menyimpan sebidang dada pada sebuah nama dapat membuat kita kesepian
Kesepian macam ini
Ketika larut datang pada sepi
Mengusap-usap hidung kita
Dengan mesra udara masuk
Pembuluh tapis, segenap itu juga
Perlahan menyapu sesisir ombak
Yang ikut tergerai dari pantai yang jauh
Hingga tiba-tiba sampai pada kamar kita
Yang belum sempat diberi warna merah jambu
Padahal sepasang cermin sudah saling barhadapan
Memburu mata kita
Bayangan lalu jatuh
Satu persatu pecah
Namun tak jauh dari bekas langkah kita duapuluh menit yang lalu
Kemudian ada suara
Angin mengetuk-ngetuk
Pintu dan jendela terbuka
Saling berpeluk
Kita memandang masing-masing mata
Ini tangan
Dan demi jantung yang pernah kita tusuk bersama
Hingga bocor dan berdarah
Nama kita melingkar serupa putting
sepasang cincin yang lekat dan mampat
Makin sempit di tubuh
Ini waktu
Mungkin sudah begitu dingin dan subuh
Atau
Ini laron yang gemar pada lampu
Kita mengalir pada tik toknya
Sampai menangkap mimpi paling aneh
O serbuk yang dahulu mengenal mantera jenis apa pun
Mata yang mana mesti kita benamkan di atas tanah dan kuburan
Agar tumbuh di atasnya tunas yang dipanah
Atau pagi bisa nyangkut berkali-kali
Dari salah satu ranting di puncaknya
Menengok kita tiap hari
2011
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin