Langsung ke konten utama

Tak Lain Sebab Aku Sayang Padamu


Nasihatku
Bukan semata-mata menyuruhmu meringkuk sendirian tanpa mengenal api yang disulut malam hari


Kalau kau mau pulang
Keluarkan dulu semua yang masih lekat pada gigimu
Termasuk janji yang kemarin kau sangkutkan pada pipa cerutu
Bukannya sudah kubilang
Kau bisa tolol bahkan menjadi seribu kali lipat lebih tolol dari seribu keturunanmu

Begini sajalah,
Biar lebih mudah dan lebih cepat diserap
Pukul dua belas tepat nanti
Tengoklah sebentar telepon genggammu
Dari sebuah pesan yang sampai itulah
Aku sampaikan bahwa cicak-cicak nakal
yang melubangi jalan pulang yang melingkar di mulutmu
Telah menghalangiku dengan begitu kejam
Sederetan tembok-tembok penyekat mengikat leherku dengan erat
Aku dilarang berlari menuju rumahmu
Padahal kalau pun mau dihitung
Akulah yang lebih lama hapal alamat jalan rumah ketujuhmu

Walau pun aku bukanlah yang pertama
dan satu-satunya yang berada di samping rumahmu waktu itu
Setidaknya cukuplah bagi nasihatku ini
Membuatmu paham maksud hati

Jangan kau toleh lagi yang masih lekat pada gigimu!

Kalau ada kaca
Coba sekali-kali
Kau perhatikan aku

Tak ada manusia yang merasa lebih kesepian kecuali bagi mereka yang kurang perhatian
Makanya, pulanglah dengan matamu yang garang
Sebab itu sangat membantuku ngomel dan melototimu nanti di rumah

Jangan coba-coba lari
Kalau kau memang lelaki yang berani bertaruh demi cintaku
Maka datanglah
Dan lemparkan semua janji yang masih lekat pada gigimu
2011

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkatnya, Aku Pulang

Kepada K. Aku mencitaimu sepanjang sinar bulan yang membulat sampai ke bumi tanpa dipantulkan ulang cahayanya. Air menggenang di tanah tapi hujan tertampung di kaca jendela. Langit berawan, namun bintang mengerdip, begitu genit berkelindan di balik matamu. Aku ingin mendaki ke atas bulan, memanjatkan hal-hal mustahil sambil memegang erat pergelangan tanganmu. Bawa saja aku, bahkan ketika kau sedang bermimpi, menghidupkan ulang harapan yang terpotong menjadi tersambung, satu-persatu, juga begitu pelan. Di perjalanan yang tidak begitu singkat, kita berkelana, mengarungi banyak kelok, jatuh dan tergelincir, menyasar hingga menemukan petunjuk dengan mengikuti kemana garis tanganmu menyebar. Tatkala garis itu terpotong, kita bergegas dengan menukik ke arah tebing yang masih hijau. Ucapmu, "Udara menjadi segar begitu kita senantiasa bersama." Maka kuikat kedua lenganku di pundakmu. Aku berdoa sejenak, bahwa meski bencana melanda, kita masih bisa berenang dan berpegangan lebih erat

The Essence of Learning New Things Every Day

Everyone basically has opportunities to learn something new every day. They learn to get a new skill or to let go of what doesn't belong to them. The cycle comes and goes. Learning something new is not only a shortcut to improve one's life, but also to make one's meaningful, and their presence could make the simplest form of change.  I was once asked about the skills I have other than teaching. I confidently responded to them that I have enough skills in writing, photography, and cooking. While doing my responsibilities in the class, I value the three areas will be beneficial for me in professionalism. I have unlimited resources to access them if one day, I could only choose one area to support me for a living.  As an individual who has to make a move every day, I see learning as a potential way that brings us to become more selfless. We can learn new things every day as long as we have the courage and willingness to be a beginner. A beginner carries honesty since they have

The Fall and The Rise, The Sorrow and The Courage

 Dear my love, Kelvin, please accept my deep condolence on the loss of your beloved sister and beloved grandma this year.  We never been taught how to understand the loss of our loved ones: father, sister, and granny. The grief can be particularly intense. It is accepted as natural part of life with shock, confusion, and also sadness. Grieving becomes significant to welcome those feelings and to continue to embrace the time we had with our loved ones.  I genuinely appreciate your personal willingness to share what you feel. Let's go hand in hand with this wide range of emotions. This sad news can be the most uneasy challenge we face. It also can be the remembrance to honor them. I am thinking about you who are experiencing restlessness, tightness in the chest, and breathlessness.  We don't miss our father, our sister, and our granny. It's not a goodbye for they always stay here, with us in our hearts with love and peace. We will continue the bond we had with our loved ones