a la luz de
E laluna
Engkau yang paham bahasa tubuh
Aku ingin menggeliat di wajahmu
Sebagai mata, aku ingin masuk serupa cahaya
Terang retina, terang yang menembus lubang jantungmu
Entah seperti napas mana yang paling kau sukai
Tapi konon
Dari merah lesung pipimu
Ada sebuah tanda sedalam lubang sumur
Sebab gelap, aku tak ingin masuk lagi
Kecuali engkau, E laluna
Menyalakan lampu-lampu neon
Apa pun warnanya engkau boleh memilih
Dengan cahaya mana pun
E laluna, engkau tetap memijar
menyala-nyala di hadapanku
2011
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA4Nzc90HHxpZYrk0JnSKdGD9weSIzKil9-DwIjzvKLWELx0ecbyRF0iixHnVOcbeJmAldfivhLDXXZHWTIFkkVMd0GMX8ca6NFlkvoOAvRriNaYZKknFPw6TNvQQWIGUsGxjDfcmLA6Y/s1600/lampu-pijar.jpg
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin