Helene Klimt by Gustav Klimt |
kepada Helene Klimt
Semilir angin yang sejuk di ruangan itu
Membawa harum rambutmu melekat di pundakku
Aku menantikan sepasang leher yang berkekasih dari balik lukisan Klimt
Keduanya berselimut musim salju di Wina
Schubert dan Ave Maria
Menggaung berulang kali di atas dadaku
Menelusup ke debar jantung, hingga bunga-bunga dapat kupetik
Dan kutabur di atas wajahmu yang dingin
Aku masih pura-pura bergegas
Menghampiri sepasang jendela yang gelap itu
Di bawah tiang lampu jalanan, tembakan neon tak berhasil menggiringku kemana-mana
Aku menundukkan kepala sembari memberi salam pada yang tegar berdiri di hadapanku
Sebuah pohon yang sudah tua dan namamu yang menggantung di rantingnya
Aku pun diam
Kubasahi kedua mataku namun jalanan yang lurus ini
Terlajur begitu kering
Sumber air menyelinap entah kemana
Aku melangkah di antara akar-akar pohon yang bersikeras meraihmu
Sungguh, telah aku susuri tanah yang bergelombang dan lorong yang menikung
Meski batas-batasnya tidak jelas
Kepergian semacam ini mengingatkanku pada suatu hari
Kita pernah duduk dan bersandar pada sebuah tembok
Biru laut terpantul, melambai di kejauhan
Hélène, kaukah pelabuhan yang aku tuju
menampung separuh nafas sebagai hasil tangkapannya?
Jekardah, July 2019
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin