Langsung ke konten utama

H I K A Y A T

Anak sungai itu dibuat menyerupai seekor burung di langit
Ia hinggap dimana-mana, di puncak air mancur,
di tengah kebun, di bangku taman sepanjang kota 

Sekitar tahun lalu aku menerka 
Hampir 13 purnama yang tidak pernah genap
Tewas di langit apartemen
Seseorang menodongkan pistol air dari sebuah lantai dasar
Di atas keningnya, kebencian bersembunyi
Menariki lipatan kulit yang berkerut
Muara yang diapit kedua alis itu
Mengerucut dan susut

Lantas ketika kupandangi jendela kamar 
yang menjual sisa kembang api di akhir tahun 2016
Burung-burung beringsut, begitu pun dengan matahari
terbakar pada pukul lima sore
Kenangan menetas, berkeping-keping sel telur meloloskan diri

Di atas meja makan, aku menghabisi kesendirian
Di tanganku, pucuk sakura yang kuncup pun luber
Sepertiga kertas yang kosong mulai terisi
Huruf-huruf Kanji menebar teror
Seekor naga yang jinak, menulis hikayat Nantimitolo
dan perjalanannya di India bersama Bodian
Sebelum kitab-kitab Buddha diselamatkan dari kuil dan pagoda

Siluetnya adalah aku
Pemabuk yang menenggak tuak
Kemudian melarikan diri ke dalam kamar mandi
sambil mendedah tubuhnya satu persatu
Menjelma seekor burung
dan sayap-sayapnya yang patah


Jekardah, July 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Terjemahan William Wordsworth - I Wandered Lonely as a Cloud

Hari ini, saya mencoba lagi menerjemahkan sebuah sajak berjudul I Wandered Lonely as a Cloud yang ditulis oleh William Wordsworth. Selamat membaca kawan! Semoga apa yang kita baca hari ini, membuat kita merasa penuh dan bahagia.  *** Umpama Segumpal Awan Aku Berkelana Aku berkelana umpama segumpal awan Yang melayang di ketinggian melampaui lembah dan bukit, Ketika tak sengaja kudapati sejauh mata memandang, Sehamparan bunga-bunga daffodil; Di dekat danau, di bawah rimbun pepohonan, Bunga-bunga daffodil melambai dan menari dikibaskan angin. Tak henti-hentinya laksana bintang-gemintang yang berkilatan Dan mengerjap di keluasan bima sakti, Bintang-gemintang itu, meregang dalam lintasan tanpa batas Di sepanjang tepian danau yang luas: Sekilas kusaksikan berpuluh ribu, Bunga-bunga daffodil saling beradu lewat tarian yang begitu lincah. Ombak di sebelahnya menggulung dan pecah; namun bunga-bunga daffodil Menghempaskan kilauan ombak itu dalam sukacita: Seorang penyair menjumpai dirinya te...

To Our 2nd Anniversary

The night has fall, curled around, and settled In silence and peace, the moon flickered courageously and stars blinked naughty It was a rectangled room with a hanging rattan bulb where the cold took hold A wave of joyful energy gathered and helped me chanted, "this day came, we're filled with love and pleasure." We have shared sunrises and sunsets Conquering all fears, expressing the passage of time, enduring love, and tumbling in joy. I dove beneath the quilt Drifted into dreams  "Before two, I was one celebrating the innocence, the unsolved questions about why I was one, not two.  I was a foreigner, wandered with a self-made map In the North I would see the frosting winter, magical skies with ribbons of light In the East, I would see new days filled with promise, flashing out warm greetings In the South, days stretch long, bread freshly baked, and conversations about clumsy feet strolling through the field never ends In the West, trees trembled the rustling leaves....

Dialog pada Diri

Saya percaya bahwa berdialog dengan diri dapat meningkatkan keintiman dengan diri sendiri. Biasanya, saya memulai dengan mempersiapkan satu atau dua pertanyaan, lalu dalam keheningan membiarkan diri sendiri secara luwes menjawabnya satu-persatu. Atau bisa saja bukan jawaban yang diperoleh, melainkan pertanyaan-pertanyaan baru yang lebih rumit dari sebelumnya. Tapi tidak mengapa, yang demikian itu membuat saya belajar untuk paham bahwasanya diri ini, terkadang bertingkah layaknya anak kecil yang ingin tahu banyak hal. Ia akan mengutarakan banyak pertanyaan pada siapa pun. Bukan semata untuk memuaskan keingintahuan, tapi juga untuk menyadari betapa saya tidak mengetahui apa-apa kecuali mulai melatih diri untuk lebih banyak bersukur, mengurangi intensitas mengeluh, tetap fokus dan melakukan yang terbaik pada hari ini, bila terjadi guncangan gunakan momen itu untuk berbenah dan tetap tenang, serta membiasakan diri untuk percaya pada diri sendiri untuk menyembuhkan luka-luka. Prosesnya tent...