Langsung ke konten utama

Gemeretak Cangkir di Malam April

maafkan jika aku mencoba membaca gerak
kedua lipatan bibirmu yang masih memerah

sebab seseorang di belakangku telah memberitahukan
bahwa semalam ketika masih april
kau pernah menemui seorang gadis yang kesepian
kau bilang bahwa ibunya yang selama ini menghilang
telah berhasil kau telan

aku tak cukup tahu seberapa lebar lehermu dapat mengerutkan
tulang-tulangnya untuk menjadi lebih lunak
setelah peristiwa itu

maafkan jika aku mencoba menaiki terjal batu
gincumu yang mengeras dan mengerak beku
sebab aku tak kunjung paham
bagaimana kau memilih warna untuk saat itu

maka lubang yang memuatkan bola mataku ini
mengatakan bahwa seorang lelaki berkuda
datang menyekapmu
pada gulungan lengannya, setidaknya
ada selaksa warna yang kau suka
diantaranya adalah luka
begitu mirip dengan empedu yang dikeluarkan hatiku

maafkan jika kali ini aku tak dapat mengetuk jendelamu
atau bahkan meninggalkan wewangi malam
yang kuperam di lingkar kancing bajutidurmu

dan lelaplah
masuklah ke dalam selimutmu
sebab aku yakin
masih ada kunang-kunang malamhari.
mereka akan menjagamu dari nafasku yang liar dan memburu

: semoga



sekayu, 19 april 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Terjemahan William Wordsworth - I Wandered Lonely as a Cloud

Hari ini, saya mencoba lagi menerjemahkan sebuah sajak berjudul I Wandered Lonely as a Cloud yang ditulis oleh William Wordsworth. Selamat membaca kawan! Semoga apa yang kita baca hari ini, membuat kita merasa penuh dan bahagia.  *** Umpama Segumpal Awan Aku Berkelana Aku berkelana umpama segumpal awan Yang melayang di ketinggian melampaui lembah dan bukit, Ketika tak sengaja kudapati sejauh mata memandang, Sehamparan bunga-bunga daffodil; Di dekat danau, di bawah rimbun pepohonan, Bunga-bunga daffodil melambai dan menari dikibaskan angin. Tak henti-hentinya laksana bintang-gemintang yang berkilatan Dan mengerjap di keluasan bima sakti, Bintang-gemintang itu, meregang dalam lintasan tanpa batas Di sepanjang tepian danau yang luas: Sekilas kusaksikan berpuluh ribu, Bunga-bunga daffodil saling beradu lewat tarian yang begitu lincah. Ombak di sebelahnya menggulung dan pecah; namun bunga-bunga daffodil Menghempaskan kilauan ombak itu dalam sukacita: Seorang penyair menjumpai dirinya te...

To Our 2nd Anniversary

The night has fall, curled around, and settled In silence and peace, the moon flickered courageously and stars blinked naughty It was a rectangled room with a hanging rattan bulb where the cold took hold A wave of joyful energy gathered and helped me chanted, "this day came, we're filled with love and pleasure." We have shared sunrises and sunsets Conquering all fears, expressing the passage of time, enduring love, and tumbling in joy. I dove beneath the quilt Drifted into dreams  "Before two, I was one celebrating the innocence, the unsolved questions about why I was one, not two.  I was a foreigner, wandered with a self-made map In the North I would see the frosting winter, magical skies with ribbons of light In the East, I would see new days filled with promise, flashing out warm greetings In the South, days stretch long, bread freshly baked, and conversations about clumsy feet strolling through the field never ends In the West, trees trembled the rustling leaves....

The Complexity

Last two days wasn't simple. I entered my bedroom and started to complain, "Why there's no one seemed to understand and listen to me? All of us has two ears but one mouth seemed louder and enough to create deafening sound that forced everything to lend their ears with no willingness."  I slammed the door. I threw my bag to the floor. I punched the wall that if they could talk, they would shout at me to stop. I kept punching the wall several times to mute the fire of the anger that burned my heart and head. The way I punched the wall was enough to break the bones of my hands into pieces. I might not show people that I was furious. I would just hide it till I found my safest place, I would resume to lose my sanity.  My chest was aching. My hand was numb. I found out that being destructive, would create a bigger pain than the anger did. That's when I gained the logical thinking back, I commenced holding the horse.  I moved backwards. I landed my feet on the bed and l...