Langsung ke konten utama

Reflektif di Akhir Pekan

 Semalam saat hendak tidur, saya berencana bangun lebih siang.  Betul saja, mata baru benar-benar melek sekitar jam 10 lewat. Seperti biasa, sebelum melakukan aktivitas berat, saya minum segelas air dan merebus sayuran kesukaan saya untuk dimakan saat sarapan. Sambil sesekali mengecek ponsel untuk membaca 1 chapter manga Bleach.


Baru satu minggu ini saya mulai lagi mengurangi konsumsi karbohidrat. Sejak wfh, gerak fisik pun terbatas, jadi tidak heran kalau berat badan pun naik beberapa kilo. Berbekal jargon 'aku menyayangi tubuhku' saya tidak begitu memedulikan perubahan fisik pada tubuh karena yang menjadi prioritas saya adalah pekerjaan. 

Sebetulnya beberapa kali saya sempat mencoba untuk mengonsumsi makanan lebih sehat dan olahraga teratur, hanya saja saya kesulitan mengatur ritmenya bersama rutinitas harian saya, dimulai dari jam kerja dan jam tidur yang berubah. Dapat dikatakan hidup saya jauh dari kata teratur.

Lalu saya harus mulai dari mana? Ok, jawabannya mulailah dari hal paling sederhana dan sekali pun dijalani, saya menikmatinya. Makanya saya mulai dari mengatur pola makan dan minum air rutin tiga liter setiap hari.  Lalu bagaimana dengan olahraga, misal dengan ber-jogging yang sempat menjadi rutinitas dua tahun terakhir sebelum pandemi? Tentu saya sangat ingin melakukannya lagi, hanya saja pelan-pelan. 

Saya sedang memasuki fase naik turun untuk menjadi lebih disiplin. Ya, saya ingin sehat secara fisik, emosi, dan mental, pelan-pelan. Saya ingin sehat bukan untuk memuaskan ekspektasi orang lain mengenai keindahan. Saya ingin sehat karena saya ingin belajar mendengarkan kebutuhan tubuh, termasuk mengatur jadwal istirahat yang pas. 

Terkadang, ketika sedang lapar mata, saya cenderung melahap apa saja yang tentu akan enak menurut lidah saya, contohnya gorengan. Enak di lidah, apakah baik untuk tubuh saya secara keseluruhan. Pada kondisi seperti ini, biasanya saya akan overthinking. Saya akan mencoba berdamai dengan 'selama tidak berlebihan, barangkali akan tidak berdapak sangat buruk pada saya'. 

Takaran berlebihan atau kekurangan, mungkin terdengar sangat subjektif. Masing-masing orang akan beranggapan berbeda jika dihadapakan pada dua hal itu. Tidak apa-apa. Bagi saya secara personal, peka terhadap berlebihan dan kekurangan biasanya akan ditangkap oleh beberapa reaksi tubuh. Ketika berlebihan, biasanya akan begah, sebaliknya jika kurang, akan lemas. Lagi-lagi, saya mencoba lebih peka dan mau mendengarkan sinyal yang diberikan tubuh. Menjadi seorang diri, tidak melulu menyangkut menghiraukan orang lain, tapi peduli dengan apa yang dibutuhkan tubuh, juga sama pentingnya. 

Mencintai diri, adalah persoalan bertanggung jawab terhadap diri di tengah kerumunan yang membombardir saya, kamu, kita semua, dengan ekspektasi dari kacamata mereka sebagai outsiders. Meskipun menjadi sehat terdengar seolah kita sedang mengamini ekspektasi orang lain, sesungguhnya sehat adalah kebaikan, terutama karena kita yakin bahwa kitalah yang aktif memilih untuk menjadi sehat. Aku sayang diriku, kita sayang diri kita. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Writing As A Love Language

:Vin Elk, Ars Magna, & Lady Loved* Lately, I have enjoyed writing a lot. Writing worked on me the way Dumbledore did while he was in Penseive, so he could experience his memories through other perspectives. He uses it to siphon the excess thoughts from his mind, pour them into the basin, and examine them at leisure. Writing has helped me to untangle my mind, examine what to deliver, communicate the messages verbally and non-verbally, and reflect on how this writing will evoke certain emotions or moods. Writing becomes the mirror that provides insight into who I am, what I desire, what I experience, what I value, and what I am not into. Writing becomes the language that deliberates my inner peace. On another level, writing could answer the quest that dwells in my mind.  I am glad to share what is significant for me right now. Being loved by the right person and people is heaven, and so is being respected, prioritized, supported, desired, and understood. The right person and peop...

The Essence of Learning New Things Every Day

Everyone basically has opportunities to learn something new every day. They learn to get a new skill or to let go of what doesn't belong to them. The cycle comes and goes. Learning something new is not only a shortcut to improve one's life, but also to make one's meaningful, and their presence could make the simplest form of change.  I was once asked about the skills I have other than teaching. I confidently responded to them that I have enough skills in writing, photography, and cooking. While doing my responsibilities in the class, I value the three areas will be beneficial for me in professionalism. I have unlimited resources to access them if one day, I could only choose one area to support me for a living.  As an individual who has to make a move every day, I see learning as a potential way that brings us to become more selfless. We can learn new things every day as long as we have the courage and willingness to be a beginner. A beginner carries honesty since they have...

A One Year-Old Bonding

I was having a brief and light conversation with my boyfriend about how to create more memorable stories, create sparks in our relationship, and make better plans for our future. What I deeply appreciate about him is that he never ceases making plans for us as if he knows exactly where we're going, the potential issues we are going to face, how to cope with hard conversations, and many more. Reassurance, emotional support, and acts of service speak louder than just words. In lieu of the conversation, we had opposite points of view on how we would build healthy relationships and bondings in marriage while each of us is trying our best to achieve our goals. In addition, I am aware of his endeavors to listen more, to be more transparent in making decisions, to welcome discussions, to work collaboratively, and to articulate what we feel and what we think about assertively. We want to find the best route that could accommodate our needs in particular. There was a funny moment when I sud...