bila kau lihat segumpal daging menyembul dari selangkangan
yang terluka bekas pelor panas pembunuhan lima tahun lalu
masih ada rasa nyeri
yang diam-diam memukul tubuh kami
hingga malam dan siang berlari
berkali-kali kami menghalangi dentuman yang berdenging
demi pengupingan yang bermuara pada arus pengeras suara
di kamar ini
maka saksikanlah pula
berkilo keringat diperas
lengan baju dikoyak
celanadalam merah dilucuti
lalu pada yang saat itu mati
mengalir ribuan nama kelahiran yang manis
menjadi hilang
tanpa ada yang kembali
seruan ini
seruan yang terkumpul
oleh kusam wajah kami.
retak pada kaca makin bertambah
maka makin banyak pula
lubang dari ingatan kelam kami
ditutup, lalu digali.
sementara lubang yang lain menganga.
teriak kami menguapkan awan panas.
kilang-kilang minyak telah terbakar.
kepulan harapan
dan airmata tumbuh sumbur
merimbun di ladang yang penuh darah
selain garis tahun
yang menggaib di tangan kami
saat itu tak pernah ada
kening putih yang di bawahnya
menggenang air jernih.
ikan-ikan membesar dan lapar
pinus-pinus di hutan hidup di pantai
burung pada riuh
dada kami meradang
kulit kami menguning legam
sedang arah barat dan timur saling menipu
menenggelamkan puncak-puncak rumah
tidak ada keteduhan
bahkan musim salju yang datang minggu depan
barangkali tidak mau turun
barangkali juga di atas sana
musim-musim yang nantinya sampai di sini
merasa cukup tolol untuk berkasih-kasihan
lima tahun kami didera dan
diterkam luka-luka
seribu lubang tertutup dan menganga.
di padang yang penuh penghayatan dan amarah,
lima tahun pada cekung mata yang terus menggali
kami ingin lepas dan berlari
yang terluka bekas pelor panas pembunuhan lima tahun lalu
masih ada rasa nyeri
yang diam-diam memukul tubuh kami
hingga malam dan siang berlari
berkali-kali kami menghalangi dentuman yang berdenging
demi pengupingan yang bermuara pada arus pengeras suara
di kamar ini
maka saksikanlah pula
berkilo keringat diperas
lengan baju dikoyak
celanadalam merah dilucuti
lalu pada yang saat itu mati
mengalir ribuan nama kelahiran yang manis
menjadi hilang
tanpa ada yang kembali
seruan ini
seruan yang terkumpul
oleh kusam wajah kami.
retak pada kaca makin bertambah
maka makin banyak pula
lubang dari ingatan kelam kami
ditutup, lalu digali.
sementara lubang yang lain menganga.
teriak kami menguapkan awan panas.
kilang-kilang minyak telah terbakar.
kepulan harapan
dan airmata tumbuh sumbur
merimbun di ladang yang penuh darah
selain garis tahun
yang menggaib di tangan kami
saat itu tak pernah ada
kening putih yang di bawahnya
menggenang air jernih.
ikan-ikan membesar dan lapar
pinus-pinus di hutan hidup di pantai
burung pada riuh
dada kami meradang
kulit kami menguning legam
sedang arah barat dan timur saling menipu
menenggelamkan puncak-puncak rumah
tidak ada keteduhan
bahkan musim salju yang datang minggu depan
barangkali tidak mau turun
barangkali juga di atas sana
musim-musim yang nantinya sampai di sini
merasa cukup tolol untuk berkasih-kasihan
lima tahun kami didera dan
diterkam luka-luka
seribu lubang tertutup dan menganga.
di padang yang penuh penghayatan dan amarah,
lima tahun pada cekung mata yang terus menggali
kami ingin lepas dan berlari
2011
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin