maka sayang, maafkan dirimu. maafkan waktu lampau yang belum juga lejar menghantammu, membenturkanmu kerikil jalanan, nyala api, dan kepayahan yang terus berulang. kasihmu mengerdil dalam ingatan, satu persatu tidak dapat diredam. apalah arti celaka tanpa melukai diri. getir anggur di musim kering tetap sama, kelu dan mengkhawatirkan. serupa penyakit, dirimu terbaring, menatap nanar pada tembok depan matamu, segalanya bergerak menjauh, efek zoom out pada film rupanya sedang bekerja saat ini, mengecilkan yang dulu pernah besar dalam rencanamu.
gugur bunga di pekarangan
tersapu angin pagi hari
dingin mengulitimu
merampas tidur nyenyak tadi malam
kamu sempat berhenti bermimpi
dan seterusnya akan begitu
semesta menghancurkanmu
membakarmu hidup-hidup
kamu dibiarkan kering sementara hujan membuyarkan urat-uratmu
menuju celah bumi paling kecil
maafkan dirimu
sampai tak ada yang mesti kau rasakan
mati secara bersamaan
duniamu bukan lagi rumah yang aman
- Jekardah, 2019
gugur bunga di pekarangan
tersapu angin pagi hari
dingin mengulitimu
merampas tidur nyenyak tadi malam
kamu sempat berhenti bermimpi
dan seterusnya akan begitu
semesta menghancurkanmu
membakarmu hidup-hidup
kamu dibiarkan kering sementara hujan membuyarkan urat-uratmu
menuju celah bumi paling kecil
maafkan dirimu
sampai tak ada yang mesti kau rasakan
mati secara bersamaan
duniamu bukan lagi rumah yang aman
- Jekardah, 2019
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin