Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

NAMUN BEGITU MAMA ...

kepada mama ada semacam tanda semua kesedihan akan menjadi yang paling damai di dekat matamu rambut yang terikat dengan sebuah kain yang melar persis seperti ingatan kita yang tumbuh mengecil, tumbuh, dan kembali pada Zatnya semacam tanda itu melubangi pikiran kita yang dilanda tik tok tangis waktu tidak pernah berhenti begitu pula tangisan itu yang demikian memanggil nama kita tanda itu kita mencoba berkabung di dalamnya kita mengingat mana yang lebih menyakitkan antara melepas yang telah lama tinggal atau yang baru saja hendak pergi jauh dari jangkauan aku meringkuk di sana tidak ada sinyal telpon tidak juga pesan mesra yang datang memanggilku dengan sebuah kesaksian sayang itu barangkali akan pupus begitu saja 2012

SEBUAH CATATAN

: agus c noor, el aquila blanca terkadang malam tidak benar-benar gelap di bawah rumpun rumput rindang cahaya memantul menerobos celah-celah kecil aku teringat akan muslihat yang kita lakukan saat itu seekor kucing apa bila didekatkan dengan sebatang kayu yang tak lama mati akan berubah menjadi sesuatu yang lain tidak perlu pengorbanan atas apa yang akan terjadi nanti bila memang waktunya segalanya akan menjadi mulus muslihat akan menggenapkan namanya menjadi seribu musim yang lebih awet lalu sepertinya atas perubahan yang baru saja terjadi kita telah saling melupakan apa yang pernah kita temukan pada malam itu keheningan paling abadi merasuk rongga pintu kehidupan yang baru saja ingin mengubah kehidupan yang baru namun tidak dari yang hidup kepada yang telah tiada 2012

RISALAH : ANGIN RIBUT YANG KELAK DATANG

                                               : ags dimulai dengan risalah yang tersembunyi di balik mulut semak yang menjaga bebatuan di dekat hati kita seperti air bergerak menuju liang rumah hanya rumput dengan simak menyaksikan yang kedinginan membenturkan dirinya pada masing-masing buih yang pecah “masuk saja sayang. ternyata hari mulai gelap” ilalang terlihat begitu menghitam di ujung mata halimun begerak menjauh melalui ubun-ubun kepala. hanya kita saja berupa ingatan yang sukar dilupakan siluet ciuman itu dengan sebentuk postur wanita   diterjang kabut ilalang tumbuh dan menyebar di tanah kita, rumah singgah kepada hati subuh telah tiada hanya langit yang merah dan kepucat-pucatan di sana semilir suara yang merdu membentuk cerobong kita sebut telinga tinggal sahdu “tidak perlu sayang! ketahuilah, angin ribut kelak datang ... ” 2012

Races Bois Boulogne, 1867

oleh : Edouard Manet kuda itu berpacu di dalam langkah lindap dekat senyummu kuda itu ada banyak keyakinan yang mekar di jantungnya. darah mengalir menjadi air kuda itu pada lurus jalur yang mengawasi bagaimana ia berpacu, terkepung bersama debu berkelahi dengan perasaannya  yang cemas harap berharap muncul dari sorak dan pengendali yang juga  ikut luput dengan debu agar pecah dan ditinggalkan kuda itu  seperti berpacu  dengan detak dan denyut yang sembunyi hanya ia  dan mereka yang berani merekam sekawanan yang beringas :buta di antara sorak yang tumbuh demikian begitu gaduh kuda itu yang datang berpacu dengan matahari :matang di atas "katakan, bila terbakar dan susut kuda itu perjalanan kita berpendar perlahan meredup hanya manis sebelum waktu" 2012

Sebuah Telur yang Kedinginan, Nanti...

:mas gan membayangkan tubuhmu  setengah mati enam puluh tiga tahun sebuah risalah gaib seperti mengatakan enam puluh tiga tahun adalah nomor urut saku persis seperti lorong-lorong kecil tanda guratan dekat sekali dengan mata empat tahun mendatang : hei nona jangan menangis ini hujan sudah lama gerimis waktu langit besok memerah sebuah telur yang kedinginan dalam wajahmu akan menetas dan merasa asing dalam gigil tubuhnya yang terbakar 2012

Lontar

apa yang menjebakmu di sana sebuah pisau panjang berkali-kali menyenggolmu, lalu berlari menunjuk satu sisi dekat dagumu melahapnya dengan rasa kantuk dan cemas ia berlari menikung dari balik pintu dan tersandar sendirian menunggumu kembali menengoknya dari sudut mata kembali terasah sebab yang membuatmu terjebak di sini sebuah jalan yang girang memelukmu dari sisi terjauh menelanmu dengan tubuhnya mengalir dan menyatakan, ingatanmu adalah kekasihnya yang gampang marah memukul-mukul dahinya kebetulan tak bisa bening lagi atas apa yang menjebakmu di sini sudah sampai ketika apa yang mesti kau genggam memotong batinmu yang pecah dan gemetar ketika kedinginan menjadi rumah kelak mengawasimu lewat samadi ruh tangan yang tak sampai 2012

Tinggal Setengah, Tinggal Separuh

:sapardi  jangan kau bayangkan matahari itu menjadi pertanda yang membelah ingatan, kepala, serta tubuh kita, lalu membuangnya jauh ke sungai namun siapa yang tahu dengan membayangkan meski dengan semua yang kita miliki tinggal setengah "aku minta milikmu yang separuh itu" padahal tak ada yang akan menjadi setengah pun separuh jangan kau bayangkan demikian sedikitnya tubuh kita demikian kurangnya ingatan dan kepala ini terkadang membayangkan apa saja kepada dirimu, lalu untuk kita setengah dan separuh itu memiliki perjalanan yang panjang bermuara pada kita sepenuhnya menyatu 2012  

Techno Remix

wajahmu yang dicintai banyak orang Remix 1 bintang kecil gemerlapan bagai tungku panas di wajahmu Remix 2 sebab ada sebuah melankoli berkali-kali memantul di depan kaca merebut wajahmu Remix 3 menusuk wajahmu dengan lancipnya dengan kenangan yang merusak ingatan wajahmu bagaimana menjadi lebih cantik, lebih cerah, atau juga pilu diterpa angin yang setia hinggap di wajahmu (menelurkan kesetiaan yang baru) selepas sangsai gerimis malam hari berloncatan - kemudian menjadi bintang - wajahmu tak pernah padam! 2012

Neny

: N.R. suatu kepedihan atau pun kehidupan yang berputar di kepala kita menjadi berat, menjadi sekilas seperti beban yang kadang kita tarik, kita lindungi dengan ucapan sayang : sayang yang tiba-tiba mejadi suatu bingkisan berwarna pink suatu kepedihan melalui pandangan yang berat menuju bangunan tinggi di samping kita barangkali di sanalah seharusnya suatu kepedihan berada di tempat paling kecil yang merendah sore ini dengan berbagai kepedihan bukan saja membuat kita berpikir dari mata yang tak pernah bicara dari tangan yang terus berlari menuju stasiun tempat kepedihan saudara kita yang ditindas di bawah rel-rel menjelma kebisuan dan air mata bagi dirinya dan kebanyakan Barata dengan kepedihan selalu saja dari hati kita meraung dalam suaranya yang kecil merobek pipinya yang kenyal meminum darahnya, demi sebuah kejayaan yang diam-diam tetap hidup dan tersakiti kemudian kepedihan dihasilkan dari nyawa panjang mereka yang bergerak dan mereka yang ti

MULUT

: piy Meski berulang kali Kita saling menghubungi Mulut yang kerap kita akrabi Sebagai penanggal kebisuan Seperti berlari Menolak apa yang dulu pernah kita sepakati Tentang keadaan rumah Yang kadang gemetar Melihat kita yang jauh Dan tak pernah pulang Setiap sinyal Mereka menawarkan ini itu Menawarkan tangkai mawar dan duri Dari mulut ini Kita diam-diam mengunci diri Kita melihat pada masing-masing mata Seribu tahun tertulis di sana Takkan membuat kita lenyap di alam usia Di alam ibu suri merapikan sehelai rambutnya Tertinggal di meja kayu Selembar kartu nama Dengan sebuah almanak berbentuk mulut Mulut ini yang pernah kita bawa pergi Dari tempat yang asing Tempat kita saling diam Menyakiti apa yang telah sakit Lalu menyapa kematian Namun semuanya Di sini di tempat lain Kita menyebutnya kamar rahasia 2012  

Puisi Ialah Bahasa Batin yang Berbicara

Puisi ialah bahasa batin yang berbicara melalui siapa-siapa saja dan apa-apa saja yang ia pilih. Misalkan pohon kurma dan seorang wanita yang tengah memeram buah hati di dalam rahimnya. Mereka berdua yang sepakat ini diam-diam menyimpan buah hati yang sangat dikasihi. Bersama-sama melewati sembilan purnama lamanya, mereka berdua saling akur, mengadu nasib di dalam doa, mempertanyakan kembali bahasa-bahasa batin yang telah memilih mereka. Dengan sura yang sulit dimengerti oleh tumbuhan yang hampir habis masa panennya, mereka terkadang menggerutu sendiri. Menyatakan kekesalan dalam berbagai tindakan yang sebenarnya mencelakakan buah hati. Buah hati yang tak pernah memilih dan tak ingin dipilih. Dari yang jauh dan terpantul di hadapan mereka, sebuah berkah hadir tanpa  terduga. Terbanglah selembar kain bertuliskan poster berhadiah, lengkap dengan lomba berikut prasyaratnya. Bagi siapa saja dan apa saja yang dapat menulis puisi dengan bahasa paling batin, akan mendapatkan pasangan h

HANYA KITALAH SATU-SATUNYA

:bara, agus noor, hasan aspahani Barangkali, dengan memukulimu lewat sejuta pensil runcing dapat menembus lengkung hati yang kian kebal. Namun aku semakin ingin mengusikmu. Yang lelah dan yang mengalir di tubuhku, hanya sebuah tanda tanya yang tak semestinya kau tahu. Berlarilah kemana saja, sayang! Berlarilah sebelum ombak menjerembabmu di dalam keasingan yang tak akan pernah mengingat ingatannya sendiri. Sedang aku di sini menyaksikanmu dalam kelelahan. Sejak demikian itu waktu memburuku dengan beringas. Kini gilirannya aku memburumu. Menghujanimu dengan semacam tembakan kecil yang dinamakan cemburu. Menusukmu dengan semacam mata pisau yang nakal, yang pernah melenyapkan segenap dahaga untuk sekedar kembali pada kecintaan lama. Yang telah berlalu dan yang hampir saja tiba pada masa lalu, aku yakin hanya kita sajalah satu-satunya yang berhasil tetap pongah mencari hidup dengan cara lain, mimpi yang tuntas, dan kemungkinan-kemungkinan yang segera lepas. 2012

IN A HARMONY AND A ROAD

a long road after walking Sejak awal mencintaimu senantiasa sebatas keasikan : anak-anak bermain hujan, menarik layang-layang basah, bernyanyi dengan keriuhan tanah yang diam-diam menampik mimpi mereka - jatuh perlahan, menipu dedaunan yang sebenarnya telah lebih dulu mencintaimu dengan sepatah ranting di tubuhnya. Seandainya mencintaimu senantiasa kekosongan dari dalam air yang bergulung-gulung dengan gemetar, mencengkeram tanganku berikut keangkeran dari dalam hatimu : rumah paling merdeka bagi anak-anak yang bermain, aku menukaskan beberapa kepedihan lain lalu menukarnya dengan sebatang peluru mungil, berkali-kali muncul dari lubang pipimu yang putih. Seperti jarak yang terlampau jauh ditempuh oleh punuk masing-masing orang yang berkekasih, perjalanan mencintaimu belum berhenti. Seperti kita yang kadang menangis dan kembali menutup mulut sendiri, membiarkan tenggorokan terbuka, membangun cabang baru, mencari jalur lain_jalur lebih singkat yang memuncakkan doa-doa lewat

SURAT-SURAT BERLABEL ALAMAT LAINNYA

apa yang baru saja menjadi tantangan di dalam surat selain alamat dan pengaduanmu yang ditulis semalam suntuk ? demikian kita mengabaikan surat-surat yang datang di tengah meja kerja seperti gumpalan kertas-kertas buram dan tinta pena yang berjatuhan demikian kita tak pernah kembali memungut apa yang mesti dibereskan perahu-perahu terbang yang berkeliaran di depan mata demikian kita menerjemahkan sebuah pemisah antara waktu  saban hari dan yang kelak akan kita musuhi namun apa yang telah usai di antara pemberian salam  dan ucapan selamat tinggal bukan saja peringatan perpisahan dan pertemuan yang acapkali kita kutip pada masing-masing surat harian. kita yang tengadah dan lugu demikian begitu asik memandang diri dari balik hujan yang berkaca-kaca maka demikian yang hampir raib di atas surat ini kita menghapusnya perlahan. mendedahnya kembali, menulis ulang kita sepakat tidak ada pengulangan paling fasih yang mesti dibawa kabur atau dilayangkan le

DARI MARITIM YANG TERBUKA

Setelah lima hari kita berhasil menyatukan cerita-cerita tentang nyamuk yang hinggap di kebun sayur, akhirnya kita rampungkan keinginan-keinginan untuk berbelanja puisi pada sebuah swalayan yang berisik dan menyukai monopoli rumahrumah yang singgah dari negeri yang jauh. Beberapa bintang yang pernah dituliskan melalui sebuah kertas pembungkus permen karet bermotif kupu-kupu, kita simpan baik-baik dalam celana panjang yang kehabisan warna. Setiba musim dingin menurunkan salju merah dan sakura yang tumbuh di pinggiran ranting, tombol-tombol televisi terasa begitu sulit dikendalikan. Sederetan menu sulit terbaca, hingga daftar kenapa berjumlah begitu banya ketimbang mengapa. Kemudian pukulan-pukulan dari ujung sisir dihantamkan ke lengan kita untuk menciptakan suara-suara lebam. Pisau-pisau begitu tumpul ketika channel-channel mengambang di air yang bernama. Sepasang wanita yang memanggang roti dengan selai alis-alis yang cukup untuk digunting, mengaku telah membereskan ikat-ika

METROPOLUTAN

Kami terkadang mesti berlari, membawa serta jingkatan yang diam-diam menyelinap di dalam sebuah pengasingan. Jiwa kami yang tak layak huni, berkali-kali gontai. Limbung datang dari tubuh yang mengusung kelap-kelip malam, menyulap dan memantrai kami. Dari ritus ini, tak ada yang namanya kesepian dan kesakralan. Semuanya melunak serempak. Menampar daging kami satu persatu. Kami yang bersuara di atas segala keinginan, telah ditembaki dengan sebatang pelor busuk yang dirampas dari jiwa kami, dari tubuh kami, dari segala ingin yang mengguncang. Kemudian tumbuh menjalar di bawah akar-akar rotan : sumber yang mencari kehidupan. Kelak, suatu hari di mana ruh-ruh mulai bangkit dari pundak kami, bongkahan mesiu melesat dari jantung yang hampir jatuh dari rusuknya, akan kami kejar KAU : tahanan yang semestinya tak pernah kami lukai dengan janji-janji. Sekayu, 2012

MARI

:buya Mari Aku menunjukkan jalan pulang bagimu Jalan yang kerap kita bungkus rapat tiap malam Menghalau angin ribut di dalam ketabahannya sebelum udara- Kemudian meledakkan meriam-meriam kedinginan Pada sakunya, Mari Aku mencarikan pakaian bagimu Lubang-lubang kancing yang terpasang kencang Mengerat dadamu yang berkali-kali demam. (mari) Aku menuliskan catatan-catatan Dan beberapa pertanyaan Ini ingatan yang kadang diam Berkali-kali menolakkan tubuhku Berikut tubuhmu Lalu meriang  Dan berhadap-hadapan Berpukul-pukulan, Mari Aku mesti pulang cara mana pun- cara yang pernah mengantarmu Sampai pada kematian (mari) Lain kali bukan semata keputusan Dari caranya mengantarmu lihat dulu arah di seberang; la la la la di tiap mulut gua yang bermuara. Lain kali bukan pula mari ini Mari yang sebentar lagi sampai Dan mesti pulang Palembang, 2012

A Pair of Day : Morning and Night

: mama kita barangkali menciptakan kesedihan pada tiap waktu yang hampir pagi langit menjadi pucat dan dingin dengan sebentuk kemurungan di tubuh kita. lalu kau menyeru : di atas sana pernah ada sepasang pendekar yang mencintai bidadari dengan selapang- lapangnya hati. langit terbentang membentuk lingkaran yang bersembunyi di balik kancing baju. langkah kaki ini tidak pernah lupa menuju jantungmu yang pernah kita tinggali, selama lima atau bahkan sepuluh tahun lagi. kita saksikan embun-embun dan sisa teriakan menyelinap di dekat koridor kamar dan jendela yang kita katupkan pukul enam sore. "Af, sudah begitu lama kau menanggung pertanyaan yang luput dari mimpi." kita mengganti jadwal-jadwal bertatap muka. dari mulut, surat-surat berangka ditelan. namun aku melupakan sudut paling runcing dari matamu. mataku tenggelam. dari tenggorokan hal -hal gaib bermunculan. kita masing- masing masih menata kesedihan. debu dan halusinasi beterbangan menjadi bong

DAWNING YOAKE

AGS subuh adalah ketika hujan menembakkan kepalanya pada sebidang botol minuman berbusa lehernya yang menangkap keluasan langit menjadi cidera tanah yang sulit disembuhkan darah tumbuh menjadi akar akar bergetar menjadi air air melebar menjadi segumpal  awan  hujan kembali  melukai diri Jakarta, 2012

SURAT KILAT

sebelum dewasa pikirkan hal ini : ketabahan apa yang kau harapkan dari ketabahan sebuah omong kosong mengenai pembicaraan terputus dan terlupakan apa yang kau harapkan dari ketabahan sebuah sinyal dengan teka-teki yang tak dapat diperbaiki udara malam                                           sepi dan menyengat apa yang kau harapkan dari ketabahan sebuah ketakutan padamkan lampu jangan diteruskan! 2012

SONNET

Jadi sekarang Hanya kami Yang mengunjungi segalanya yang masih lama : Ruang-ruang penyimpanan potongan tangan yang hancur di dalam blender lama Payung-payung penyunting foto-foto dan epilog pada recorder lama Wajah-wajah dengan luka kering pada sebotol betadine lama Handuk-handuk basah di laundry Keju dan rumah belatung Sarang laba-laba Musim dengan serangga penyengat madu Hujan batu yang sampai pada api Dan kematian di dalam mantel rahasia Yang begitu lama 2012 AGS

AZIMUT

Waktu di saku celana nampak habis Kemudian siang dengan cahaya matahari Makin menguning Di antara waktu Barangkali ada kesunyian Serupa kesakralan ombak-ombak dengan setumpuk bebungaan Hanyut dan terbawa arus Saat itu kita sampaikan kita telah berpelukan Dengan rentetan pohon yang gerimis dan basah Kepala makin teduh Tubuh menghilang Lalu hanya sepasang mata Yang melihat lewat sinyal Gelombang yang pergi Dan kesulitan untuk kembali Menjadi tiada Kelopak-kelopak daun jatuh Menjadi lintasan Dengan keangkeran abadi dari lukanya yang juga tiada dan lukanya yang juga abadi 2012, Jakarta

Sabotase

kami mengerjakan yang tidak dekerjakan anak-anak berusia delapan tahun. kami membaca yang tidak dibaca anak-anak berusia lima belas tahun. kamu mengerjakan dan membaca apa yang tidak dikerjakan dan tidak dibaca anak-anak berusia delapan dan lima belas tahun. maka kemarilah, sayang kita tak nampak berdiskusi panjang lebar waktu di saku celana hanya sebotase dan kita terperangkap di sana sabotase dalam waktu bukan masalah yang bisa dibawa pergi ke tempat hiburan sabotase dalam waktu adalah masalah kematangan. sabotase dalam waktu semisal kita dan buah maka politik yang di sana politik yang meringkuk di dalam celana memakan sebagian dari kita yang memakan banyak buah 2012  

Sylvia

                : Sylvia Plath Mana yang benar di antara keberpihakan kita Mengenai laut yang menyongsong kuda-kuda yang melarikan diri dengan rumput dan seikat surat pos pagi hari Sungai yang membawa kapal pergi menuju gelombang pasang sebelum pagi Mana yang benar di antara kepergian yang singgah di kota ini London, kita menemukan kota dalam kenangan kamus bermata biru Londres, kita temukan ia pada riak kota yang terekam di antara romantisme Eiffel yang bergemuruh bersama langitnya Katakan nona Bila dayung ini sampai pada kematian yang terkubur pada sebuah rumah terisolasi Bagaimana dua orang anak yang belum memahami bentuk sebuah roti yang tercelup bersama tangannya yang tergenang susu dapat meminta tolong Terhindar dari Tuhan yang ingin menjemputnya kembali Namun musim gugur di luar seolah belum bisa berhenti?                 2012

Dialog di Sebuah Kesempatan

T.S. ELIOT ada rambut kering seolah enggan menarik dirinya bersenang-senang jangan katakan apa pun sayang! tutuplah dulu jendela di sebelah sana kita tidak akan mengingat angin berwajah mulus nongkrong manis di sebuah terminal bus yang masih kehilangan sopir-sopir beridentitas. disebabkan pikiran makanya perjalanan ditanggalkan sebelum lampu merah resmi mempercepat tabrakan-tabrakan yang melarikan diri ke rumah sakit begini, sebenarnya ada sebuah laporan mengatakan perjalanan yang kita lewati kali ini tidak sepenuhnya membutuhkan sepasang tiket yang belum sempat dirobek ujungnya oleh seorang petugas yang bertanggung jawab mengatur penumpang yang berdiri, berpelukan, dan berkeringat "kereta sedang bejalan" kita perhatikan di luar jendela barangkali cuma embun wajahnya mirip sekali dengan seorang wanita yang membagikan tissue toilet kepada siapa saja yang ingin melepaskan beban di perut ia yakin dari sanalah kerelaan muncul terekam s

Perumpamaan Hujan

ada sebuah perumpamaan jika sebuah telur dimunculkan sedemikian rupa dengan kulit yang mudah pecah maka bayangkan telur adalah rumah hujan datang melipat mantel hujan pergi mengaburkan musim yang masih was-was hujan tidur membawa jalan yang ditempuh tanpa jarak hujan asing hujan  : sebuah perumpamaan 2012

WOMAN in Art

:Sulaiman Djaya entah kenapa dini hari terasa lebih magis dan sakti sebaiknya meredalah nama-nama burung dan wanita yang membakar dadanya dengan pemantik yang gagal menjadi api sebelum puisi sampai pada subuh dan teriakan menjadi pucat dan kedinginan apa yang meruntuh di sini sebabnya masih ada rahasia masih ada nama mereka yang bermunculan serupa padi : rumpun rumah paling teduh hingga musim belalang tiba 2012

Keadilan Dengan Cara Sopan

bukannya keadilan itu terlihat kasar ketika ia tampar muka anak kecil yang baru saja bangun dari pelukan ibunya keadilan itu nampaknya memang suka pada wajah-wajah yang mesti dilatih untuk dipukuli keadilan itu hal paling fatal fatal sebab ia sulit mengendalikan wajah-wajah empuk yang nyenyak sewaktu petir merobohkan pohon-pohon dan oksigen yang bangkit di antara jantung-jantung kering cuma omong kosong keadilan sudah diteriaki dimana-mana di jalan tol dan bis kota sebelum wanita-wanita bertugas menengadahkan tangan mereka keadilan yang kikuk dan linglung ia lupa bagaimana dulu orang prancis bertahan demi mengangkat namanya duduk sebanding dengan suara-suara pastur, ksatria, prajurit, atau pedagang yang membiarkan tubuhnya kedinginan tanpa celana musim dingin ya keadilan itu payah! orang-orang rela mati terjepit di antara tumpukan kartu kredit dan tuntutan perut buncit keadilan yang harusnya dianggap sampah bukan lagi sumpah yang acapkali ditanamkan aga

Nantilah Kita Pikirkan Bagaimana Kesimpulannya

mestinya jarak tak membuat kita takut pada kegusaran yang kadang-kadang datang sewaktu subuh. subuh itu cuma pertanda bahwa kita harus berhenti mencangkuli lahan mimpi. mimpi anak kita, dan tentang nilai-nilai ujian yang tak semulus seperti dugaan. boleh saja menduga hal tersebut menjadi suatu kebaikan. tapi kita tak akan pernah yakin, siapa yang pertama kali menciptakan dugaan-dugaan yang baik. kita tak mengerti makanya kita diam saja menonton sinetron dan kartun jam enam sore nyatanya lebih asik sambil selonjoran. seharian terkurung di alas sandal membuat kuku-kuku kita terlihat sumpek dan lebih sering murung "aku ingin dijadikan minyak peracik parfum bunga-bungaan   yang kapan saja siap dipanen di pasaran internasional!" nah, sudah kita dengarkan jeritan sayup-sayup tak sampai itu? ketika di telinga ada saja suara tambahan yang menimpali pikiran kita merasa bersalah sebab kesibukan agaknya pongah dengan kecurigaan kita yang suka menduga-duga dan

Mengenai Jawaban

di sekolah ketika sedang ujian apa yang tiba-tiba kita pikirkan adalah sepintas rasa cemburu cemburu pada anak-anak yang terlampau muda ketimbang usia yang mematangkan kita. cemburu itu berawal pada sebuah permainan yang berloncatan di atas kepala mereka tak ada yang mesti mereka diskusikan selain bermain, tertawa melintasi angin, naik ke atas tangga, mengejar capung seperti seorang prajurit yang girang menembaki para perampok dan siapa saja yang membawa luka di kakinya untuk ditawarkan dengan kepingan logam sepintas rasa cemburu tak ada yang melebihi rasa cemburu kita pada seorang wanita yang berjalan dan berkubang dengan sesuatu yang menyala-nyala di rahimnya ia mendegar, padahal tak ada yang memanggil tak ada siapa-siapa selain dirinya sendiri yang nantinya ia lahirkan lewat jalan sempit yang kapan saja tanpa sepengetahuannya rahmat tuhan turun beserta kematian di sekolah kita berpikir mengenai sebuah jawaban apa dan mesti diapakan kelak bila pur

CIPULARANG - Sebuah Kepergian

: kekasih, kak vivi, kak fitri, kak rendy, mas arif, mas guri, kak feri, kak candra aku lebih suka menyebutnya kepergian ketimbang perpisahan lantas ketika kita membicarakan waktu kita teringat pada sebuah perjumpaan yang berjalan sendirian memanggil ingatan sendiri yang melintas begitu saja di antara hutan, rumah makan, gunung, dan trotoar kita mengukur pertemuan agar kenangan itu dilebarkan beberapa meter dari pengguna jalan seketika, kita menghapus jalur beserta lajur dengan kecepatan konstan tanpa pernah berhenti sebab hal yang semestinya tetap berjalan adalah kenangan kita yang masih saja sendiri kita pura-pura melirik kita coba membaca berbagai spanduk berisi petunjuk-petunjuk lintasan yang jauh untuk mengitari perjalanan yang dimulai dari tubuh menuju hati kita tak memerlukan kunci untuk mengendarai kendaraan ke sana kita hanya butuh janji bahwa penantian memang pantas kita tuju pada akhirnya 2012  

Lebam

menulis surat adalah sekumpulan hujan yang ingin tidur di pelupuk matamu. gerimis adalah anak mereka yang kehilangan jati diri setelah bertengkar di dalam kamar. sebelum tidur, mereka tak lupa membacakan mantra-mantra untuk saling menyakiti, saling menikam. Januari 2012

Pigura

Pigura Sebuah kecamuk datang dari balik pintu Soerang lelaki yang kabur dengan sebuah pisau di pundaknya Mengambil sebuah album kenangan Berisi pigura wanita-wanita yang dinikahinya sebelum pantai reda Dan mengamuk di kedua dadanya “Laman cinta ini pernah ditumbuhi sebuah pohon yang kucuri dari sebuah taman. Kelupaan menghabiskan segala buahnya yang merah dan gurih. Sepasang lebah yang belajar merawat telur di bawah sayap kemudian mati.” Sebuah kecamuk dalam ingatan berputar melewati waktu yang dituliskan lewat sebuah tangan yang ingin mencabut pisau dengan perlahan. Rasa nyeri menjadi sebentuk kue cokelat dan semangkuk puding kenyal berwarna. Dari jauh sebuah pelangi melesat cepat. Hanya bintang berekor api yang dapat dijumpai, menyerupai asap. Jakarta, Januari 2012

Teka Teki

kalau kau tau coba jawab beberapa teka teki dalam bentuk lingkaran yang melingkari ruas lehermu sebelum azan dan tirani berteriak di kubah masjid mari tuliskan pula jawaban itu  : serumpun doa dari hati hati yang terendam dan basah Jakarta, Januari 2012

Semarang

: mada dan kita mesti berpura pura heran tentang gerimis yang datang pada siang hari yang begitu merindukan igau sungai pada batu pada rumah, igau angin mengering pada tiap jemuran, igau atap basah sehabis embun jatuh ke surga, bahkan igau capung dengan sepasang mata helikopter yang bersembunyi persis dekat daun jendela, daun telinga, daun ... dan daun lainnya Januari 2012

Sega

Semoga cinta tetaplah produk yang mesti kita olah di waktu yang dingin sebelum besok, bulan terbit lebih dulu ketimbang matahari beserta ombak. i Beberapakali seorang lelaki menembaki gedung-gedung dan mobil merah demi sekarung uang yang pernah ditukarnya di atas meja makan bersama semangkuk ramen dan segelas ocha dingin. Sebuah pesawatterbang terjun bebas lalu mengambil tangannya secara paksa. Dari baling-baling pesawat yang tak tahu sopan itu, munculah sepasang hantu yang mencintai topinya melebihi namanya sendiri yang dulu kerap dipanggil teman-teman sekolahnya sebagai anak bintang : turun dari langit yang masih belia. ii Mayat seorang lelaki dengan sepasang paru-paru baru di perutnya berkata dengan ucapan yang aneh. Huruf-huruf braille satu persatu jatuh dari mulutnya. Seekor katak yang menggelembungkan leher beserta suaranya yang pernah merdeka, berloncatan mendekati telinganya yang bosan dengan pabrik-pabrik kecil pembuat gulali. Sepotong kening yang disant

Perenungan

melalui keindahan yang tiada Dekat pohon arbey seorang gadis duduk dan menyaksikan sederetan angin memeluk wajahnya yang lembab Dilihatnya langit yang kedinginan Hujan dan gerimis turun dari bukit Dari tangannya nampak garis-garis yang pucat Penuh harapan Jalan pulang selalu memanggil dalam ingatan. Dari mimpinya yang kadang-kadang datang dengan sepotong kue salju Ia saksikan sebuah kompor menyala Semangkuk derita yang gugur perlahan tepat di atas hidungnya yang berdarah hampir matang, hampir beku Matanya yang menjerit kelihatan lelah Kemudian ia melangkah menjauhi malam yang menyatukan waktu dan sunyi Dari jiwanya yang diam Matahari terbit terbakar menjadi buih-buih yang ingin dilerai Sedang jiwa yang kosong Hanyut, namun tak pernah tiba di pantai                 : rumah yang dulu disebutnya tujuan Seorang kekasih dari sebuah tikungan berlari menuju puncak pundaknya yang tuli Menyeru dalam halusinasi Dinding dan seekor cicak

Sebuah Petunjuk yang Harus Kaugunakan

: Gan Membenci cinta berarti membiarkan kukumu tak bisa tumbuh dengan warna putihnya. Waktu memakan usiamu, di bawah kulit yang setengah mati, kau menjadi tua. Besi, pintu rumah, televisi, dan meja kaca akan tetap diam. Mengetuk jiwa mereka masing-masing. Membuka kepala untuk berbicara dengan bahasa yang dulu pernah kau terka sehabis mandi. Memberi cinta artinya menanam padi dekat lereng. Seorang petani turun dari tidurnya. Menghafal doa-doa baru bagi air, hujan, batu, dan hatinya yang kemarau. Ia berkata sesuatu, namun anaknya yang memiliki luka di gusi tidak bisa ikut berkata. Mengunci mulut dan pita suara adalah harta selama tujuh tahun yang ditimbun di dalam tenggorokan. Lalu seekor jangkrik keluar dengan nyanyian yang membangunkan seorang anak yang baru saja tidur dengan lolipopnya. Bahkan ia mesti melupakan seorang ibu yang dulu bergelut dengan bumi demi kepala dan sekantung darah yang mengalir di sekujur tubuhnya. Memasuki cinta artinya merendam kedua kaki pada k