Langsung ke konten utama

2020, Terima Kasih

 Covid19 mengajarkan banyak hal, setidaknya kepada saya. Bukan hanya mengajarkan untuk lebih sadar pentingnya kesehatan dan kebersihan, tapi juga mengajarkan untuk berdamai dengan diri sendiri, dengan orang-orang terdekat, dengan masyarakat dalam komunitas, dan dengan sistem-sistem baru seperti PSBB yang memaksa kegiatan di luar menjadi terbatas. 


Di tengah-tengah situasi ini, saya diingatkan dengan berbagai kebetulan, bahwa dalam kondisi yang sulit pun, saya dituntut untuk terus aktif belajar, bukan hanya untuk mengembangkan kemampuan baru atau memperbaiki hal-hal yang telah saya lakukan, tapi juga dituntut untuk menyadari bahwa saya masih punya banyak kekurangan, saya tidak lebih seorang medioker yang menganggap diri saya seorang ahli, padahal belum. Dibutuhkan jam terbang yang banyak, belajar lebih keras, komitmen dan dedikasi yang tinggi pada bidang yang saya tekuni. Terutama karena sejak SMA, saya sudah mengantongi izin dari orang tua untuk bersekolah di luar kota. Meninggalkan rumah artinya saya mempunyai tanggung jawab besar untuk menjadi pribadi yang mandiri dan kuat.


Kita semua, tidak dapat menyalahkan Covid19 atas kemalangan dan ketidakberuntungan dalam dunia kerja, misalnya. Masing-masing dari kita akan ditempa menjadi pribadi yang baru dengan kematangan yang baru. Bila di antara kita saat ini merasa digagalkan dalam menggapai ambisi, percayalah bawa akan ada hal baru lain yang akan menuntunn kita menuju perjalanan baru. Dan terhadap perjalanan yang ada di belakang kita, akan tersimpan dengan baik dalam koper kenangan dan mengikhlaskannya. 


Untuk teman-teman, jangan takut melangkahkan kaki pada hal-hal baru. Tabik :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Essence of Learning New Things Every Day

Everyone basically has opportunities to learn something new every day. They learn to get a new skill or to let go of what doesn't belong to them. The cycle comes and goes. Learning something new is not only a shortcut to improve one's life, but also to make one's meaningful, and their presence could make the simplest form of change.  I was once asked about the skills I have other than teaching. I confidently responded to them that I have enough skills in writing, photography, and cooking. While doing my responsibilities in the class, I value the three areas will be beneficial for me in professionalism. I have unlimited resources to access them if one day, I could only choose one area to support me for a living.  As an individual who has to make a move every day, I see learning as a potential way that brings us to become more selfless. We can learn new things every day as long as we have the courage and willingness to be a beginner. A beginner carries honesty since they have...

A One Year-Old Bonding

I was having a brief and light conversation with my boyfriend about how to create more memorable stories, create sparks in our relationship, and make better plans for our future. What I deeply appreciate about him is that he never ceases making plans for us as if he knows exactly where we're going, the potential issues we are going to face, how to cope with hard conversations, and many more. Reassurance, emotional support, and acts of service speak louder than just words. In lieu of the conversation, we had opposite points of view on how we would build healthy relationships and bondings in marriage while each of us is trying our best to achieve our goals. In addition, I am aware of his endeavors to listen more, to be more transparent in making decisions, to welcome discussions, to work collaboratively, and to articulate what we feel and what we think about assertively. We want to find the best route that could accommodate our needs in particular. There was a funny moment when I sud...

Puisi Terjemahan William Wordsworth - I Wandered Lonely as a Cloud

Hari ini, saya mencoba lagi menerjemahkan sebuah sajak berjudul I Wandered Lonely as a Cloud yang ditulis oleh William Wordsworth. Selamat membaca kawan! Semoga apa yang kita baca hari ini, membuat kita merasa penuh dan bahagia.  *** Umpama Segumpal Awan Aku Berkelana Aku berkelana umpama segumpal awan Yang melayang di ketinggian melampaui lembah dan bukit, Ketika tak sengaja kudapati sejauh mata memandang, Sehamparan bunga-bunga daffodil; Di dekat danau, di bawah rimbun pepohonan, Bunga-bunga daffodil melambai dan menari dikibaskan angin. Tak henti-hentinya laksana bintang-gemintang yang berkilatan Dan mengerjap di keluasan bima sakti, Bintang-gemintang itu, meregang dalam lintasan tanpa batas Di sepanjang tepian danau yang luas: Sekilas kusaksikan berpuluh ribu, Bunga-bunga daffodil saling beradu lewat tarian yang begitu lincah. Ombak di sebelahnya menggulung dan pecah; namun bunga-bunga daffodil Menghempaskan kilauan ombak itu dalam sukacita: Seorang penyair menjumpai dirinya te...