Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

B E R P I K I R

untuk kita yang membaca Reading Laozhi dan Dream of Weizhi Night Snow - Bai Juyi seperti yang kelak kau tuturkan malam ini bahwa kita mesti bekerja hingga larut malam menyalakan sepasang mata pada layar laptop yang pasif aku menerima telpon tak berbayar seseorang yang berada jauh dari kota menanyakan kabar lambung dan ususku yang kurang baik menanyakan seperti apa rasanya perih dan sembelit sedang di jam makan siang yang padat matahari terlampau terang dan pendingin ruangan seolah saling menuding mengapa kita hanya duduk, memukul-mukulkan mata pena ke badan meja yang lebar sedang kertas A4 di sebelahnya menunggu saja ia tidak kemana-mana, tidak sesekali izin ke kamar kecil bercermin sejenak sambil membetulkan anak rambut yang mulai berkeliaran atau sekadar menggulung ulang lengan baju yang perlahan lengser dari lipatan ketika berhadapan dengan diri sendiri aku terpaku pada lubang yang menggantung di telinga mengira dapat mendengar kedatanganmu dari jarak yan...

Mencoba Cara Baru

Selain mempersiapkan tugas selama training, saya juga sedang menyusun strategi bagaimana materi yang saya pelajari dapat secara maksimal diterapkan di kelas bersama anak-anak. Tapi mungkin akan berat awalnya karena saya harus berpacu dengan rasa penat. Salah dua cara yang mungkin akan efektif membantu adalah menerapkan silentium setiap hari dan peluk diri dengan media air (yeah you know what does it exactly mean).

Antasari menuju Vygotsky

"Kereta pagi akan melintas sebentar lagi" Kira-kira tiga menit sebelum tiba di hadapanku Ada yang terpekur, sedang duduk sendirian Suhu di stasiun ini membikin semacam ruangan Mengamati kedua bola mataku Siaran berita yang tersimpan dalam gadget Membaca bibirku, berulangkali mengisi kolom yang sedang kosong dalam catatan pembelajaran hari ini Jantungku kelap-kelip di jantung kemacetan yang bergerak tiada henti Di persimpangan jalan menuju Antasari Aku menggambar sekali lagi jalan putar paling cepat menuju gerbangmu Menerka secepat apa sinyal ponsel menangkap niatan ini Lalu mengubahnya menjadi petunjuk berwarna biru Ketika di kiri dan kananku Semua yang melaju minggir sejenak Menyiapkan pekerjaan rumah, rancangan kurikulum paling baru, atau lembaran konsep pendidikan Dan aku menerapkannya ke dalam diri Di hadapan sebuah cermin, Vygotsky menegakkan scaffolding Zona yang dibangun oleh bahasa Bahwa memahami apa yang dirasakan adalah tingkat tertinggi Pencapa...

Memimpikan Hari Senin

Montessori School Crossing the Street by Janel Bragg ada pembagian yang begitu rumit, katamutentang hari-hari di ruang kelas aku bola plastik yang menggelinding di atas lantai seorang anak menatapku, menerjemahkan kantuknya yang berat lalu berpura-pura tidak melihatku sambil memuntahkan satu-persatu pesan orang tua dalam ranselnya ia masukkan ke dalam botol minum disimpan dalam lemari pendingin sebelum hari-hari berangkat menuju halte terdekat aku gula yang larut kau mengadukku perlahan pusaran yang berputar di tengah botol itu seperti sedang menarik rambutku memajangnya di tengah sebuah koridor sudah pukul sembilan namun kepada anak tangga, aku tersenyum memastikan kemenangan menunggu di tiap kalender bulan-bulan menjadi lebih singkat dari cuaca yang mengamuk di halaman sekolah kamu akan tiba sebentar lagi menyembunyikan ketakutan di tempat kerja Jekardah, July 2019

One Venti Each Is Never Enough

Jadi pertemuan kami saat ini dan selanjutnya bukan lagi soal sekadar berapa lama, atau sebanyak apa durasi kami akan bertemu. Tentu tidak, meskipun saya menghitung perbandingannya ada di angka 1 : 13. Jujur saja ini membuat saya sesak. Tapi yang mesti diingat adalah kami punya tugas, menjalankan professional life dan private life. Kami berdua menggeluti bidang yang harus dijalankan secara 'to be present'. Ketika badan kami sedang menjalani professional life, artinya pikiran pun dilimpahkan sebanyak 90% kurang lebih untuk itu. Waktu libur pun tidak banyak, ditambah tugas yang kerap dibawa pulang, tuntutan menjaga kondisi tubuh agar tetap prima, dll. Tidak jarang ketika bertemu, keduanya sedang dalam keadaan super penat. Jadi semalam, di kedai kopi yang secara pribadi saya meyakini takaran kopi dalam tiap gelasnya hanya beberapa persen dari isi secara keseluruhan, kami sempat berbincang ringan mengenai hal-hal baru di tempat bekerja. One venti each is never enough. Kebetulan ...

Loui Jover

: Loui Jover pernahkah sekali saja kau sentuh meja itu tempat debu-debu bekerja bergulung di tengah sinar pagi yang menusuk-nusuk jendela di ruang tamu di atas meja, aku merapikan beberapa bingkai foto tergeletak begitu kaku, sambil menatap langit yang sebentar lagi akan padam mengundurkan diri ke tempat peristirahatan paling nyaman tanpa mesti khawatir terganggu  siapakah yang lantas mengetuk pintu ketika urat-urat berwarna lebam tersingkap di antara benang-benang kimono tidurku kini menjadi jalan pintas entah akan mengantarmu kemana nanti kau adalah kuku yang baru saja dipotong aku mengumpulkan bagian yang terlanjur kotor dalam sebuah tayangan iklan deterjen dan urusan domestik lainnya tubuh kita terendam air dan busanya adalah gelembung yang pecah ketika suhu normal masih terjaga aku bernyanyi sambil sesekali mengganggumu yang tengah membayangkan adegan pada sebuah lukisan ada bagian tertentu yang ditimpa beberapa lembar tabloid yang ...

S I R E N

Seorang wanita dalam tubuhku Menatap kedua kakinya yang memar Ia menyimpan tatapan sedih  Namun tangis meluap juga ke permukaan Ia menyebutkan inisial namamu Berusaha berulang kali mengeja huruf kedua, ketiga dan seterusnya Menyusunnya menjadi kesatuan yang utuh Ia membangun keraguan dari sepasang daging di bibirnya Sebuah kata pun meletup Lalu sampai di telingaku Merangkak perlahan dari tulang rawan yang lunak Menyeberang ke tulang martil Hingga mendarat di tepian paling ujung Di atas gendang telinga, namamu adalah ujud dari rumah siput yang sebenar-benarnya  Aku teringat sebuah kejadian manis di suatu malam Waktu mencopoti jarum-jarum yang berputar pada sumbu Aku merayap dari yang terkecil hingga yang paling tinggi Kemudian berakhir tepat di angka dua belas Namun kemana mesti kugadaikan dua jari di kaki Jika mesti kupotong dan kutempelkan masing-masing di bagian kiri dan kanan kelima jari tangan Aku merebahkan segenap tubuhku Tul...

Titik Nol

I know you're not gonna let me in, but I'll keep on asking how is your day. Lets chill and don't mistake this for something I'm begging too much. Missing somebody's presence doesn't sweep my anxiety away. It eternally exists. It brings one finger to its lips and says, hush don't you cry. Thanks to my inner child so I don't merely communicate with words but crying as well. I'm a little baby looks like an alien, escaping the mundane prison. The world is pathetic, or we're the ones who really are. Once I look outside, the glaring sun stares at me. After the dead hour, the dawn will break. Here it begins to grow light after the night. : al, 

Berita Hari Ini

'Unity in the Body' an abstract painting by Ruth Palmer tak ada matahari di kamarku selain pantulan yang nampak terang tertembak dari sudut dinding yang datar bayangan pukul tujuh pagi menghentikan sisa kantuk yang mesti diterjemahkan atau sekadar diamati seperti kedua mata ketajamannya mengintai keberadaanku aku pun terkapar di antara jajaran pohon persembunyian menjelang sore menghasilkan sudut-sudut lancip dan tidak beraturan mereka bercabang di kepalaku membikin semacam jalan buntu yang lebih menyesatkan aku terperosok ke dalam mimpi rumputan liar mengoyak sebagian kulit di lenganku ada yang terhenti misalnya kisah sepasang anak domba yang lincah tidak lagi melompat dan berlari atau ketakutan meninggalkan luka-luka kecil selama musim panas lantas di pertengahan laman Wikipedia bertajuk dog days Quintilis yang purba memanen hasil kebun-kebun mengorbankan festival pertanian di tangan seorang Romawi dalam sebuah rancangan kota yang teratur ak...

Lebih Dekat dengan Diri

Coba perhatikan saja terlebih dahulu, begitu kata saya dalam hati. Saya mencoba untuk tidak bereaksi apa-apa. Terkadang ketika sedang marah, ingin sekali melampiaskannya pada apapun yang ada di depan saya. Tapi objek yang paling sepadan memang tembok. Sakit tidaknya itu resiko personal. Setidaknya dengan cara seperti itu, energi habis karena ada tindakan, bukan semata dipendam. Walaupun sama saja, dada dan otot perut nyeri. Untuk sekadar bereaksi, tidak jarang kepala saya eror. Padahal ini hal sepele. Ingin sekali seperti orang lain yang mampu melihat dan memerhatikan emosi seperti melihat dan memerhatikan makanan tanpa ikut memakannya. Hanya melihat dan memerhatikan bahwa emosi itu ada, meskipun ada tak mesti digubris. Ada saatnya hal ini berguna bagi saya barangkali ketika sedang berada di tempat umum. Namun ketika kembali ke kamar, nampaknya akan meluap juga. Lantas apa bedanya? Menyedihkan memiliki jiwa dan tubuh seperti ini. Ada yang mengatakan saya takut menemui diri sendiri....

Suluk Ibu Kota

aku ingin terhenti di setiap stasiun dan membawa raib kedua tanganmu saja sepasang mata anak yang masih kecil pandangannya menukik dari ujung peron barangkali hendak bertanya-tanya kemana aku bergegas  membawa setumpuk garis-garis nasib beban yang dipikul semenjak pagi semenjak kabut tak dapat dibedakan lagi dari pengguna jalanan kepada kawanku, sepanjang garis pemetaan di hadapan mall dan kantor-kantor yang menjadi silau menjelang sore di tengah jembatan yang menguning pukul lima belas aku mencium bau ocha dan gaung irasshaimase sushi dan ramen tersaji di atas meja kita tak pernah tahu pengunjung mana yang paling tabah menanti keduanya habis tertelan seperti katamu ada yang terluka dan lemas merasa lebih dingin dari udara di sekitaran komplek rumah kita sebab pohon-pohon katamu, menjadi agen pertukaran ketika oksigen mesti dipulangkan dan C O dua dilepaskan keduanya jarang sekali bertemu aku kesulitan mencari alasan kenapa membawamu b...

Mendidik Diri

Penanda saya sudah berada di pertengahan tahun 2019 adalah bulan Juli. Lalu saya menapak tilas sedikit apa yang telah dikerjakan sejauh ini. Tidak banyak, beberapa di antaranya masih dalam kategori my full time job. Katakanlah saya lebih berkomitmen dan serius menapaki satu persatu anak tanggal dunia pendidikan anak-anak, dan dilanjutkan dengan menggeluti kembali kegiatan story telling lewat tulisan khususnya puisi dan fotografi. Seorang bijak menasehati saya untuk fokus pada satu hal terlebih dahulu. Kemudian saya bertanya dalam hati, 'mau sampai kapan menunggu seperti itu?' Time is ticking, time waits for nobody. Saya meyakini kita semua dapat memulai suatu hal dengan serius kapan saja. Tidak perlu menunggu besok atau lusa. Saya meneguhkan diri untuk berhenti menjadi seorang medioker. Namun dalam berkarya, produktivitas seseorang akan berbilai lebih ketika ia sudah mati. Paradoks, tapi tak ada salahnya. Hanya ada dua pilihan, yakni lakukan sekarang atau tidak sama sekali....

B I Y U N G

bahwa dalam namamu Biyung kusantukkan kepala ini, di sebuah alas mirip ambal berbulu wajah-wajah masjid dan tafakur bertahan lama hingga sujud terakhir percakapan biasa dan tangis tak dapat dibedakan keduanya merdu dalam harmoni aku teringat doa sepuluh tahun terakhir tumbuh subur di buku harian dan bayang-bayang ketidakpastian  acapkali terdengar lirih,  seperti ada yang ingin menerkam,  dalam radius kurang dari sepuluh meter seekor anak kijang di padang rumput itu berlari mengejar kawanan dan induknya di seberang Biyung, aku kirimkan ketenangan di setiap sepertiga malamku namun ada yang terurai dalam tengadah yakni doa-doa yang kusut dan wudhu yang terserap di antara debu tayamum sekujur persendian dan lutut-lutut membiru aku bolak-bolikkan selimut setebal kayu di ruang tamu berusia hampir setengah abad kursi-kursi duduk pasrah tinggal kayunya mesti dipoles sedikit diplitur mengkilat bagai bangku yang berbaris dalam ...

PANGGILAN BIYUNG DAN MADRE

Baby Al, begitu sapaan sayang dari saya pada si tergemas. Begitu pun dengan Baby Al yang menyematkan panggilan Bii pada saya. Terdengar seperti Bii untuk Bibi. Sebagian orang berseloroh demikian pada saya. Sehingga tidak jarang menjadi kesal kalau sudah diperolok seperti itu. Beberapa menit lalu tiba-tiba sayang teringat dengan istilah Biyung dalam Bahasa Jawa. Apabila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia artinya Ibu. Panggilan Bii untuk saya mungkin pertanda kelak ketika menjadi seorang ibu, anak-anak dapat memanggil saya Biyung atau Madre. Biyung syarat dengan kearifan lokal meskipun saya bukan perempuan berdarah Jawa. Lalu bagaimana dengan Madre? Dalam persepsi saya, Madre merupakan simbol untuk banyak hal terutama dalam kebudayaan Latin. Madre memegang peranan penting dalam keluarga, misalnya sebagai sosok yang mengasihani, sosok yang mengayomi, seorang manager dalam urusan domestik, dll. Tidak sampai di situ saja, dalam beberapa keyakinan, Madre mempunyai kedudukan yang sangat...

H I K A Y A T

Anak sungai itu dibuat menyerupai seekor burung di langit Ia hinggap dimana-mana, di puncak air mancur, di tengah kebun, di bangku taman sepanjang kota  Sekitar tahun lalu aku menerka  Hampir 13 purnama yang tidak pernah genap Tewas di langit apartemen Seseorang menodongkan pistol air dari sebuah lantai dasar Di atas keningnya, kebencian bersembunyi Menariki lipatan kulit yang berkerut Muara yang diapit kedua alis itu Mengerucut dan susut Lantas ketika kupandangi jendela kamar  yang menjual sisa kembang api di akhir tahun 2016 Burung-burung beringsut, begitu pun dengan matahari terbakar pada pukul lima sore Kenangan menetas, berkeping-keping sel telur meloloskan diri Di atas meja makan, aku menghabisi kesendirian Di tanganku, pucuk sakura yang kuncup pun luber Sepertiga kertas yang kosong mulai terisi Huruf-huruf Kanji menebar teror Seekor naga yang jinak, menulis hikayat Nantimitolo dan perjalanannya di India bersama Bodian...

Awal Mula

: Makoto Kobayashi Sebagian hujan bulan Juni katamu Mengalir ke tempat yang tak pernah diduga oleh siapa pun Di kantung celana, ia mungkin menjelma bill sebuah restoran  Ikan panggang dan sup tofu, di sanalah kita berenang-renang Menghabiskan waktu sambil mengamati masa depan  Di sebuah taman dekat jalan pulang Kau mengambil sauh dari dalam buku gambarmu Menunjuk sebuah titik yang begitu kecil Di sanalah hujan dan gerimis berawal Mulanya hanya kesedihan dan awan yang kromatik Menggumpal tiada pasti Gemuruh pun terdengar dari balik gedung-gedung yang tinggi Rintiknya mengalir perlahan Kancing-kancing baju kita menjerit Terpekik di antara yang begitu deras Seketika kau dengar denyut yang bersahutan Memanggil riuh angin dengan pelan Sauh kini hendak kemana berlayar Ketidakpastian katamu, bukan lagi sebuah kejahatan Atau siasat perang Yang kerap menyembunyikan ketakutan Meski sudah kutelan pil penenang itu Jekardah, July 20...

H é l è n e

Helene Klimt by Gustav Klimt kepada Helene Klimt Semilir angin yang sejuk di ruangan itu Membawa harum rambutmu melekat di pundakku Aku menantikan sepasang leher yang berkekasih dari balik lukisan Klimt Keduanya berselimut musim salju di Wina Schubert dan Ave Maria Menggaung berulang kali di atas dadaku Menelusup ke debar jantung, hingga bunga-bunga dapat kupetik Dan kutabur di atas wajahmu yang dingin Aku masih pura-pura bergegas Menghampiri sepasang jendela yang gelap itu Di bawah tiang lampu jalanan, tembakan neon tak berhasil menggiringku kemana-mana Aku menundukkan kepala sembari memberi salam pada yang tegar berdiri di hadapanku Sebuah pohon yang sudah tua dan namamu yang menggantung di rantingnya Aku pun diam  Kubasahi kedua mataku namun jalanan yang lurus ini Terlajur begitu kering Sumber air menyelinap entah kemana Aku melangkah di antara akar-akar pohon yang bersikeras meraihmu Sungguh, telah aku susuri tanah yang berge...