Langsung ke konten utama

Kepada Dinda

bacalah buku-buku itu dengan tenang
rebahkan kedua tanganmu di atas sampulnya
sebab wajahku telah membaca risau dan peluhmu

usaplah dadamu yang sarat kerinduan
sebab hatiku menerka atas apa,
semua rasa itu bersumber
:dari segala waktumu yang meluap lewat pundak
mama dan papa.
sebenarnya ada harapan-harapan
yang muncul bersamaan hari kelahiranmu
bila kau menghitungnya dari sekarang
cukup membutuhkan empat malam purnama
dan ratusan matahari yang siap dipanah
tepat di tengah sumbu dan nyalanya
mungkin saja kau akan menggigil bertanya-tanya
di saat malam makin meranum
atau mungkin malah merasa mengantuk berulangkali
di saat anak matahari kembali dilahirkan
dari arah timur rahim ibunya

dengarlah gemeretak cangkir-cangkir yang
ada di mejatamu sebelah sana
kau tak perlu keluar dari peraduan untuk mendengarnya
pengupinganmu pasti cukup kuat untuk mengumpulkan dan
memisahkan mana bunyi yang begitu sendu untuk diartikan
mana bunyi yang begitu asing untuk dihilangkan

rasakanlah bagaimana gerak orang-oarang di hadapanmu
lalu tiba-tiba di samping, akan bermunculan
lekuk alir yang baru
rimbun bulu mata yang sahdu
dan barangkali hidung berlubang ganjil
antara tiga dan satu

lihatlah betapa seisi ruangan kaca ini
sudah lama mengeruh akibat menampang
berkilo-kilo tetes air yang bersumber jauh.
kau dapati dirimu di dalamnya
serupa bongkahan-bongkahan abu yang hablur
di antaranya ada yang langsung jatuh dekat kakimu
sisanya
satu persatu beterbangan menuju keluasan
lingkar pusar perutmu yang lapar
maka hancurlah kamu seketika

bersabarlah
keseluruhan kata-kata yang kutulis ini
tidak akan sia-sia dan terbuangpercuma
sebab beberapa di antara celah mereka
kuselipkan kisah nyata kehidupan kita
hidupmu penuh bahagia dan makna
hidupku penuh keluh dan raungan
yang senantiasa tak bisa
sempurna untuk dituntaskan




--sekayu, '10

Komentar

  1. dulu nama blogku ,'kopi mimpi' cocok deh. hehe

    BalasHapus
  2. tapi sekarang dah diganti, bang
    karna beberapa pertimbangan
    jadilah yang sekarang
    "patung putri"
    ((~:

    BalasHapus

Posting Komentar

hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin

Postingan populer dari blog ini

Singkatnya, Aku Pulang

Kepada K. Aku mencitaimu sepanjang sinar bulan yang membulat sampai ke bumi tanpa dipantulkan ulang cahayanya. Air menggenang di tanah tapi hujan tertampung di kaca jendela. Langit berawan, namun bintang mengerdip, begitu genit berkelindan di balik matamu. Aku ingin mendaki ke atas bulan, memanjatkan hal-hal mustahil sambil memegang erat pergelangan tanganmu. Bawa saja aku, bahkan ketika kau sedang bermimpi, menghidupkan ulang harapan yang terpotong menjadi tersambung, satu-persatu, juga begitu pelan. Di perjalanan yang tidak begitu singkat, kita berkelana, mengarungi banyak kelok, jatuh dan tergelincir, menyasar hingga menemukan petunjuk dengan mengikuti kemana garis tanganmu menyebar. Tatkala garis itu terpotong, kita bergegas dengan menukik ke arah tebing yang masih hijau. Ucapmu, "Udara menjadi segar begitu kita senantiasa bersama." Maka kuikat kedua lenganku di pundakmu. Aku berdoa sejenak, bahwa meski bencana melanda, kita masih bisa berenang dan berpegangan lebih erat ...

Writing As A Love Language

:Vin Elk, Ars Magna, & Lady Loved* Lately, I have enjoyed writing a lot. Writing worked on me the way Dumbledore did while he was in Penseive, so he could experience his memories through other perspectives. He uses it to siphon the excess thoughts from his mind, pour them into the basin, and examine them at leisure. Writing has helped me to untangle my mind, examine what to deliver, communicate the messages verbally and non-verbally, and reflect on how this writing will evoke certain emotions or moods. Writing becomes the mirror that provides insight into who I am, what I desire, what I experience, what I value, and what I am not into. Writing becomes the language that deliberates my inner peace. On another level, writing could answer the quest that dwells in my mind.  I am glad to share what is significant for me right now. Being loved by the right person and people is heaven, and so is being respected, prioritized, supported, desired, and understood. The right person and peop...

The Fall and The Rise, The Sorrow and The Courage

 Dear my love, Kelvin, please accept my deep condolence on the loss of your beloved sister and beloved grandma this year.  We never been taught how to understand the loss of our loved ones: father, sister, and granny. The grief can be particularly intense. It is accepted as natural part of life with shock, confusion, and also sadness. Grieving becomes significant to welcome those feelings and to continue to embrace the time we had with our loved ones.  I genuinely appreciate your personal willingness to share what you feel. Let's go hand in hand with this wide range of emotions. This sad news can be the most uneasy challenge we face. It also can be the remembrance to honor them. I am thinking about you who are experiencing restlessness, tightness in the chest, and breathlessness.  We don't miss our father, our sister, and our granny. It's not a goodbye for they always stay here, with us in our hearts with love and peace. We will continue the bond we had with our love...