Oleh Mutiah Ayu Rasta
ketika orangorang sampai pada waktu untuk mengemasi perjalanan yang sungguh gelisah, di antara mereka ada yang telah lebih dulu lewat sambil menyilang tangan, di pematang dan kursi mobil yang berjejeran : di situ mereka lekatkan sandaran berbungkus harapan tentang tanah yang mereka tinggalkan
udara di balik kaca senantiasa menerpa kulit, tapi matahari yang dulunya menetaskan mereka tetap menyalanyala sebagai bayi 'tak cuma ditetaskan semata
(kutitipkan meja makan dan dapur siang ini. bila malam ini paling temaram, di ceruknya panggillah bulan dengan seribu nama bahwa kau sedang kesepian. tentang jalan yang dititipkan untuk hari ini berilah lampu di tepian supaya orangorang tetap melaluinya dan lalu menyepikannya kembali)
rentetan lagu selamat tinggal dipasang di pengupingan masingmasing : samasama mandi langit senja
sudah waktunya harus ditutup
rumahrumah dikunci
tidak lagi sebagai kenangan
bahwa kita pernah membangunnya
untuk anakanak yang menetas di meja makan
(hanya kepadamu
dan simpanlah
sampai
aku
kembali
membawa bungkusan harapan baru dan rapi.
kita menaburnya sebagai perjumpaan
yang penah dilalui di perjalanan)
sekayu, 4 des 09
ketika orangorang sampai pada waktu untuk mengemasi perjalanan yang sungguh gelisah, di antara mereka ada yang telah lebih dulu lewat sambil menyilang tangan, di pematang dan kursi mobil yang berjejeran : di situ mereka lekatkan sandaran berbungkus harapan tentang tanah yang mereka tinggalkan
udara di balik kaca senantiasa menerpa kulit, tapi matahari yang dulunya menetaskan mereka tetap menyalanyala sebagai bayi 'tak cuma ditetaskan semata
(kutitipkan meja makan dan dapur siang ini. bila malam ini paling temaram, di ceruknya panggillah bulan dengan seribu nama bahwa kau sedang kesepian. tentang jalan yang dititipkan untuk hari ini berilah lampu di tepian supaya orangorang tetap melaluinya dan lalu menyepikannya kembali)
rentetan lagu selamat tinggal dipasang di pengupingan masingmasing : samasama mandi langit senja
sudah waktunya harus ditutup
rumahrumah dikunci
tidak lagi sebagai kenangan
bahwa kita pernah membangunnya
untuk anakanak yang menetas di meja makan
(hanya kepadamu
dan simpanlah
sampai
aku
kembali
membawa bungkusan harapan baru dan rapi.
kita menaburnya sebagai perjumpaan
yang penah dilalui di perjalanan)
sekayu, 4 des 09
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin