Saya, seperti hari-hari yang lewat, merasa begitu lelah dengan ingar-bingar yang membuat saya memutuskan untuk menomorduakan kebahagian dan kedamaian diri sendiri meski keduanya adalah utopia semata. Rasanya mahal sekali untuk dapat tidur nyenyak seperti ketika saya masih kecil, lalu bangun kesiangan hingga panik karena terlambat ke sekolah sebab harus mengikuti jadwal ujian sekolah di pagi hari.
Berulang kali saya berpikir bahwa saya adalah produk dari serangkaian kegagalan. Dan sangat memalukan mengetahui kenyataan bahwa saya dilabeli berbagai stigma, dan itu menyurukan niat dan semangat saya untuk kembali bangun esok hari setelah tertidur meski hanya selama satu menit.
Apa arti rumah yang sebetulnya? Rumah bukan sekadar tempat berlindung dari terik dan hujan, seperti yang digadang-gadangkan oleh buku panduan sekolah dasar. Lebih dari itu, rumah adalah tempat saya tumbuh dan berproses, bermetamorfosis. Saya selalu ingin pulang meski terkadang mimpi membuat saya ingin pergi. Rumah, dengan tembok yang merekam berbagai tangis paling lirih dan tawa paling lepas, merekam harapan paling luas, kebencian paling bengis, nafsu paling liar, semangat paling gigih, juga cinta paling tulus.
Apakah saya sudah menemukan rumah itu? Awalnya saya kira sudah, namun ternyata belum. Apakah saya harus bekerja lebih keras demi mendapat rumah yang saya dambakan? Tentu tidak, sebab rumah yang sejati adalah diri saya sendiri, tubuh dan ruh yang menghidupi kehidupan, ialah diri saya sendiri.
Dear myself, maafkan raga dan jiwamu yang pernah digunakan dan disalahpahami untuk kesenangan orang lain. Maafkan dirimu yang melangkah untuk memberikan kebahagiaan orang lain meski diterjemahkan sebagai "budak", dan oleh sebab itu, kuatlah. Kuatlah hingga tak ada pilihan lain selain menjadi kuat. Peluklah dirimu yang tidak mudah mati pada tiap pertikaian.
Dear my past, I am sorry for embracing you is taxing. Dear now, I will actively live my life fully and never look back. You are safe now. Thank you opting the courage and may you live in peace even if it's so dear. Dear future, I can't wait to see you. Let's grow old together with hassle free. I'm all set for tons of unexpected surprises. Amen.
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin