Covid19 mengajarkan banyak hal, setidaknya kepada saya. Bukan hanya mengajarkan untuk lebih sadar pentingnya kesehatan dan kebersihan, tapi juga mengajarkan untuk berdamai dengan diri sendiri, dengan orang-orang terdekat, dengan masyarakat dalam komunitas, dan dengan sistem-sistem baru seperti PSBB yang memaksa kegiatan di luar menjadi terbatas.
Di tengah-tengah situasi ini, saya diingatkan dengan berbagai kebetulan, bahwa dalam kondisi yang sulit pun, saya dituntut untuk terus aktif belajar, bukan hanya untuk mengembangkan kemampuan baru atau memperbaiki hal-hal yang telah saya lakukan, tapi juga dituntut untuk menyadari bahwa saya masih punya banyak kekurangan, saya tidak lebih seorang medioker yang menganggap diri saya seorang ahli, padahal belum. Dibutuhkan jam terbang yang banyak, belajar lebih keras, komitmen dan dedikasi yang tinggi pada bidang yang saya tekuni. Terutama karena sejak SMA, saya sudah mengantongi izin dari orang tua untuk bersekolah di luar kota. Meninggalkan rumah artinya saya mempunyai tanggung jawab besar untuk menjadi pribadi yang mandiri dan kuat.
Kita semua, tidak dapat menyalahkan Covid19 atas kemalangan dan ketidakberuntungan dalam dunia kerja, misalnya. Masing-masing dari kita akan ditempa menjadi pribadi yang baru dengan kematangan yang baru. Bila di antara kita saat ini merasa digagalkan dalam menggapai ambisi, percayalah bawa akan ada hal baru lain yang akan menuntunn kita menuju perjalanan baru. Dan terhadap perjalanan yang ada di belakang kita, akan tersimpan dengan baik dalam koper kenangan dan mengikhlaskannya.
Untuk teman-teman, jangan takut melangkahkan kaki pada hal-hal baru. Tabik :)
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin