Langsung ke konten utama

Pada 5 Sajak Kita Terus Mencari

--mama


/1/
biarkan saja
karena kita tak pernah tahu
bagaimana sebenarnya bambu membunyikan bambu
bagaimana sesungguhnya deru saling memburu

bukan karena kita belum sampai
pada syarat yang jauh
tidak pula karena kita memahami
bahkan menginsafi segala arah yang datang
lalu menjadi satu


/2/
hari kelabu
kita menamai setiap catatancatatan
yang memang mesti ditutup.
untuk dibuka halamannya
untuk ditulisi dengan huruf berkapital
lalu kita menjadi kata
yang senantiasa hidup dan berkata
"cha, aku ingin memburu
sampai ke banyak langit
sampai ke limbung loki yang hampir kering
sampai ke hari kelabu
yang masih setia menanti di depan pintu"


/3/
kita ini perupa
yang mengerti bagaimana semestinya garis menjadi
arsiran untuk objek yang utama

lalu tidak seperti biasanya
kita hanya membuat satu titik
kita biarkan penikmat galeri menerkanerka
wujud apa yang kita buat semalam suntuk

kita menggiring mereka
terus masuk
terus menyelami dedasar ilusi yang tak kunjung mati
bahkan menjadi induk di kehidupan nanti
setelah nafasnafas buyar dalam denyutnya sendiri


/4/
menjelmalah,
menjelmalah ke dalam sukmasukma
yang baru ditanami benihnya
supaya menguning di tangan petani.
di perut anak mereka kita menari
:kitalah yang bebas memilih kamar untuk ditiduri
menjadi saripati untuk tubuhtubuh yang tidak lagi putih.


/5/
belum dapat diselesaikan saat ini juga
harus ada waktu yang terus menunggu
entah berapa windu entah berapa abad
sampai kita mengerut dalam jari jemari
sampai kepada doa terakhir yang mesti diamini



sekayu, 5 April '10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkatnya, Aku Pulang

Kepada K. Aku mencitaimu sepanjang sinar bulan yang membulat sampai ke bumi tanpa dipantulkan ulang cahayanya. Air menggenang di tanah tapi hujan tertampung di kaca jendela. Langit berawan, namun bintang mengerdip, begitu genit berkelindan di balik matamu. Aku ingin mendaki ke atas bulan, memanjatkan hal-hal mustahil sambil memegang erat pergelangan tanganmu. Bawa saja aku, bahkan ketika kau sedang bermimpi, menghidupkan ulang harapan yang terpotong menjadi tersambung, satu-persatu, juga begitu pelan. Di perjalanan yang tidak begitu singkat, kita berkelana, mengarungi banyak kelok, jatuh dan tergelincir, menyasar hingga menemukan petunjuk dengan mengikuti kemana garis tanganmu menyebar. Tatkala garis itu terpotong, kita bergegas dengan menukik ke arah tebing yang masih hijau. Ucapmu, "Udara menjadi segar begitu kita senantiasa bersama." Maka kuikat kedua lenganku di pundakmu. Aku berdoa sejenak, bahwa meski bencana melanda, kita masih bisa berenang dan berpegangan lebih erat

The Essence of Learning New Things Every Day

Everyone basically has opportunities to learn something new every day. They learn to get a new skill or to let go of what doesn't belong to them. The cycle comes and goes. Learning something new is not only a shortcut to improve one's life, but also to make one's meaningful, and their presence could make the simplest form of change.  I was once asked about the skills I have other than teaching. I confidently responded to them that I have enough skills in writing, photography, and cooking. While doing my responsibilities in the class, I value the three areas will be beneficial for me in professionalism. I have unlimited resources to access them if one day, I could only choose one area to support me for a living.  As an individual who has to make a move every day, I see learning as a potential way that brings us to become more selfless. We can learn new things every day as long as we have the courage and willingness to be a beginner. A beginner carries honesty since they have

The Fall and The Rise, The Sorrow and The Courage

 Dear my love, Kelvin, please accept my deep condolence on the loss of your beloved sister and beloved grandma this year.  We never been taught how to understand the loss of our loved ones: father, sister, and granny. The grief can be particularly intense. It is accepted as natural part of life with shock, confusion, and also sadness. Grieving becomes significant to welcome those feelings and to continue to embrace the time we had with our loved ones.  I genuinely appreciate your personal willingness to share what you feel. Let's go hand in hand with this wide range of emotions. This sad news can be the most uneasy challenge we face. It also can be the remembrance to honor them. I am thinking about you who are experiencing restlessness, tightness in the chest, and breathlessness.  We don't miss our father, our sister, and our granny. It's not a goodbye for they always stay here, with us in our hearts with love and peace. We will continue the bond we had with our loved ones