Nasihatku
Bukan semata-mata menyuruhmu meringkuk sendirian tanpa mengenal api yang disulut malam hari
Kalau kau mau pulang
Keluarkan dulu semua yang masih lekat pada gigimu
Termasuk janji yang kemarin kau sangkutkan pada pipa cerutu
Bukannya sudah kubilang
Kau bisa tolol bahkan menjadi seribu kali lipat lebih tolol dari seribu keturunanmu
Begini sajalah,
Biar lebih mudah dan lebih cepat diserap
Pukul dua belas tepat nanti
Tengoklah sebentar telepon genggammu
Dari sebuah pesan yang sampai itulah
Aku sampaikan bahwa cicak-cicak nakal
yang melubangi jalan pulang yang melingkar di mulutmu
Telah menghalangiku dengan begitu kejam
Sederetan tembok-tembok penyekat mengikat leherku dengan erat
Aku dilarang berlari menuju rumahmu
Padahal kalau pun mau dihitung
Akulah yang lebih lama hapal alamat jalan rumah ketujuhmu
Walau pun aku bukanlah yang pertama
dan satu-satunya yang berada di samping rumahmu waktu itu
Setidaknya cukuplah bagi nasihatku ini
Membuatmu paham maksud hati
Jangan kau toleh lagi yang masih lekat pada gigimu!
Kalau ada kaca
Coba sekali-kali
Kau perhatikan aku
Tak ada manusia yang merasa lebih kesepian kecuali bagi mereka yang kurang perhatianMakanya, pulanglah dengan matamu yang garang
Sebab itu sangat membantuku ngomel dan melototimu nanti di rumah
Jangan coba-coba lari
Kalau kau memang lelaki yang berani bertaruh demi cintaku
Maka datanglah
Dan lemparkan semua janji yang masih lekat pada gigimu
2011
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin