Saya mencoba menerjemahkan Haiku. Jujur saja, sangat sulit bagi saya untuk betul-betul mengikuti aturan 5-7-5 juga penanda musim. Akhirnya setelah mencoba mencari beberapa referensi terjemahan Haiku berbahasa Indonesia, tidak sedikit yang 'bandel' menerjemahkan di luar aturan 5-7-5 karena kekayaan masing-masing bahasa. Semoga terjemahan ini mampu menggoda kita untuk melihat lebih banyak kekayaan dalam karya sastra klasik. Selamat membaca, kawan! *** Bumi pun berembun di tiap tetes yang tumpah penanda ingar-bingar -Kobayashi Issa- *** Pandangan dikaburkan kabut aku tidak berdaya berjalan susah payah -Matsuo Basho- *** Di Bumi kita bermukim berkeliaran di puncak neraka memandangi bunga-bunga -Kobayashi Issa- *** Dilumat bayangan peluang meloloskan diri menerobos matahari luput -Arakida Moritake- *** Membangun, merubuhkan, membangun, merubuhkan ulang, pada akhirnya bunga poppy mengembang -Tachibana Genjiro- *** Di bawah tinju hujan yang menderau sepuluh tunas menyembul -Yosa Buso...
Écoutez! J'ne vous raconte jamais des blagues, j'vous jure!