Langsung ke konten utama

Tentang Suatu Malam dan Secangkir Kopi

Siapa tak kenal langit merah di bawah dada wanita yang mendekap anaknya
Siapa tak mengenal bunyi jantung dan meriam yang memoncongkan bom-bomnya
Di tengah pemukiman rumah-rumah semut dan ratunya
Siapa tak mengenal terompet dan tarian rumbai yang muncul
pada ledakan pertama kembang dan lidah apinya
Tidak akan mungkin mengenal ibu yang tertelungkup dumakan batu
Tidak akan mungkin mengenal bahwa saat itu juga
ada tiga anak yang ribut di tengah kawah asam
Saling ribut bertikam-tikaman de bawah tajam lading

Sebab tidak ada garam yang muncul
Dari pecahan gula dan air setelah yang tak mengenal itu berani menuang minuman
Serupa kopi, dan air hangat yang tiba-tiba menjadikan cangkirnya penuh
Dapurnya yang putih dijadikan berkabut-kalut

Maka dari sendok dan nampan berpayet bunya melati
Diaduknyalah si kopi agar jadi.

Kemudian yang tak mengenal itu pun mencungkil putih melati di nampannya
“Biar bisa ditabur, dan warnanya jadi lebih cerah
Tak jadi hitam saja.
Bukan kopi namanya kalau tak nikmat dan harum”

Begitu yang tak mengenal itu katakan,
Ia pergi tanpa mencuci sendok yang kotor oleh masalalunya

Sambil santai dan duduk-duduk di kursi panjang depan televise
Dan secangkir kopi cerah yang enak lagi nikmat
Yang tak mengenal itu akhirnya puas
Mencapai waktu antara kopi dan dapur
Yang jauh dari ingatan rupanya tak sama
Menempelkan sepasang pantat yang berat di atas kursi panjang
Depan televise yang tombol-tombol volumenya sudah berkarat

2011

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkatnya, Aku Pulang

Kepada K. Aku mencitaimu sepanjang sinar bulan yang membulat sampai ke bumi tanpa dipantulkan ulang cahayanya. Air menggenang di tanah tapi hujan tertampung di kaca jendela. Langit berawan, namun bintang mengerdip, begitu genit berkelindan di balik matamu. Aku ingin mendaki ke atas bulan, memanjatkan hal-hal mustahil sambil memegang erat pergelangan tanganmu. Bawa saja aku, bahkan ketika kau sedang bermimpi, menghidupkan ulang harapan yang terpotong menjadi tersambung, satu-persatu, juga begitu pelan. Di perjalanan yang tidak begitu singkat, kita berkelana, mengarungi banyak kelok, jatuh dan tergelincir, menyasar hingga menemukan petunjuk dengan mengikuti kemana garis tanganmu menyebar. Tatkala garis itu terpotong, kita bergegas dengan menukik ke arah tebing yang masih hijau. Ucapmu, "Udara menjadi segar begitu kita senantiasa bersama." Maka kuikat kedua lenganku di pundakmu. Aku berdoa sejenak, bahwa meski bencana melanda, kita masih bisa berenang dan berpegangan lebih erat ...

Writing As A Love Language

:Vin Elk, Ars Magna, & Lady Loved* Lately, I have enjoyed writing a lot. Writing worked on me the way Dumbledore did while he was in Penseive, so he could experience his memories through other perspectives. He uses it to siphon the excess thoughts from his mind, pour them into the basin, and examine them at leisure. Writing has helped me to untangle my mind, examine what to deliver, communicate the messages verbally and non-verbally, and reflect on how this writing will evoke certain emotions or moods. Writing becomes the mirror that provides insight into who I am, what I desire, what I experience, what I value, and what I am not into. Writing becomes the language that deliberates my inner peace. On another level, writing could answer the quest that dwells in my mind.  I am glad to share what is significant for me right now. Being loved by the right person and people is heaven, and so is being respected, prioritized, supported, desired, and understood. The right person and peop...

The Fall and The Rise, The Sorrow and The Courage

 Dear my love, Kelvin, please accept my deep condolence on the loss of your beloved sister and beloved grandma this year.  We never been taught how to understand the loss of our loved ones: father, sister, and granny. The grief can be particularly intense. It is accepted as natural part of life with shock, confusion, and also sadness. Grieving becomes significant to welcome those feelings and to continue to embrace the time we had with our loved ones.  I genuinely appreciate your personal willingness to share what you feel. Let's go hand in hand with this wide range of emotions. This sad news can be the most uneasy challenge we face. It also can be the remembrance to honor them. I am thinking about you who are experiencing restlessness, tightness in the chest, and breathlessness.  We don't miss our father, our sister, and our granny. It's not a goodbye for they always stay here, with us in our hearts with love and peace. We will continue the bond we had with our love...