Bibir gosongmu di kantung bajuku hampir mengelupas. Satu persatu jatuh, mengenai kulitku. Kamu bilang tak apa, usia pasti akan meranum. Menyinggahi segala musim yang menemui hidupnya dan kematian Kamu bilang, malam ini ada badai. Badai rindu yang mencuat menjadi gunung-gunung berkabut. Ratusan meter dari matamu yang berasap. Kamu peluk aku yang ingin mematahkan sendi-sendi jari, agar tak ada selimut yang bisa ditarik menuju badanku. Pelabuhan masih jauh. Sepuluh hari lagi baru sampai. kita seolah sudah kalah menahan badai yang tak kalah dingin di mulut laut.
Écoutez! J'ne vous raconte jamais des blagues, j'vous jure!