Langsung ke konten utama

Friday Night

Saat menulis ini, saya sedang duduk santai menikmati segelas teh hangat dengan daun mint. Setiap tegukan yang lolos ke tenggorokan berhasil membuat saya lebih tenang.

Jadi teringat saat-saat masih kuliah, ketika sedang kelewat penat, selain olahraga, saya akan menyeduh teh hangat dengan daun mint, atau susu putih hangat dengan kayu manis, lalu pisang sebanyak dua atau tiga buah sebagai camilan. Sederhana bukan.

Ah sebenarnya ada satu lagi yang saya lakukan selain beberapa hal di atas, yakni berselancar di online shop. Yup, kebiasaan ini bagi saya mampu merontokkan segala macam kepenatan dan yang lainnya yang berkenaan dengan uneg-uneg. Meskipun barang yang dibeli bukan terkategori kebutuhan, lebih untuk memenuhi keinginan, kalau secara fisik menarik (dan lupakan fungsi), akan saya beli. Saya akui ini bukan kebiasaan yang baik.

Bagaimana dengan teman-teman, adakah ritual yang kerap dilakukan apabila sedang penat? Menurut saya, apa pun caranya, mudah-mudahan kita cukup bertanggung jawab dan konsekuen dengan hasilnya.

Ohya, dari posisi duduk sekarang, saya dapat dengan leluasa melihat Om Chef berlarian di dapur. Memotong ini, menyusun itu, mencungkil satunya, mencampur keduanya, mengolesi di atas itu, memanaskan yang jauh dari jangkauannya. Prosesnya tidak mudah untuk menjadi sesuatu yang siap disajikan.

Kalau Om Chef mondar-mandir di depan saya, spontan hidung ini langsung menangkap aroma khas Om Chef. Mungkin aroma pelembut pakaian, mungkin saja aroma parfum barunya, atau bahkan aroma tubuh Om Chef, kendati aroma ini baru, cukup bikin saya ketagihan.

Hari ini, emosi saya sedang cukup baik dalam artian lebih stabil dari beberapa hari sebelumnya. Bagaimana besok? Soal itu saya tidak dapat menjawabnya.

Sudah dulu ya. Tabik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Essence of Learning New Things Every Day

Everyone basically has opportunities to learn something new every day. They learn to get a new skill or to let go of what doesn't belong to them. The cycle comes and goes. Learning something new is not only a shortcut to improve one's life, but also to make one's meaningful, and their presence could make the simplest form of change.  I was once asked about the skills I have other than teaching. I confidently responded to them that I have enough skills in writing, photography, and cooking. While doing my responsibilities in the class, I value the three areas will be beneficial for me in professionalism. I have unlimited resources to access them if one day, I could only choose one area to support me for a living.  As an individual who has to make a move every day, I see learning as a potential way that brings us to become more selfless. We can learn new things every day as long as we have the courage and willingness to be a beginner. A beginner carries honesty since they have...

A One Year-Old Bonding

I was having a brief and light conversation with my boyfriend about how to create more memorable stories, create sparks in our relationship, and make better plans for our future. What I deeply appreciate about him is that he never ceases making plans for us as if he knows exactly where we're going, the potential issues we are going to face, how to cope with hard conversations, and many more. Reassurance, emotional support, and acts of service speak louder than just words. In lieu of the conversation, we had opposite points of view on how we would build healthy relationships and bondings in marriage while each of us is trying our best to achieve our goals. In addition, I am aware of his endeavors to listen more, to be more transparent in making decisions, to welcome discussions, to work collaboratively, and to articulate what we feel and what we think about assertively. We want to find the best route that could accommodate our needs in particular. There was a funny moment when I sud...

Puisi Terjemahan William Wordsworth - I Wandered Lonely as a Cloud

Hari ini, saya mencoba lagi menerjemahkan sebuah sajak berjudul I Wandered Lonely as a Cloud yang ditulis oleh William Wordsworth. Selamat membaca kawan! Semoga apa yang kita baca hari ini, membuat kita merasa penuh dan bahagia.  *** Umpama Segumpal Awan Aku Berkelana Aku berkelana umpama segumpal awan Yang melayang di ketinggian melampaui lembah dan bukit, Ketika tak sengaja kudapati sejauh mata memandang, Sehamparan bunga-bunga daffodil; Di dekat danau, di bawah rimbun pepohonan, Bunga-bunga daffodil melambai dan menari dikibaskan angin. Tak henti-hentinya laksana bintang-gemintang yang berkilatan Dan mengerjap di keluasan bima sakti, Bintang-gemintang itu, meregang dalam lintasan tanpa batas Di sepanjang tepian danau yang luas: Sekilas kusaksikan berpuluh ribu, Bunga-bunga daffodil saling beradu lewat tarian yang begitu lincah. Ombak di sebelahnya menggulung dan pecah; namun bunga-bunga daffodil Menghempaskan kilauan ombak itu dalam sukacita: Seorang penyair menjumpai dirinya te...