di sekolah
ketika sedang ujian
apa yang tiba-tiba
kita pikirkan adalah
sepintas rasa cemburu
cemburu pada anak-anak yang
terlampau muda ketimbang usia yang
mematangkan kita.
cemburu itu berawal pada sebuah permainan
yang berloncatan di atas kepala mereka
tak ada yang mesti mereka diskusikan
selain bermain, tertawa melintasi angin,
naik ke atas tangga, mengejar capung
seperti seorang prajurit yang girang menembaki
para perampok dan siapa saja yang
membawa luka di kakinya untuk
ditawarkan dengan kepingan logam
sepintas rasa cemburu
tak ada yang melebihi
rasa cemburu kita pada seorang wanita
yang berjalan dan berkubang
dengan sesuatu yang menyala-nyala di rahimnya
ia mendegar, padahal tak ada yang memanggil
tak ada siapa-siapa selain
dirinya sendiri yang nantinya ia lahirkan
lewat jalan sempit yang kapan saja
tanpa sepengetahuannya rahmat tuhan turun
beserta kematian
di sekolah
kita berpikir mengenai sebuah jawaban
apa dan mesti diapakan
kelak
bila purnama di atas
tertembus mata dan anak panah
yang kita asah
maka akan habis
jawaban yang kita cari.
di dalam kecemburuan
barulah kita memulai ujian baru
2012
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin