Langsung ke konten utama

15K

Oh well, belakangan saya sedang memikirkan satu hal mengenai perbandingan. Adakalanya ketika sedang berbelanja, misalnya di supermarket, saya kerap berhenti di depan lemari pendingin minuman yang memajang berbagai jenis yoghurt. Saya biasanya membeli yang seharga 10k -25k untuk satu botol atau cup.

Setelah membeli yoghurt saya lanjut ke kedai kopi setempat, tidak jauh dari tempat tinggal saya, cukup berjalan kaki, lalu sampai. Ohya saya mulai terbiasa minum kopi sejak rutin makan nasi meskipun dalam sehari hanya satu kali. Ternyata hasilnya mampu menyelamatkan perut dari asam lambung berlebih.

Di kedai kopi ini, saya membeli segelas kopi , affogato, seharga 15k ditambah 20% cash back melalui sebuah aplikasi. Sangat murah untuk kopi seenak ini, apalagi disuguhkan dengan dua scoop ice cream. Lantas apa yang menarik perhatian saya adalah perbandingan kedua harga antara yoghurt dan affogato.

Dalam kepala saya, yoghurt cenderung memiliki reputasi yang lebih baik karena membantu melancarkan pencernaan, sedangkan kopi sebaliknya. Asam lambung akan bereaksi tidak lebih dari tiga menit setelah tegukan pertama. Mungkin hal ini juga sebagai akibat kebiasaan tidak mengonsumsi nasi sebelumnya.

Dengan harga yang sama, yakni 15k, kok rasa-rasanya yoghurt terlihat lebih mahal ketimbang segelas affogato? Begini, pemikiran ini muncul karena persepsi saya mengenai minuman sehat dan tidak. Ukuran sehat atau tidaknya berasal dari mana, jawabannya dari reaksi tubuh setelah meminum keduanya secara terpisah. Terlepas dari kategori sehat atau tidak, toh membutuhkan hasil laboratoriun yang akurat.

Kembali lagi pada perbandingan sebelumnya, affogato dengan harga 15k menjadi sangat murah dibanding yoghurt. Wah ada apa ini? Kenapa mengeluarkan 15k untuk hal yang sehat terasa mahal, sedangkan untuk hal yang relatif tidak sehat cenderung terasa sangat murah?

Saya tiba-tiba teringat pernah memesan satu porsi salad dan junk food, masing-masing seharga 60k. Untuk salad, bagi saya itu cukup mahal, sedangkan untuk junk food, itu harga yang wajar. Kenapa saya lebih keberatan mengeluarkan uang lebih untuk suatu hal yang menyehatkan dibandingkan junk food yang sudah jelas mengandung kolesterol jahat?

OK Missmut, sila dipikirkan dengan bijak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkatnya, Aku Pulang

Kepada K. Aku mencitaimu sepanjang sinar bulan yang membulat sampai ke bumi tanpa dipantulkan ulang cahayanya. Air menggenang di tanah tapi hujan tertampung di kaca jendela. Langit berawan, namun bintang mengerdip, begitu genit berkelindan di balik matamu. Aku ingin mendaki ke atas bulan, memanjatkan hal-hal mustahil sambil memegang erat pergelangan tanganmu. Bawa saja aku, bahkan ketika kau sedang bermimpi, menghidupkan ulang harapan yang terpotong menjadi tersambung, satu-persatu, juga begitu pelan. Di perjalanan yang tidak begitu singkat, kita berkelana, mengarungi banyak kelok, jatuh dan tergelincir, menyasar hingga menemukan petunjuk dengan mengikuti kemana garis tanganmu menyebar. Tatkala garis itu terpotong, kita bergegas dengan menukik ke arah tebing yang masih hijau. Ucapmu, "Udara menjadi segar begitu kita senantiasa bersama." Maka kuikat kedua lenganku di pundakmu. Aku berdoa sejenak, bahwa meski bencana melanda, kita masih bisa berenang dan berpegangan lebih erat

The Essence of Learning New Things Every Day

Everyone basically has opportunities to learn something new every day. They learn to get a new skill or to let go of what doesn't belong to them. The cycle comes and goes. Learning something new is not only a shortcut to improve one's life, but also to make one's meaningful, and their presence could make the simplest form of change.  I was once asked about the skills I have other than teaching. I confidently responded to them that I have enough skills in writing, photography, and cooking. While doing my responsibilities in the class, I value the three areas will be beneficial for me in professionalism. I have unlimited resources to access them if one day, I could only choose one area to support me for a living.  As an individual who has to make a move every day, I see learning as a potential way that brings us to become more selfless. We can learn new things every day as long as we have the courage and willingness to be a beginner. A beginner carries honesty since they have

The Fall and The Rise, The Sorrow and The Courage

 Dear my love, Kelvin, please accept my deep condolence on the loss of your beloved sister and beloved grandma this year.  We never been taught how to understand the loss of our loved ones: father, sister, and granny. The grief can be particularly intense. It is accepted as natural part of life with shock, confusion, and also sadness. Grieving becomes significant to welcome those feelings and to continue to embrace the time we had with our loved ones.  I genuinely appreciate your personal willingness to share what you feel. Let's go hand in hand with this wide range of emotions. This sad news can be the most uneasy challenge we face. It also can be the remembrance to honor them. I am thinking about you who are experiencing restlessness, tightness in the chest, and breathlessness.  We don't miss our father, our sister, and our granny. It's not a goodbye for they always stay here, with us in our hearts with love and peace. We will continue the bond we had with our loved ones