Langsung ke konten utama

Postingan

Awal Mula

: Makoto Kobayashi Sebagian hujan bulan Juni katamu Mengalir ke tempat yang tak pernah diduga oleh siapa pun Di kantung celana, ia mungkin menjelma bill sebuah restoran  Ikan panggang dan sup tofu, di sanalah kita berenang-renang Menghabiskan waktu sambil mengamati masa depan  Di sebuah taman dekat jalan pulang Kau mengambil sauh dari dalam buku gambarmu Menunjuk sebuah titik yang begitu kecil Di sanalah hujan dan gerimis berawal Mulanya hanya kesedihan dan awan yang kromatik Menggumpal tiada pasti Gemuruh pun terdengar dari balik gedung-gedung yang tinggi Rintiknya mengalir perlahan Kancing-kancing baju kita menjerit Terpekik di antara yang begitu deras Seketika kau dengar denyut yang bersahutan Memanggil riuh angin dengan pelan Sauh kini hendak kemana berlayar Ketidakpastian katamu, bukan lagi sebuah kejahatan Atau siasat perang Yang kerap menyembunyikan ketakutan Meski sudah kutelan pil penenang itu Jekardah, July 20...

H é l è n e

Helene Klimt by Gustav Klimt kepada Helene Klimt Semilir angin yang sejuk di ruangan itu Membawa harum rambutmu melekat di pundakku Aku menantikan sepasang leher yang berkekasih dari balik lukisan Klimt Keduanya berselimut musim salju di Wina Schubert dan Ave Maria Menggaung berulang kali di atas dadaku Menelusup ke debar jantung, hingga bunga-bunga dapat kupetik Dan kutabur di atas wajahmu yang dingin Aku masih pura-pura bergegas Menghampiri sepasang jendela yang gelap itu Di bawah tiang lampu jalanan, tembakan neon tak berhasil menggiringku kemana-mana Aku menundukkan kepala sembari memberi salam pada yang tegar berdiri di hadapanku Sebuah pohon yang sudah tua dan namamu yang menggantung di rantingnya Aku pun diam  Kubasahi kedua mataku namun jalanan yang lurus ini Terlajur begitu kering Sumber air menyelinap entah kemana Aku melangkah di antara akar-akar pohon yang bersikeras meraihmu Sungguh, telah aku susuri tanah yang berge...

Tahukah Kamu?

Carnival, by Vesselin Vassilev Pernahkah kalian mengalami kondisi 'guilty pleasure'? Yup, kondisi ini terjadi ketika kita menikmati melakukan suatu hal dan begitu sungkan untuk mengakuinya, terutama pada teman dan keluarga. Masing-masing orang akan mempunyai 'guilty pleasure' yang berbeda. Itu wajar. Lalu bagaimana dengan saya? What becomes my most guilty pleasure? Saya bisikin ya, tapi jangan bilang siapa-siapa. Kalau ketahuan, malah nantinya tidak menjadi 'guilty pleasure' lagi. Dengarkan dengan baik ya. Saya paling menikmati bepergian seorang diri. Itulah 'guilty pleasure saya. Mengapa? Ketika sedang bepergian sendirian, saya mempunyai kesempatan lebih besar untuk mengeksplorasi sebanyak-banyaknya. Ketika mengeksplorasi, saya tidak perlu khawatir ditunggu dan menunggu, tidak diburu waktu, kesempatan untuk bertemu orang-orang baru lebih besar meskipun secara pribadi saya paling menghindari kontak mata dengan orang asing (ya paradoks ini menja...

Women's corner dan Men's Zone

Kemarin siang di perjalanan menuju Office 8, saya melewati sebuah 'cafe' dan tidak sengaja mendapati papan bertuliskan women's corner and men's zone. Benar saja ini menarik perhatian saya. Mengapa harus ada pembeda antara area untuk perempuan dan laki-laki? Sebelum berpendapat lebih jauh, sejenak saya mengulik apa saja yang berkenaan dengan women's corner dan men's zone.  Pada mesin pencari, women's corner meliputi semua aspek yang berkenaan dengan perempuan, dimulai dari dapur, make-up, online shop, hal-hal seputar kesuburan - kehamilan - 'breastfeeding' seluk-beluk mengenai si kecil, dan lain sebagainya. Begitu pun dengan men's zone, membahas mengenai hobi dan gaya hidup terkini, yang mencakup otomotif yang disertai dengan figur perempuan mengenakan pakaian minim, 'hair cut' yang lebih menitikberatkan pada maskulinitas, olahraga, serba-serbi dunia malam, dan sebagainya. Dari hasil pencarian ini saya menyimpulkan bahwa dalam masyara...

Bekerja atau Menjadi Ibu Rumah Tangga, Pro dan Kontra

Sebelumnya saya akan jelaskan terlebih dahulu alasan dimuatnya tulisan ini. Untuk menanggapi salah satu tulisan yang diterbitkan oleh Magdalena mengenai pro dan kontra seorang istri yang memilih bekerja di luar dan menjadi seorang ibu rumah tangga.  Dalam artikelnya dijelaskan bahwa tulisan itu pun dimaksudkan sebagai tanggapan dari artikel lain yang menjelaskan keuntungan ketika seorang istri menjadi seorang ibu rumah tangga. Dari kacamata seorang suami, istri yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga tidak akan berpengaruh banyak terhadap pendapatan bulanan keluarga. Dalam artian seperti ini, kalau tidak bekerja, toh tidak ada pengeluaran untuk ongkos dari rumah menuju kantor, tidak ada pengeluaran untuk asisten rumah tangga, anak-anak tidak perlu les di luar karena tugas mengajar di rumah sudah dikerjakan oleh ibu, bahkan hingga asuransi. Untuk penjabaran itu, saya sependapat dengan penulis Magdalena, bahwa hitung-hitungan seperti ini hanya terjadi pada suami yang pelit....

MOURIR ET VIVRE

Rendra pernah menulis sajak berjudul Pesan Pencopet Kepada Pacarnya. Sajak ini kurang lebih berisi pesan dari seorang kekasih yang berprofesi sebagai seorang maling kepada pacarnya agar kelak ketika menikah dengan lelaki yang jauh lebih mapan, mengutamakan keselamatan. Selain itu pesan penting selanjutnya adalah menomorduakan asmara. Sajak ini ketika dibaca, membuat saya bergejolak. Apabila dikaitkan dengan kehidupan riil saat ini, cinta bukan harga telak untuk melanggengkan perihal rumah tangga. Sekadar untuk menjadi lebih realistis, tak jarang banyak yang merelakan cintanya dan ditukar dengan hal-hal bersifat materi. Namun, tidak salah juga bila saya, sebagai manusia yang sadar dan memiliki kebebasan dalam memilih, tetap memutuskan untuk mengutamakan cinta. Terdengar naif memang. Saya berpendapat demikian tentu tidak lepas dari keyakinan terhadap nilai-nilai luhur yang terkandung dalam cinta. Dunia seperti kotak Pandora, hanya satu kebaikan yang tersisa, yakni harapan. Cintalah...

Selamat Hari Ayah

Hai Ayah! Tidak terasa sudah sepuluh hari anakmu pergi kembali dari rumah. Perjumpaan kita yang singkat kemarin, kurang lebih delapan hari, mudah-mudahan cukup membayar kerinduan seorang anak untuk senantiasa merasa aman di bawah lindungan ayahnya. Saya menuliskan ini dengan menepis jauh-jauh apa itu relasi kuasa antara orang tua terhadap anaknya. Bahwasanya sampai kapan pun, dimana pun, dan berapa pun usia seorang anak, bagi seorang ayah, ia tetaplah seorang anak kecil. Ia perlu dituntun, perlu diarahkan, perlu dibimbing, perlu diajari, atau kalau perlu dilindungi selama-lamanya karena pandangan bahwa anak, sejak ia masih dalam buaian hingga dewasa pun, adalah makhluk tidak berdaya. Ayah, terima kasih sudah mengantarkan saya jauh ke pintu ini. Saya berada di titik ini tidak lepas dari 'support' dan doa yang terus-menerus dilafalkan. Meski saya terbilang sebagai anak yang keras kepala, egois, membangkang, dan tidak jarang membuat banyak masalah, melihat kasih sayangmu yang ...