Langsung ke konten utama

Can I Stop You There For A Moment?

: phum viphurit

"hey! can i stop you there for a moment?"

barangkat dari tempat dudukmu, sehabis hujan sore itu, kemarin, aku bergegas menyusun surat-surat elektronik, akan dikirim ke redaktur surat kabar.

dimulai dari yang terpanjang, kemudian yang paling singkat, hingga kembali pada yang panjang lagi.

katamu gelombang, yang menguap saat siang, yang terasa berat ketika hujan, yang terlihat tenang saat malam, atau yang pura-pura baik saat mendung, tidak akan susut.

sepeninggal sore yang gerimis, aku masih bekerja, membiarkan separuh tubuhku dibius kesibukan.

waktu itu, selepas satu jam penuh, langit nampak lain, mencumbui kepadatan kota, melimpahkan kegelisahannya dalam sebentuk embun, seketika berkumpul, membikin sekawanan percikan yang lebih kecil.

dari atas sini, di antara sepasang pintu menuju koridor dan jendela yang menganga, seorang penyair telah lahir.

tubuhnya masih merah, dibalut hal-hal magis, membikin cakrawala baru, lalu kuabadikan dalam puisi.

kata-kata terusik, kami pun terombang-ambing.

barangkali cuaca sedang tak ingin sendiri.

ia kacaukan tulisanku, memecahnya, meledakkannya menjadi ratusan bintang.

aku terpelanting dan berhamburan menjadi semacam partikel tak kasat mata, beterbangan tidak teratur.

kemana aku akan berhenti kali ini?

mungkin saja keberuntungan akan menarikku, sekalian menebas jarak katanya.

atau mungkin akan pulang, sambil sesekali mencari keberadaanmu.

- Jekardah, April 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkatnya, Aku Pulang

Kepada K. Aku mencitaimu sepanjang sinar bulan yang membulat sampai ke bumi tanpa dipantulkan ulang cahayanya. Air menggenang di tanah tapi hujan tertampung di kaca jendela. Langit berawan, namun bintang mengerdip, begitu genit berkelindan di balik matamu. Aku ingin mendaki ke atas bulan, memanjatkan hal-hal mustahil sambil memegang erat pergelangan tanganmu. Bawa saja aku, bahkan ketika kau sedang bermimpi, menghidupkan ulang harapan yang terpotong menjadi tersambung, satu-persatu, juga begitu pelan. Di perjalanan yang tidak begitu singkat, kita berkelana, mengarungi banyak kelok, jatuh dan tergelincir, menyasar hingga menemukan petunjuk dengan mengikuti kemana garis tanganmu menyebar. Tatkala garis itu terpotong, kita bergegas dengan menukik ke arah tebing yang masih hijau. Ucapmu, "Udara menjadi segar begitu kita senantiasa bersama." Maka kuikat kedua lenganku di pundakmu. Aku berdoa sejenak, bahwa meski bencana melanda, kita masih bisa berenang dan berpegangan lebih erat ...

Writing As A Love Language

:Vin Elk, Ars Magna, & Lady Loved* Lately, I have enjoyed writing a lot. Writing worked on me the way Dumbledore did while he was in Penseive, so he could experience his memories through other perspectives. He uses it to siphon the excess thoughts from his mind, pour them into the basin, and examine them at leisure. Writing has helped me to untangle my mind, examine what to deliver, communicate the messages verbally and non-verbally, and reflect on how this writing will evoke certain emotions or moods. Writing becomes the mirror that provides insight into who I am, what I desire, what I experience, what I value, and what I am not into. Writing becomes the language that deliberates my inner peace. On another level, writing could answer the quest that dwells in my mind.  I am glad to share what is significant for me right now. Being loved by the right person and people is heaven, and so is being respected, prioritized, supported, desired, and understood. The right person and peop...

The Fall and The Rise, The Sorrow and The Courage

 Dear my love, Kelvin, please accept my deep condolence on the loss of your beloved sister and beloved grandma this year.  We never been taught how to understand the loss of our loved ones: father, sister, and granny. The grief can be particularly intense. It is accepted as natural part of life with shock, confusion, and also sadness. Grieving becomes significant to welcome those feelings and to continue to embrace the time we had with our loved ones.  I genuinely appreciate your personal willingness to share what you feel. Let's go hand in hand with this wide range of emotions. This sad news can be the most uneasy challenge we face. It also can be the remembrance to honor them. I am thinking about you who are experiencing restlessness, tightness in the chest, and breathlessness.  We don't miss our father, our sister, and our granny. It's not a goodbye for they always stay here, with us in our hearts with love and peace. We will continue the bond we had with our love...