”Yang tertuang di keningmu
terbayang di waktu malam masih gugu
meleleh melewati baris-baris nafas
antara dada dan jantungmu.
Begitu takut kau pada fajar
lalu sembunyi di bawah api.
Bukan pagi
bukan pula kau Afirah,
yang terselip di jeruji
sifatmu pada malam
mengenangkan yang telah padam!”
sekayu, 2009
terbayang di waktu malam masih gugu
meleleh melewati baris-baris nafas
antara dada dan jantungmu.
Begitu takut kau pada fajar
lalu sembunyi di bawah api.
Bukan pagi
bukan pula kau Afirah,
yang terselip di jeruji
sifatmu pada malam
mengenangkan yang telah padam!”
sekayu, 2009
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin