Langsung ke konten utama

Semesta Baik

Hidup saya jauh dari kata seru. Hari-hari diisi dengan bekerja juga lembur, sesekali olahraga, makan dan minum semaunya, jam tidur tidak pernah teratur, ikut workshop di saat teman-teman saya tidak tertarik ikut,  berteman seperlunya, dan sangat jarang rekreasi. Mungkin bila dibandingkan dengan teman-teman, hidup saya terkesan membosankan. Tapi meski ritmenya jauh dari kata mengesankan, saya mau mengapresiasi hal-hal baik yang sederhana.  Misalnya ketika dihadiahi makanan enak oleh teman, dibawakan makanan enak yang dimasak sendiri, staycation sebentar bersama satu atau dua teman paling dekat, juga dipinjami buku bagus.


Hari ini ternyata dipinjami sebelas buku bagus oleh Nyom. Semuanya bergambar. Ya tentu saja, saya sangat gemar membaca buku-buku yang memuat banyak gambar.  Sejak sekolah, bahkan buku-buku yang saya punya, selain buku paket bergambar, saya punya beberapa buku mata pelajaran tertentu berbentuk komik. Selain terasa menyenangkan, saya jadi merasa tidak tertekan ketika membaca. Gambar bagi saya membantu proses memahami isi buku lebih baik. 


Untuk Nyom, omi kaang. Bersabar ya, karena ada sebelas buku, jadi semuanya akan selesai dibaca dalam waktu yang agak lama, hahaha. 


Desember, meski menjadi bulan penutup tahun, saya akan mencoba mempercepat proses baru yang sudah lama ingin saya jalankan. Saya sangat ingin menyiapkan dan memasak sendiri makanan enak dan sehat setiap hari. Kendati akan repot, tak apa. Saya ingin menjadi teman terbaik bagi diri sendiri. Saya ingin mendengarkan lebih banyak yang disampaikan oleh tubuh, agar tetap waras. 


Omi kaang untuk semua hal-hal baik hari ini. Omi kaang Semesta yang baik.


Tabik 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkatnya, Aku Pulang

Kepada K. Aku mencitaimu sepanjang sinar bulan yang membulat sampai ke bumi tanpa dipantulkan ulang cahayanya. Air menggenang di tanah tapi hujan tertampung di kaca jendela. Langit berawan, namun bintang mengerdip, begitu genit berkelindan di balik matamu. Aku ingin mendaki ke atas bulan, memanjatkan hal-hal mustahil sambil memegang erat pergelangan tanganmu. Bawa saja aku, bahkan ketika kau sedang bermimpi, menghidupkan ulang harapan yang terpotong menjadi tersambung, satu-persatu, juga begitu pelan. Di perjalanan yang tidak begitu singkat, kita berkelana, mengarungi banyak kelok, jatuh dan tergelincir, menyasar hingga menemukan petunjuk dengan mengikuti kemana garis tanganmu menyebar. Tatkala garis itu terpotong, kita bergegas dengan menukik ke arah tebing yang masih hijau. Ucapmu, "Udara menjadi segar begitu kita senantiasa bersama." Maka kuikat kedua lenganku di pundakmu. Aku berdoa sejenak, bahwa meski bencana melanda, kita masih bisa berenang dan berpegangan lebih erat

The Essence of Learning New Things Every Day

Everyone basically has opportunities to learn something new every day. They learn to get a new skill or to let go of what doesn't belong to them. The cycle comes and goes. Learning something new is not only a shortcut to improve one's life, but also to make one's meaningful, and their presence could make the simplest form of change.  I was once asked about the skills I have other than teaching. I confidently responded to them that I have enough skills in writing, photography, and cooking. While doing my responsibilities in the class, I value the three areas will be beneficial for me in professionalism. I have unlimited resources to access them if one day, I could only choose one area to support me for a living.  As an individual who has to make a move every day, I see learning as a potential way that brings us to become more selfless. We can learn new things every day as long as we have the courage and willingness to be a beginner. A beginner carries honesty since they have

The Fall and The Rise, The Sorrow and The Courage

 Dear my love, Kelvin, please accept my deep condolence on the loss of your beloved sister and beloved grandma this year.  We never been taught how to understand the loss of our loved ones: father, sister, and granny. The grief can be particularly intense. It is accepted as natural part of life with shock, confusion, and also sadness. Grieving becomes significant to welcome those feelings and to continue to embrace the time we had with our loved ones.  I genuinely appreciate your personal willingness to share what you feel. Let's go hand in hand with this wide range of emotions. This sad news can be the most uneasy challenge we face. It also can be the remembrance to honor them. I am thinking about you who are experiencing restlessness, tightness in the chest, and breathlessness.  We don't miss our father, our sister, and our granny. It's not a goodbye for they always stay here, with us in our hearts with love and peace. We will continue the bond we had with our loved ones