Langsung ke konten utama

Ti Amo

Saya mau sharing sedikit mengenai hal-hal kecil yang kadang terlupakan, tapi justru menjadi mood booster seharian. Berbekal ide pertanyaan dari sebuah tayangan 73 Questions for ... oleh Vogue, saya mencoba membuat cerita pendek mengenai hal-hal yang telah saya sebutkan.

Saat bangun tidur, hal pertama yang saya lakukan adalah memberi kecupan pada Om Chef (sebentar lagi akan saya panggil Bapak Komplek), sambil skin to skin, terus lanjut tidur di pundak kanannya. Hal ini sejalan dengan apa yang saya ingin lakukan sebelum tidur. Keduanya dapat tercapai hanya ketika Om Chef sedang cuti. Meskipun belum bisa melakukannya tiap hari, atau bahkan tidak mesti setiap hari, berkat hal kecil itu saya dapat merasakan suasana 'love is in the air.' Begitu pun dengan energi 'sincerity' terasa memenuhi seisi ruangan (dan ya masih banyak lagi hal-hal kecil yang kami lakukan).

Lalu aroma yang paling saya sukai, sebenarnya ada banyak. Salah empat di antaranya adalah aroma parfum saya, aroma khas toddler dari Alex, aroma masakan yang dimasak Om Chef, dan aroma tubuh Om Chef sehabis mandi plus parfumnya. Pretty honest, ntah kenapa aroma yang terakhir tercium seperti Anna Sui. Mungkin sabun mandi, parfum X, dan hormon Om Chef yang OK menjadi perpaduan yang pas. Ini sih saya bisa betah cuddling sama Om Chef seharian penuh.

Kemudian hal apa yang membuat saya tertawa, jawabannya singkat, yakni ketika Alex secara spontan mencium pipi saya dan ketika Om Chef bertingkah layaknya anak berusia 27 tahun. Wah gimana bisa? Belakangan Om Chef suka banget bikin duck face. As you know, bibirnya hampir bisa dikuncir. Tapi ya menggemaskan sekali, seolah kami sama-sama tahu kalau sudah berdua seperti itu, sudah tidak ada lagi gengsi, jaim, bahkan wibawa. Lupakan itu.

Alex dan Om Chef jaga diri baik-baik ya, jaga kesehatan juga. Di lain waktu kita bertiga main sama-sama sampai lupa waktu, tidur siang bareng, berkunjung ke museum, jalan santai sore, dan menikmati malam hari di rooftop sambil mengobrol ringan.

Ti Amo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Terjemahan William Wordsworth - I Wandered Lonely as a Cloud

Hari ini, saya mencoba lagi menerjemahkan sebuah sajak berjudul I Wandered Lonely as a Cloud yang ditulis oleh William Wordsworth. Selamat membaca kawan! Semoga apa yang kita baca hari ini, membuat kita merasa penuh dan bahagia.  *** Umpama Segumpal Awan Aku Berkelana Aku berkelana umpama segumpal awan Yang melayang di ketinggian melampaui lembah dan bukit, Ketika tak sengaja kudapati sejauh mata memandang, Sehamparan bunga-bunga daffodil; Di dekat danau, di bawah rimbun pepohonan, Bunga-bunga daffodil melambai dan menari dikibaskan angin. Tak henti-hentinya laksana bintang-gemintang yang berkilatan Dan mengerjap di keluasan bima sakti, Bintang-gemintang itu, meregang dalam lintasan tanpa batas Di sepanjang tepian danau yang luas: Sekilas kusaksikan berpuluh ribu, Bunga-bunga daffodil saling beradu lewat tarian yang begitu lincah. Ombak di sebelahnya menggulung dan pecah; namun bunga-bunga daffodil Menghempaskan kilauan ombak itu dalam sukacita: Seorang penyair menjumpai dirinya te...

To Our 2nd Anniversary

The night has fall, curled around, and settled In silence and peace, the moon flickered courageously and stars blinked naughty It was a rectangled room with a hanging rattan bulb where the cold took hold A wave of joyful energy gathered and helped me chanted, "this day came, we're filled with love and pleasure." We have shared sunrises and sunsets Conquering all fears, expressing the passage of time, enduring love, and tumbling in joy. I dove beneath the quilt Drifted into dreams  "Before two, I was one celebrating the innocence, the unsolved questions about why I was one, not two.  I was a foreigner, wandered with a self-made map In the North I would see the frosting winter, magical skies with ribbons of light In the East, I would see new days filled with promise, flashing out warm greetings In the South, days stretch long, bread freshly baked, and conversations about clumsy feet strolling through the field never ends In the West, trees trembled the rustling leaves....

Opening A New Gate

Dear baby K, this time I'm no longer call you baby K. I am thankful for the love, harsh journey, rollercoaster feelings, hard conversation, sincere understanding we still and will always build, and you've become my daddy K ever since. Yesterday became one of the best moments in my life to acknowledge your visa approved and congratulations, the flight and your master awaits you already. You deserve it. I still remember back in 18 months ago, you came to me with unhappy face telling me your plan, but at the same time you're afraid that we won't walk hand in hand that far. Daddy K, thank you for being the pillar when the inate storms hitting us. It was just last month I wept a lot with tons of disappointment and seeing myself as a failure, but what amazed me the most was that you didn't even shaking. You kept standing strong and convinced me over and over we'll be fine together insya Allah. I thank you for never giving up on me, on yourself, and on us. I can feel t...