepatuku yang hilang? Si Buaya - Lewis Carroll Betapa seekor buaya mungil Lihai membesut buntutnya hingga berkilauan, Dan membasuhnya dengan air dari Sungai Nil Pada takaran yang begitu pas! Betapa ia menyeringai dengan riangnya! Betapa ia dengan teraturnya melebarkan cakar, Dan menyambut ikan-ikan kecil terperangkap Dalam senyum lembut di mulutnya! Teman-tema...

Puisi Terjemahan - Stephen Dunn

TEMPAT IA MENEMUKAN DIRINYA Si pendatang membuka peta dan menunjuk ke sebuah titik hitam. "Lihat, betapa terasingnya aku selama ini, di sini, di antara kalian semua," tegasnya. "Betul." John si kuda poni yang lembut menimpali, "Keterasingan jelas menjadi kebahagiaan bagimu."  Namun Sang Ketua Regu menginterupsi "Lalu sekarang, mari dengarkan ia lagi, cobalah untuk sedikit lebih jujur." Si pendatang merasakan kenyamanan yang tidak lagi asing dari orang-orang yang menentangnya. Ia meracau perihal kebodohan-kebodohan  akan cinta, begitu pun hidup yang menjadi penyitaan yang berkepanjangan, hingga yang lainnya menyahut, "dulunya aku seekor babi, si rakus yang payah, dan kini menjelma aku llama." Kepada yang lainnya seseorang menambahkan, "dan aku, sebelumnya seekor serigala. Kini anak-anak mendekatiku, tanpa merasa takut." Sang Ketua Regu menanyai si pendatang, "Kau sudah menjelma binatang apa saja?" "Seekor tikus y...

Terjemahan Haiku (I)

Saya mencoba menerjemahkan Haiku. Jujur saja, sangat sulit bagi saya untuk betul-betul mengikuti aturan 5-7-5 juga penanda musim. Akhirnya setelah mencoba mencari beberapa referensi terjemahan Haiku berbahasa Indonesia, tidak sedikit yang 'bandel' menerjemahkan di luar aturan 5-7-5 karena kekayaan masing-masing bahasa. Semoga terjemahan ini mampu menggoda kita untuk melihat lebih banyak kekayaan dalam karya sastra klasik. Selamat membaca, kawan! *** Bumi pun berembun di tiap tetes yang tumpah penanda ingar-bingar -Kobayashi Issa- *** Pandangan dikaburkan kabut aku tidak berdaya  berjalan susah payah -Matsuo Basho- *** Di Bumi kita bermukim berkeliaran di puncak neraka memandangi bunga-bunga -Kobayashi Issa- *** Dilumat bayangan peluang meloloskan diri menerobos matahari luput -Arakida Moritake- *** Membangun, merubuhkan, membangun, merubuhkan ulang, pada akhirnya bunga poppy mengembang -Tachibana Genjiro- *** Di bawah tinju hujan yang menderau sepuluh tunas menyembul -Yosa Buso...

Puisi Terjemahan William Wordsworth - I Wandered Lonely as a Cloud

Hari ini, saya mencoba lagi menerjemahkan sebuah sajak berjudul I Wandered Lonely as a Cloud yang ditulis oleh William Wordsworth. Selamat membaca kawan! Semoga apa yang kita baca hari ini, membuat kita merasa penuh dan bahagia.  *** Umpama Segumpal Awan Aku Berkelana Aku berkelana umpama segumpal awan Yang melayang di ketinggian melampaui lembah dan bukit, Ketika tak sengaja kudapati sejauh mata memandang, Sehamparan bunga-bunga daffodil; Di dekat danau, di bawah rimbun pepohonan, Bunga-bunga daffodil melambai dan menari dikibaskan angin. Tak henti-hentinya laksana bintang-gemintang yang berkilatan Dan mengerjap di keluasan bima sakti, Bintang-gemintang itu, meregang dalam lintasan tanpa batas Di sepanjang tepian danau yang luas: Sekilas kusaksikan berpuluh ribu, Bunga-bunga daffodil saling beradu lewat tarian yang begitu lincah. Ombak di sebelahnya menggulung dan pecah; namun bunga-bunga daffodil Menghempaskan kilauan ombak itu dalam sukacita: Seorang penyair menjumpai dirinya te...

Puisi Terjemahan Rumi - When I Die

Saya mencoba menerjemahkan sajak yang ditulis oleh Rumi berjudul ' When I Die '. Selamat membaca, kawan! *** Ketika Maut Menjemputku Ketika maut menjemputku ketika peti jenazahku disiapkan jangan kau kira aku merindukan kehidupan dunia jangan menitikkan air mata jangan sesekali meratapi atau berduka cita aku tidak sedang terjerembab ke dalam neraka para iblis tatkala kau saksikan jasadku dipikul berhentilah menangisi kepergianku aku tidak pergi sebaliknya aku sedang berada di sisi Sang Maha Penyayang bila kau beringsut  dari peristirahatan terakhirku jangan ucapkan selamat tinggal ingatlah bahwa pusara sejatinya hanya sebuah tirai yang menyembunyikan firdaus di belakangnya kau hanya akan menyaksikanku terbujur di liang lahad kini lihatlah kebangkitanku bagaimana mungkin yang kau saksikan menjadi sebuah akhir tatkala matahari tenggelam atau bulan terbenam yang terekam di matamu tampak seperti akhir juga seperti senja namun sebaliknya, yang kau saksikan adalah fajar saat maut men...

Baby's Way - Rabindranath Tagore

Saya mencoba menerjemahkan sajak Rabindranath Tagore, berjudul Baby's Way. Selamat membaca, kawan! Cara Seorang Bocah Jika saja bocah bisa berkehendak, ia dapat terbang kembali ke surga saat ini. Bukan tanpa alasan ia tidak meninggalkan kita. Ia gemar merebahkan kepalanya di ceruk dada sang ibu, tanpa pernah berhenti memalingkan pandangannya sedikit pun. Ia paham segala macam pesan bijak, namun hanya sedikit dari kita lihai menerjemahkannya. Bukan tanpa alasan bila ia enggan bicara. Satu-satunya yang ia inginkan ialah mempelajari pesan yang tergelincir dari mulut sang ibu. Oleh sebab itu, ia sungguh tak berdosa. Ia mempunyai emas dan mutiara yang melimpah, tapi ia hadir ke dunia bagai pengemis. Bukan tanpa alasan ia menyamar seperti itu. Pengemis kecil telanjang nan tersayang ini berpura-pura tidak berdaya, biar ia boleh mengemis kekayaan cinta dari sang ibu. Bocah terlepas dari jeratan yang mengikat di tanah kesuburan. Bukan tanpa alasan ia merelakan kebebasannya. Ia paham betul a...

Terjemahan Sajak Kay Ryan

Saya mencoba menerjemahkan sajak dari Kay Ryan, berjudul He Lit a Fire with Icicles (Ia Menyulut Api dengan Tetes Air yang Membeku) dan Thin (Sedikit). Selamat membaca teman-teman! Ia Menyulut Api dengan Tetes Air yang Membeku Kepada W.G. Sebald,  1944-2001 Inilah buah karya dari Santo Sebald, salah satu mukjizatnya: ia menyulut api dengan tetes air yang membeku. Ia menggesekkan  tetes-tetes air yang membeku seperti menggesekkan baja pada batu api, itulah buah karya Santo Sebald. Dan  masuk akal  panasnya hanya  sehangat tubuh. Betapa abainya ia memahami bahwa es akan  terbakar. Betapa bebalnya  ia berdiam diri. Saat ia dapat  merasakan sensasi di kedua kakinya ia harus menyerah. Sedikit Betapa semua hal yang dipahami sangatlah sedikit-- lapisan tipis es di atas sebuah kolam hanya akan dilintasi oleh burung-burung  penuh percaya diri. Seekor burung dinilai dari beratnya atau sajak-sajak Wordsworth yang sama ringannya dengan seeker burung.

Bilamana - Rudyard Kipling

Bilamana, adalah puisi yang ditulis oleh Kipling dengan judul dalam Bahasa Inggris, IF. Saya mencoba menerjemahkan puisi berjudul IF dalam Bahasa Indonesia. Selamat membaca ya, teman-teman! BILAMANA - Rudyard Kipling Bilamana engkau sanggup berkepala dingin saat semua orang di sekelilingmu Tengah kehilangan yang mereka miliki dan menyalahkanmu, Bilamana engkau berpegang teguh pada diri saat semua orang meragukanmu, Tapi juga memikirkan keragu-raguan mereka; Bilamana engkau sanggup menanti dan tidak lelah menanti, Atau dibohongi, janganlah bersepakat dalam kepalsuan, Atau dibenci, janganlah memberi ruang untuk membenci, Dan janganlah terlihat begitu anggun, juga bicara terlampau berwibawa: Bilamana engkau dapat bermimpi -- dan tidak menjadikan mimpi sebagai tuan; Bilamana engkau berpikir -- dan tidak menjadikan buah pemikiran sebagai sasaran; Bilamana engkau dapat berjumpa dengan Kemenangan dan Malapetaka Dan belaku adil pada kedua penipu itu; Bilamana engkau sanggup mendengar kebenaran...

Bilamana - Rudyard Kipling

 Bilamana - Rudyard Kipling Bilamana engkau sanggup berkepala dingin saat semua orang di sekelilingmu Tengah kehilangan yang mereka miliki dan menyalahkanmu, Bilamana engkau berpegang teguh pada diri saat semua orang meragukanmu, Tapi juga memikirkan keragu-raguan mereka; Bilamana engkau sanggup menanti dan tidak lelah menanti, Atau dibohongi, janganlah bersepakat dalam kepalsuan, Atau dibenci, janganlah memberi ruang untuk membenci, Dan janganlah terlihat begitu anggun, juga bicara telampau berwibawa: Bilamana engkau dapat bermimpi -- dan tidak menjadikan mimpi sebagai tuan; Bilamana engkau berpikir -- dan tidak menjadikan buah pemikiran sebagai sasaran; Bilamana engkau dapat berjumpa dengan Kemenangan dan Malapetaka Dan belaku adil pada kedua penipu itu; Bilamana engkau sanggup mendengar kebenaran yang telah engkau sampaikan Dipelintir oleh para pembual untuk menjebak si dungu, Atau menyaksikan hal-hal yang engkau korbankan, hancur,  Dan membungkuk lalu mengonstruksinya deng...

Berlayar Kapal Brooklyn

Tulisan ini merupakan sajak Whitman, yang saya terjemahkan dalam Bahasa Indonesia, berjudul Crossing Brooklyn Ferry. Selamat membaca ya! Berlayar Kapal Brooklyn Ia tak mengarungi waktu, tak juga ruang, begitu pun jarak Aku bersama kalian, wahai sekelompok orang yang berlayar, atau bahkan berjumlah lebih banyak lagi dari yang ada di sini, Aku meraba apa yang kalian raba saat memandangi sungai dan langit, Seperti kalian, aku satu di antara kerumunan yang padat itu, Aku terhibur sebagaimana kalian terhibur oleh kedamaian sungai dan linangannya yang mengilap, Meski melaju diiringi arus yang kencang, seperti kalian, aku diam dan bertumpu pada jeruji, Aku menyaksikan sebagaimana kalian menyaksikan barisan tiang layar dan cerobong asap kapal nan tebal. *** Crossing Brooklyn Ferry It avails not, time nor place-- distance avails not, I am with you, you men and women of a generation, or ever so many generations hence, Just as you feel when you look on the river and sky, so I felt, Just as any of...