Langsung ke konten utama

Yang Patah Tumbuh Yang Hilang Berganti

Yang Patah Tumbuh Yang Hilang Berganti merupakan judul lagu gubahan Banda Neira yang terangkup dalam satu album sebelum mereka resmi bubar. Judul ini mengingatkan saya pada pepatah 'Patah satu tumbuh seribu. Tiap-tiap kehilangan yang memberatkan perlahan akan digantikan dengan suatu hal yang lebih baik. Saya tahu apa rasanya 'longing'. Kalau saya pribadi ketika sedang mengalami itu biasanya akan jatuh sakit, seperti migrain, maag, hingga demam. Pengalaman ini membuat sekujur tubuh saya seolah merasakan luka fisik.

Kepada orang-orang terdekat, terima kasih telah membawa dan memberikan warna dalam hidup saya. Kalian ini, telah menjadi katalisator. Serupa dengan kendaraan, tidak akan berfungsi tanpa bahan bakar. Alangkah baiknya semesta mempertemukan kita, menjadikan kita keluarga baru untuk saling mendukung Dan merangkul. Dengan begini, saya percaya bahwa masih ada manusia yang baik dan berhati tulus.

Tulisan ini mungkin terdengar seperti ucapan terima kasih dalam karya ilmiah skripsi. Jika memang demikian, baiklah akan saya ucapkan satu persatu dan tentunya ini adalah orang-orang yang bersedia membagi hidupnya dengan saya tanpa pamrih.

Yang pertama orang tua, ibu dan ayah. Kedua orang tua yang dianugerahi kesabaran luar biasa dalam menangani anak-anaknya yang keras kepala, yang kerap membangkang, yang tidal segan mengatakan tidak pada hal-hal yang menyinggung insekuritas, yang gampang merajuk jika keinginan tidak terpenuhi. Kedua orang tua yang sangat baik ini rela berkorban apa saja untuk anak-anaknya, biar pun siang dan malam tidak tidur tidak akan jadi masalah untuk mereka. Saya doakan ibu dan ayah senantiasa dalam keadaan sehat, terus berbahagia, dilimpahkan rezeki yang berkah, dan makin dicintai oleh sesama.

Yang kedua Alex dan Rasti. Dua pribadi yang sangat saya sayangi. Andai saja ada satu pilihan kata yang dapat saya gunakan untuk menjelaskan betapa hidup akan saya dedikasikan untuk mereka berdua. Tapi sayangnya belum ada. Emosi ini saya coba transfer melalui tindakan yang sekiranya mampu membeberkan bagaimana akhirnya saya mau terlibat seumur hidup demi mereka berdua. Mudah-mudahan mereka dinaungi bintang keberuntungan dan kebaikan segenap semesta.

Ketiga, ya kamu Chef. Sebentar ya, saya harus mengontrol diri terlebih dahulu. Jantung saya berdegup kencang. Bunyinya terdengar seperti sandi morse di zaman perang. Tutut tut tut tuuut, yang artinya Can You Feel the Love Tonight. Bukan sekadar cinta-cintaan roman picisan. Yang ingin saya sampaikan adalah hal yang berkenaan dengan syukur. Saya bersyukur dapat berbagi denganmu Sayang meski pun masih diselingi drama. Menyadari bahwa perjalanan kita masih seumur jagung dan bahwa harapan selalu ada untuk niat yang baik, atas dasar berakit-rakit kita ke hulu berenang kita ke tepian, kita tidak memiliki apa pun kecuali ini, we only have each other. Saya meyakini satu hal, 'aku membesarkab engkau, dan engkau pun membesarkan aku.' Lalu kembali pada judul, perjumpaan denganmu dimulai dari kehilangan bertubi-tubi. Ketika saya tersesat dan merindukan pulang, kamulah rumahnya. Saya tidak akan menuntut apa pun kecuali kebaikan untuk dirimu, hidupmu, dan perjalanan yang terbentang di hadapanmu.

(To be continued)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Terjemahan William Wordsworth - I Wandered Lonely as a Cloud

Hari ini, saya mencoba lagi menerjemahkan sebuah sajak berjudul I Wandered Lonely as a Cloud yang ditulis oleh William Wordsworth. Selamat membaca kawan! Semoga apa yang kita baca hari ini, membuat kita merasa penuh dan bahagia.  *** Umpama Segumpal Awan Aku Berkelana Aku berkelana umpama segumpal awan Yang melayang di ketinggian melampaui lembah dan bukit, Ketika tak sengaja kudapati sejauh mata memandang, Sehamparan bunga-bunga daffodil; Di dekat danau, di bawah rimbun pepohonan, Bunga-bunga daffodil melambai dan menari dikibaskan angin. Tak henti-hentinya laksana bintang-gemintang yang berkilatan Dan mengerjap di keluasan bima sakti, Bintang-gemintang itu, meregang dalam lintasan tanpa batas Di sepanjang tepian danau yang luas: Sekilas kusaksikan berpuluh ribu, Bunga-bunga daffodil saling beradu lewat tarian yang begitu lincah. Ombak di sebelahnya menggulung dan pecah; namun bunga-bunga daffodil Menghempaskan kilauan ombak itu dalam sukacita: Seorang penyair menjumpai dirinya te...

2020 to 2024

The main themes for each year 2020 - pandemic, letting go, surrender, anxiety, invention, depression, betrayal, Italian food 2021 - teamwork, hope, vaccine, Italian food, people pleaser, hardworking, disappointment, letting go what doesn't serve me anymore, depressed, hard conversation, split, move on 2022 - healing, making plans, appointments with psychologists, false hope, broken heart, move on, blaming myself and others, seeking validation, betrayal, self love, meeting new people, photography, 2023 - fitness, new routine, falling in love, Montessori, self love, family, guilt, African food indecisiveness, failing to set boundaries, scared of failure, anger, manipulation, split, psychologist, hope, independence, redefining who I am, falling in love again, forgiveness, trust, adjustment to LDR, free from alcohol, cooking 2024 - family, gain my strength, self love, positivity, silence is gold, focus on becoming a better version of myself, gratitude, stress, peace, fitness, disciplin...

Let's Take Care of Ourselves

I found out I enjoy munching sweet snacks. I wasn't a big fan of it, but lately each time I tasted cookies, banana fritters, or other Indonesia sweet snacks, mouthwatering was the first impression my brain translated. Until I tried to neutralize one with sugar free tea, it helped me not to feel guilty a lot. It was a bit uneasy to control the intake since the works sometimes overwhelmed me. My number one assignment now is not to avoid the stress, but to regulate the stress. It's been a long time I didn't have respiratory system problems since the COVID era, now it seemed to keep coming regularly especially when I ate spicy food. It would provoke the shortness of breath and sore throat that led to asthma. Even when I had to rest at night, I didn't sleep tight. I tried to consume more of protein from red meat in particular, it still seemed hard to maintain the health nowadays. Only Allah would take care of me after I attempted my utmost to take a good care of myself. Insy...