NIRMALA sumber : absoluteart.com Mengenai surat cinta, aku kembalikan hujan pada langit siangmu. Nafas cahaya membalasnya dengan kata. Beberapa di antaranya beringsut ke dalam puisi, berguguran di tengah musim yang basah, menghidupkan pandanganku yang tidak akan bangkit. Bening embun menempel di kulit wajahmu. Sudah begitu dingin, tapi aku terlanjur ingin meneruskan pengembaraan yang lebih jauh, mempelajari kengerian hutan, bersemayam di kedua alismu. Dalam batinku siang dan malam masih bertahan Nir aku dipertemukan denganmu tanpa pernah berpisah. Aku bersumpah masih ada purnama, tak luput dari kekaguman, yang akan terus mengawasi kemana langkah ini ditinggalkan. Jejak-jejak kaki menapak di keningmu, melarungkan dendam, lalu menjelma bianglala. Sejak mengenang surat cinta, lamunanku seolah berusaha memahami keteduhan di wajahmu, menyusunnya menjadi teka-teki, mengubahnya menjadi angin, menerbangkan ribuan bintang yang masih malu-malu berdekapan. Laut koson...
Écoutez! J'ne vous raconte jamais des blagues, j'vous jure!