Langsung ke konten utama

Tanyakan Pada Dirimu

Apa yang ingin kau pugar, tapi tidak meninggalkan ciri khas sebelumnya, sehingga ketika kau menoleh, kau masih bisa merasakan hangatnya, bahwa memori indah telah merangkulmu, menjadikanmu manusia penuh ambisi, tapi senantiasa bersuka cita dengan berbagai kegagalan dan keberhasilan yang tidak seberapa?


Apa yang ingin kau kenakan, ketika musim hujan mengguyur basah halte-halte bus, sedikit memaksa pengendara roda dua yang bersikeras menerobos jarak pandang yang pendek untuk minggir, bahkan kekasihmu, yang menjadi sedikit mencemaskan kepulanganmu?


Apa yang akan kau masak di dini hari, ketika kompor tidak menyala, api menghianatimu, kabel tabung gas tersumbat, tak ada panas, sayuran mentah, bumbu kuning belum juga tertumis, minyak pun tak mendidih, amarahmu lesu dan mendingin?


Dimana kau hendak tidur menghabiskan malam yang kejam selepas pukul satu, sedangkan rumah makin sulit membuka pintunya bahkan bagimu yang bukan orang asing, atau ketika definisi rumah, tetaplah rumah meski di sana kehadiranmu dipertanyakan? Apakah kau akan pulang tepat waktu, memberi salam pada orang-orang di rumah, merapikan sepatu dan menyimpannya di rak, bergegas membersihkan diri dengan air hangat, usapan licin sabun mandi, juga kedua tangan kekasihmu yang siap memijat punggungmu yang terasa hampir terbakar oleh penat yang menumpuk, lampu kamar mandi tidak pernah redup, bercahaya putih, tapi tak cukup menyilaukan kedua matamu, ketika memandang wajah kekasihmu, ia bagai kitab suci, memintamu mengikat sendiri kedua tanganmu yang kotor ketika hendak menjamahnya? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Essence of Learning New Things Every Day

Everyone basically has opportunities to learn something new every day. They learn to get a new skill or to let go of what doesn't belong to them. The cycle comes and goes. Learning something new is not only a shortcut to improve one's life, but also to make one's meaningful, and their presence could make the simplest form of change.  I was once asked about the skills I have other than teaching. I confidently responded to them that I have enough skills in writing, photography, and cooking. While doing my responsibilities in the class, I value the three areas will be beneficial for me in professionalism. I have unlimited resources to access them if one day, I could only choose one area to support me for a living.  As an individual who has to make a move every day, I see learning as a potential way that brings us to become more selfless. We can learn new things every day as long as we have the courage and willingness to be a beginner. A beginner carries honesty since they have...

A One Year-Old Bonding

I was having a brief and light conversation with my boyfriend about how to create more memorable stories, create sparks in our relationship, and make better plans for our future. What I deeply appreciate about him is that he never ceases making plans for us as if he knows exactly where we're going, the potential issues we are going to face, how to cope with hard conversations, and many more. Reassurance, emotional support, and acts of service speak louder than just words. In lieu of the conversation, we had opposite points of view on how we would build healthy relationships and bondings in marriage while each of us is trying our best to achieve our goals. In addition, I am aware of his endeavors to listen more, to be more transparent in making decisions, to welcome discussions, to work collaboratively, and to articulate what we feel and what we think about assertively. We want to find the best route that could accommodate our needs in particular. There was a funny moment when I sud...

Puisi Terjemahan William Wordsworth - I Wandered Lonely as a Cloud

Hari ini, saya mencoba lagi menerjemahkan sebuah sajak berjudul I Wandered Lonely as a Cloud yang ditulis oleh William Wordsworth. Selamat membaca kawan! Semoga apa yang kita baca hari ini, membuat kita merasa penuh dan bahagia.  *** Umpama Segumpal Awan Aku Berkelana Aku berkelana umpama segumpal awan Yang melayang di ketinggian melampaui lembah dan bukit, Ketika tak sengaja kudapati sejauh mata memandang, Sehamparan bunga-bunga daffodil; Di dekat danau, di bawah rimbun pepohonan, Bunga-bunga daffodil melambai dan menari dikibaskan angin. Tak henti-hentinya laksana bintang-gemintang yang berkilatan Dan mengerjap di keluasan bima sakti, Bintang-gemintang itu, meregang dalam lintasan tanpa batas Di sepanjang tepian danau yang luas: Sekilas kusaksikan berpuluh ribu, Bunga-bunga daffodil saling beradu lewat tarian yang begitu lincah. Ombak di sebelahnya menggulung dan pecah; namun bunga-bunga daffodil Menghempaskan kilauan ombak itu dalam sukacita: Seorang penyair menjumpai dirinya te...