Langsung ke konten utama

Apa yang Kamu Pikirkan Hari Ini?

Dunia mengajarkan kita banyak hal. Kebahagiaan, keindahan, kebrutalan, kemiskinan, penindasan, ketidakadilan, dll. Seorang teman bercerita pada saya mengenai sudut pandangnya tentang hidup, bahwa tujuan manusia bersusah payah adalah untuk mencapai kebahagiaan. Kalau benar seperti itu, lantas mengapa di tengah pergumulan mencapai kebagiaan, saya justru  mendapatkan trauma, cemas, kesepian, dll, yang tentu jauh dari definisi kebahagiaan.

Sejenak saya berpikir dan berkata dalam hati, "Mengapa kita begitu lena dengan bahagia dan tenggelam dalam sedih?" Ya, banyak hal yang terlintas dalam kepala.

Saya merasa seolah semakin jauh dari kebahagiaan, mungkin karena saya tidak menjadikan diri saya sebagai bagian dari kebahagiaan. Saya terombang-ambing di luar lingkaran kebahagiaan, saya seolah berenang-renang dalam semesta yang lain. Begitu pun dengan mengapa tenggelam oleh kesedihan, mungkin penyebabnya adalah saya tidak melihat diri saya sebagai bagian dari kesedihan, seolah kesedihan adalah benda asing. Apabila masuk dalam tubuh, maka akan menyerang sistem pertahanan, seperti penyakit. Padahal sedih dan bahagia tidak bisa dipisahkan. 

Saya membayangkan air, yang terdiri dari unsur Hidrogen dan Oksigen. Tanpa oksigen atau tanpa hidrogen, mungkin tidak ada air. Begitu pula dengan bahagia, bagaimana saya tahu dan memahami definisi bahagia bila saya tidak mengalami sedih, dan sebaliknya. Hal ini juga, barangkali sejalan dengan 'Bagaimana caranya tidak terbakar oleh api dan tidak terpelanting oleh angin?' Mungkin, untuk tidak terbakar oleh api adalah menjadi api atau menjadi bagian dari api. Untuk tidak terpelanting oleh angin adalah dengan menjadi angin atau menjadi bagian dari angin. 

Hidup, bukankah seni? Dalam seni, terdapat berbagai unsur, salah satunya keindahan. Keindahan tidak melulu bicara soal kesempurnaan, melain ketidaksempurnaan. Keduanya mempunyai daya ledakan luar biasa, yang dapat mengukuhkan hal-hal yang sudah ada, menggerus yang lama tertanam, menciptakan kebaruan, memporak-porandakan yang sudah teratur, memisahkan yang bersatu, menyatukan yang tercerai-berai, menggoyahkan yang teguh, dll. 

Keindahan juga lahir dari sesuatu yang sudah pecah dan hancur. Yang saya maksud adalah Kintsugi, menyatukan gelas, mangkuk, guci, tembikar, dll, yang sudah pecah dengan emas. Guratan dari retakan yang digabungkan kembali menggunakan benang emas, akhirnya terlihat menyerupai urat-urat dalam tubuh, di dalamnya mengalir darah, dan itulah tanda kehidupan. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Terjemahan William Wordsworth - I Wandered Lonely as a Cloud

Hari ini, saya mencoba lagi menerjemahkan sebuah sajak berjudul I Wandered Lonely as a Cloud yang ditulis oleh William Wordsworth. Selamat membaca kawan! Semoga apa yang kita baca hari ini, membuat kita merasa penuh dan bahagia.  *** Umpama Segumpal Awan Aku Berkelana Aku berkelana umpama segumpal awan Yang melayang di ketinggian melampaui lembah dan bukit, Ketika tak sengaja kudapati sejauh mata memandang, Sehamparan bunga-bunga daffodil; Di dekat danau, di bawah rimbun pepohonan, Bunga-bunga daffodil melambai dan menari dikibaskan angin. Tak henti-hentinya laksana bintang-gemintang yang berkilatan Dan mengerjap di keluasan bima sakti, Bintang-gemintang itu, meregang dalam lintasan tanpa batas Di sepanjang tepian danau yang luas: Sekilas kusaksikan berpuluh ribu, Bunga-bunga daffodil saling beradu lewat tarian yang begitu lincah. Ombak di sebelahnya menggulung dan pecah; namun bunga-bunga daffodil Menghempaskan kilauan ombak itu dalam sukacita: Seorang penyair menjumpai dirinya te...

2020 to 2024

The main themes for each year 2020 - pandemic, letting go, surrender, anxiety, invention, depression, betrayal, Italian food 2021 - teamwork, hope, vaccine, Italian food, people pleaser, hardworking, disappointment, letting go what doesn't serve me anymore, depressed, hard conversation, split, move on 2022 - healing, making plans, appointments with psychologists, false hope, broken heart, move on, blaming myself and others, seeking validation, betrayal, self love, meeting new people, photography, 2023 - fitness, new routine, falling in love, Montessori, self love, family, guilt, African food indecisiveness, failing to set boundaries, scared of failure, anger, manipulation, split, psychologist, hope, independence, redefining who I am, falling in love again, forgiveness, trust, adjustment to LDR, free from alcohol, cooking 2024 - family, gain my strength, self love, positivity, silence is gold, focus on becoming a better version of myself, gratitude, stress, peace, fitness, disciplin...

Let's Take Care of Ourselves

I found out I enjoy munching sweet snacks. I wasn't a big fan of it, but lately each time I tasted cookies, banana fritters, or other Indonesia sweet snacks, mouthwatering was the first impression my brain translated. Until I tried to neutralize one with sugar free tea, it helped me not to feel guilty a lot. It was a bit uneasy to control the intake since the works sometimes overwhelmed me. My number one assignment now is not to avoid the stress, but to regulate the stress. It's been a long time I didn't have respiratory system problems since the COVID era, now it seemed to keep coming regularly especially when I ate spicy food. It would provoke the shortness of breath and sore throat that led to asthma. Even when I had to rest at night, I didn't sleep tight. I tried to consume more of protein from red meat in particular, it still seemed hard to maintain the health nowadays. Only Allah would take care of me after I attempted my utmost to take a good care of myself. Insy...