Tidak apa-apa
Tidak apa-apa jika matahari belum berhenti berpusing di tengah awan
atau atap rumah kita yang nampak putih dari kacamata mirip sepasang mata kucing
mengincar sepotong daging ikan kaleng
atau sepasang mata kompeni
yang mengawasi para kuli pelabuhan
atau sepasang mata kompeni
yang mengawasi para kuli pelabuhan
Di tengah-tengah tulisan yang sedang dikerjakan ini
Tidak apa-apa seandainya kau sedang malas bergerak dari tempat tidurmu,
merapikan celana pendek, meletakkan jaket Nike yang tersandar di meja tamu, atau sekadar tersenyum sembari menengok ke arah kaca
memerhatikan matahari yang sama malasnya turun
Aku berdiri
mengambil spidol merah dari dalam tas laptop
lalu melingkari kalender yang masih nampak baik di tahun ini
Seperti lingkaran yang bercahaya di tengah kertas putih
Aku melihat rupanya matahari
sama bulatnya dengan lingkaran itu
Di tengah cuaca terik
Jalanan sedikit lebih sepi dari biasanya
Orang-orang mencari pojokan
Pikiran katamu, satu-satunya hal yang masih merdeka
Ketika memandang kaca bening dari layar ponsel
Daun-daun terpantul dan sebagian menguning
Hampir saja mati
menimpa ujung kepala yang menginginkan pulang
atau sekali saja merasa aman selama berdiskusi
membicarakan dengan matang akan kemana besok jika matahari sudah tinggi
Aku duduk memegangi cangkir kosong
Menciumi aroma bibirmu
Ketika sedang tidur pulas atau mandi tengah malam
Kau menutupnya lebih rapat
Aku berbisik pada dipan
Tentang beberapa hari yang dihabiskan dalam sebuah transjakarta
Seorang gadis merapat pada pintu keluar masuk
dan terjepit di antara kota yang sibuk
Ia melaju sambil mengingat jalan menuju kedamaian
Ia teringat gerimis menyembur pelan dari balik tirai kamar mandi
Lalu air yang deras, selalu saja mengalir dari kedua matanya
Sebelum jatuh ke lantai, sarung bantal lebih dulu mengulum air itu
Sebuah artikel mengenai seorang pemuda yang kerap meminta maaf pada ibunya
Diam-diam menjadi larik
Ia mengambil pulpen yang baru saja dicuri
dan mengabaikan pesan ibu gurunya
Sebab menjadi seorang pemuda yang baik akan terus menuntutnya menulis
Di kertas, di jalanan, di dalam bus, atau dalam ingatannya sendiri
"Kepada ibu,
Hari ini aku lupa mengerjakan tugas sekolah
Tidak menyelesaikan logaritma
juga membenci tabel periodik
Namun hari terlanjur bergulir
Begitu cepat hingga tidak sengaja menabrakkan dirinya pada lembaran sajak reformasi
sebelum matahari pulang membawa cahaya yang lebih merah"
Pukul lima lewat beberapa menit
Mari melesat bagai anak panah seluruh tubuh dan jiwa
Tanpa melihat ke belakang rute jalan pulang
Matahari melenyapkan diri
Bulat di ujung sana tinggal separuh dan hampir habis
Beberapa saat yang lalu aku menelpon
Bukankah sebelum mati, kita meninggalkan kebajikan?
Jekardah, Oktober 2019
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin