mengasihi
bukan perkara bertanya apa kabar hari ini, bukan pula berpesan jangan lupakan peluk diri.
mengasihi
jauh sebelum kau pejamkan matamu, ketika malam sekali, secara bergantian, saat orang-orang mengutuk realita dan beramai-ramai menjemput mimpi, mengasihi telah ada di sini, di sekujur tubuhmu, di ketajaman ingatanmu, di runcing sorot matamu, menetap, kemudian bermukim di jiwamu.
saat kau keluhkan kosong
mengasihi
serupa mendengar gelisahmu, memahaminya tanpa berucap suatu apa.
sebab dalam kelembutan, mengalirlah sungaj-sungai yang dalam, membikin terusan baru, dengan arus yang tenang mengairi ladang-ladang kering, mengubahnya menjadi kebaikan, untuk dirimu.
kebaikan itu menghangatkan seisi rumah, memanaskan yang gemetar dan menggigil, melepaskan fantansi di sepasang kakimu, melucuti yang menjerat langkahmu, kelindan cahaya mengerjap, menerobos kaca, menerpa wajahmu, mengajaknya berjingkat, berpindah dari satu sudut paling rahasia menuju tempat tidurmu.
mengasihi
serupa kau baringkan tubuhmu di atas permukaan berpegas, dengan pelan mengusap dan menyambutmu, mengecupmu tanpa henti, pada akhirnya mengembalikanmu seperti semula
: musim semi itu ada, tapi sebentar lagi akan gugur, namun kasihmu abadi.
pohon-pohon membikin kanopi, sepanjang jalanmu teduh, meninggalkan gema paling halus, membelai bunga-bunga
Jekardah, April 2019
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin