If ever a thing triggered me to be consumed by anger, I kinda question "Should I react or sit and do nothing?" The same question is always spinning around my head. Regardless I should react or sit and do nothing become my decision later, I would also consider to let anger out of my skin assertively. That's it. Why? I'm here not to fulfill everyone's expectation, for instance I dress up a bit too much at least for a preschool teacher not to impress people. I put it on because I enjoy wearing it. It helps me to build my confidence, for at least 6 hours I'll be performing as an educator, listening and talking to my students (they are also my colleagues). For me, being a smart and wise educator won't be sufficient. If what I'm wearing doesn't please you, that's because I'm not for everyone. And I'm not asking for your unsolicited advices.
Kepada K. Aku mencitaimu sepanjang sinar bulan yang membulat sampai ke bumi tanpa dipantulkan ulang cahayanya. Air menggenang di tanah tapi hujan tertampung di kaca jendela. Langit berawan, namun bintang mengerdip, begitu genit berkelindan di balik matamu. Aku ingin mendaki ke atas bulan, memanjatkan hal-hal mustahil sambil memegang erat pergelangan tanganmu. Bawa saja aku, bahkan ketika kau sedang bermimpi, menghidupkan ulang harapan yang terpotong menjadi tersambung, satu-persatu, juga begitu pelan. Di perjalanan yang tidak begitu singkat, kita berkelana, mengarungi banyak kelok, jatuh dan tergelincir, menyasar hingga menemukan petunjuk dengan mengikuti kemana garis tanganmu menyebar. Tatkala garis itu terpotong, kita bergegas dengan menukik ke arah tebing yang masih hijau. Ucapmu, "Udara menjadi segar begitu kita senantiasa bersama." Maka kuikat kedua lenganku di pundakmu. Aku berdoa sejenak, bahwa meski bencana melanda, kita masih bisa berenang dan berpegangan lebih erat ...
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin