Saat menulis ini, saya sedang duduk santai menikmati segelas teh hangat dengan daun mint. Setiap tegukan yang lolos ke tenggorokan berhasil membuat saya lebih tenang.
Jadi teringat saat-saat masih kuliah, ketika sedang kelewat penat, selain olahraga, saya akan menyeduh teh hangat dengan daun mint, atau susu putih hangat dengan kayu manis, lalu pisang sebanyak dua atau tiga buah sebagai camilan. Sederhana bukan.
Ah sebenarnya ada satu lagi yang saya lakukan selain beberapa hal di atas, yakni berselancar di online shop. Yup, kebiasaan ini bagi saya mampu merontokkan segala macam kepenatan dan yang lainnya yang berkenaan dengan uneg-uneg. Meskipun barang yang dibeli bukan terkategori kebutuhan, lebih untuk memenuhi keinginan, kalau secara fisik menarik (dan lupakan fungsi), akan saya beli. Saya akui ini bukan kebiasaan yang baik.
Bagaimana dengan teman-teman, adakah ritual yang kerap dilakukan apabila sedang penat? Menurut saya, apa pun caranya, mudah-mudahan kita cukup bertanggung jawab dan konsekuen dengan hasilnya.
Ohya, dari posisi duduk sekarang, saya dapat dengan leluasa melihat Om Chef berlarian di dapur. Memotong ini, menyusun itu, mencungkil satunya, mencampur keduanya, mengolesi di atas itu, memanaskan yang jauh dari jangkauannya. Prosesnya tidak mudah untuk menjadi sesuatu yang siap disajikan.
Kalau Om Chef mondar-mandir di depan saya, spontan hidung ini langsung menangkap aroma khas Om Chef. Mungkin aroma pelembut pakaian, mungkin saja aroma parfum barunya, atau bahkan aroma tubuh Om Chef, kendati aroma ini baru, cukup bikin saya ketagihan.
Hari ini, emosi saya sedang cukup baik dalam artian lebih stabil dari beberapa hari sebelumnya. Bagaimana besok? Soal itu saya tidak dapat menjawabnya.
Sudah dulu ya. Tabik
Jadi teringat saat-saat masih kuliah, ketika sedang kelewat penat, selain olahraga, saya akan menyeduh teh hangat dengan daun mint, atau susu putih hangat dengan kayu manis, lalu pisang sebanyak dua atau tiga buah sebagai camilan. Sederhana bukan.
Ah sebenarnya ada satu lagi yang saya lakukan selain beberapa hal di atas, yakni berselancar di online shop. Yup, kebiasaan ini bagi saya mampu merontokkan segala macam kepenatan dan yang lainnya yang berkenaan dengan uneg-uneg. Meskipun barang yang dibeli bukan terkategori kebutuhan, lebih untuk memenuhi keinginan, kalau secara fisik menarik (dan lupakan fungsi), akan saya beli. Saya akui ini bukan kebiasaan yang baik.
Bagaimana dengan teman-teman, adakah ritual yang kerap dilakukan apabila sedang penat? Menurut saya, apa pun caranya, mudah-mudahan kita cukup bertanggung jawab dan konsekuen dengan hasilnya.
Ohya, dari posisi duduk sekarang, saya dapat dengan leluasa melihat Om Chef berlarian di dapur. Memotong ini, menyusun itu, mencungkil satunya, mencampur keduanya, mengolesi di atas itu, memanaskan yang jauh dari jangkauannya. Prosesnya tidak mudah untuk menjadi sesuatu yang siap disajikan.
Kalau Om Chef mondar-mandir di depan saya, spontan hidung ini langsung menangkap aroma khas Om Chef. Mungkin aroma pelembut pakaian, mungkin saja aroma parfum barunya, atau bahkan aroma tubuh Om Chef, kendati aroma ini baru, cukup bikin saya ketagihan.
Hari ini, emosi saya sedang cukup baik dalam artian lebih stabil dari beberapa hari sebelumnya. Bagaimana besok? Soal itu saya tidak dapat menjawabnya.
Sudah dulu ya. Tabik
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin