Langsung ke konten utama

Menunggu Sampai Maret

Kalau menilik beberapa hari belakang, ternyata rutinitas saya cukup padat. Kadang ada saja teman yang mengajak melakukan ini atau itu, bahkan ada saja rutinitas yang saya rencanakan sendiri, salah satunya berkenaan dengan pekerjaan. 


Malam ini saya baru sadar kembali sebetulnya saya meluangkan sangat sedikit waktu untuk berkomunikasi pada keluarga di rumah melalui telpon atau WA misalnya. Saya kira dengan terus bergerak, meski jam istirahat juga mulai teratur, membantu mengalokasikan energi dengan baik, dari pada terbuang sia-sia akibat terlalu banyak memikirkan hal-hal yang belum tentu benar terjadi, nyatanya meleset.


Di balik ketakutan tidak menjadi produktif dan terlalu pelan berkembang, sebetulnya saya mulai merindukan kehadiran orang-orang rumah di samping saya. Tidak mesti lama-lama, mungkin satu atau dua jam cukup. Lalu waktu yang singkat itu kami pergunakan untuk membicarakan hal-hal konyol dan ringan tanpa merasa terbebani oleh 'baper'. 


Mudah-mudahan Maret nanti kondisi pandemi semakin membaik, kendati Omicron diisukan menjadi penyebab gelombang ke tiga. Saya merindukan degdegan ketika menempuh perjalanan menuju bandara, duduk di ruang tunggu, lalu terbang dengan turbulensi kecil. Saya merindukan aroma kota kelahiran yang sangat personal meski pun jujur dengan terpaksa saya katakan tidak begitu betah tinggal berlama-lama di sana. 


Saya rindu mengobrol bersama adik-adik. Lalu ketika sedang seru menggosip, kami mengunci pintu dan sesekali bicara dengan berbisik. Ruang lingkup di rumah memang tidak luas. Tapi saya menikmati ketika harus bangun pagi untuk lari pagi, menyiram tanaman di teras sambil mendengarkan musik lawas dari radio, dan ketika Ibu berteriak, "Ayo sarapan duly!" saya selalu semangat menjawab, "OK boss"!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Terjemahan William Wordsworth - I Wandered Lonely as a Cloud

Hari ini, saya mencoba lagi menerjemahkan sebuah sajak berjudul I Wandered Lonely as a Cloud yang ditulis oleh William Wordsworth. Selamat membaca kawan! Semoga apa yang kita baca hari ini, membuat kita merasa penuh dan bahagia.  *** Umpama Segumpal Awan Aku Berkelana Aku berkelana umpama segumpal awan Yang melayang di ketinggian melampaui lembah dan bukit, Ketika tak sengaja kudapati sejauh mata memandang, Sehamparan bunga-bunga daffodil; Di dekat danau, di bawah rimbun pepohonan, Bunga-bunga daffodil melambai dan menari dikibaskan angin. Tak henti-hentinya laksana bintang-gemintang yang berkilatan Dan mengerjap di keluasan bima sakti, Bintang-gemintang itu, meregang dalam lintasan tanpa batas Di sepanjang tepian danau yang luas: Sekilas kusaksikan berpuluh ribu, Bunga-bunga daffodil saling beradu lewat tarian yang begitu lincah. Ombak di sebelahnya menggulung dan pecah; namun bunga-bunga daffodil Menghempaskan kilauan ombak itu dalam sukacita: Seorang penyair menjumpai dirinya te...

To Our 2nd Anniversary

The night has fall, curled around, and settled In silence and peace, the moon flickered courageously and stars blinked naughty It was a rectangled room with a hanging rattan bulb where the cold took hold A wave of joyful energy gathered and helped me chanted, "this day came, we're filled with love and pleasure." We have shared sunrises and sunsets Conquering all fears, expressing the passage of time, enduring love, and tumbling in joy. I dove beneath the quilt Drifted into dreams  "Before two, I was one celebrating the innocence, the unsolved questions about why I was one, not two.  I was a foreigner, wandered with a self-made map In the North I would see the frosting winter, magical skies with ribbons of light In the East, I would see new days filled with promise, flashing out warm greetings In the South, days stretch long, bread freshly baked, and conversations about clumsy feet strolling through the field never ends In the West, trees trembled the rustling leaves....

Opening A New Gate

Dear baby K, this time I'm no longer call you baby K. I am thankful for the love, harsh journey, rollercoaster feelings, hard conversation, sincere understanding we still and will always build, and you've become my daddy K ever since. Yesterday became one of the best moments in my life to acknowledge your visa approved and congratulations, the flight and your master awaits you already. You deserve it. I still remember back in 18 months ago, you came to me with unhappy face telling me your plan, but at the same time you're afraid that we won't walk hand in hand that far. Daddy K, thank you for being the pillar when the inate storms hitting us. It was just last month I wept a lot with tons of disappointment and seeing myself as a failure, but what amazed me the most was that you didn't even shaking. You kept standing strong and convinced me over and over we'll be fine together insya Allah. I thank you for never giving up on me, on yourself, and on us. I can feel t...