Di awal tahun, baru di hari ke-2, banyak sekali kejadian yang terjadi, baik yang menyenangkan atau juga yang tidak menyenangkan. Awal tahun ini, Lembaga Eijkman dilebur bersama BRIN, dan KDRT yang dilakukan oleh pasangan laki-laki pada pasangan perempuannya. Duh Gusti, jujur saya semalaman menangis membayangkan masa-masa sulit yang dihadapi oleh pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan dua kejadian itu. Semalam tidur pun tidak nyenyak. Terutama untuk Eijkman, semoga para saintis tetap semangat mengingat dedikasi yang telah dicurahkan tidak sedikit. Mungkin benar, kondisi ilmu pengetahuan di negara kita mati.
Kepada K. Aku mencitaimu sepanjang sinar bulan yang membulat sampai ke bumi tanpa dipantulkan ulang cahayanya. Air menggenang di tanah tapi hujan tertampung di kaca jendela. Langit berawan, namun bintang mengerdip, begitu genit berkelindan di balik matamu. Aku ingin mendaki ke atas bulan, memanjatkan hal-hal mustahil sambil memegang erat pergelangan tanganmu. Bawa saja aku, bahkan ketika kau sedang bermimpi, menghidupkan ulang harapan yang terpotong menjadi tersambung, satu-persatu, juga begitu pelan. Di perjalanan yang tidak begitu singkat, kita berkelana, mengarungi banyak kelok, jatuh dan tergelincir, menyasar hingga menemukan petunjuk dengan mengikuti kemana garis tanganmu menyebar. Tatkala garis itu terpotong, kita bergegas dengan menukik ke arah tebing yang masih hijau. Ucapmu, "Udara menjadi segar begitu kita senantiasa bersama." Maka kuikat kedua lenganku di pundakmu. Aku berdoa sejenak, bahwa meski bencana melanda, kita masih bisa berenang dan berpegangan lebih erat ...
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin