Pertanyaan sederhana yang muncul dalam benak saya adalah "mengapa selama ini banyak terkungkung dalam linguistik?" Setelah dilihat-lihat, ternyata saya cenderung lebih menikmati kajian gender. Berangkat dari niat saya yang ingin menulis jurnal tapi clueless mau mengangkat apa, akhirnya menemukan satu hal menarik, yakni stereotip gender dalam kartun Prancis. Awalnya itu bukan fokus saya, sebab sebelumnya saya masih bersikeras ingin mengulik majalah khusus perempuan Prancis yang memandang perempuan sebagai objek. Mengapa majalah, sederhananya saya masih belum bisa move on dari linguistik.
Lalu bagaimana dengan kartun? Jujur penelitian mengenai stereotip gender dalam kartun tidak sebanyak dalam iklan. Selain itu, kartun mulai menjadi pilihan tontonan anak sejak usia 18 bulan dan 2 tahun. Artinya stereotip gender sudah disodorkan pada kita sejak dini. Ditambah pembahasan anak juga menjadi bagian dari pekerjaan saya sekarang. Dalam hati, rasanya ingin sekali memeluk semesta yang Mahaluas. Terima kasih, mudah-mudahan perjalanan awal pengajuan topik sampai pengumpulannya berjalan sebelum deadline.
Ne perds pas confiance!
Lalu bagaimana dengan kartun? Jujur penelitian mengenai stereotip gender dalam kartun tidak sebanyak dalam iklan. Selain itu, kartun mulai menjadi pilihan tontonan anak sejak usia 18 bulan dan 2 tahun. Artinya stereotip gender sudah disodorkan pada kita sejak dini. Ditambah pembahasan anak juga menjadi bagian dari pekerjaan saya sekarang. Dalam hati, rasanya ingin sekali memeluk semesta yang Mahaluas. Terima kasih, mudah-mudahan perjalanan awal pengajuan topik sampai pengumpulannya berjalan sebelum deadline.
Ne perds pas confiance!
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin