:bara, agus noor, hasan aspahani
Barangkali, dengan memukulimu lewat sejuta pensil runcing dapat menembus lengkung hati yang kian kebal. Namun aku semakin ingin mengusikmu. Yang lelah dan yang mengalir di tubuhku, hanya sebuah tanda tanya yang tak semestinya kau tahu.
Berlarilah kemana saja, sayang! Berlarilah sebelum ombak menjerembabmu di dalam keasingan yang tak akan pernah mengingat ingatannya sendiri. Sedang aku di sini menyaksikanmu dalam kelelahan.
Sejak demikian itu waktu memburuku dengan beringas. Kini gilirannya aku memburumu. Menghujanimu dengan semacam tembakan kecil yang dinamakan cemburu. Menusukmu dengan semacam mata pisau yang nakal, yang pernah melenyapkan segenap dahaga untuk sekedar kembali pada kecintaan lama.
Yang telah berlalu dan yang hampir saja tiba pada masa lalu, aku yakin hanya kita sajalah satu-satunya yang berhasil tetap pongah mencari hidup dengan cara lain, mimpi yang tuntas, dan kemungkinan-kemungkinan yang segera lepas.
2012
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin