sebuah interpretasi bebas lukisan Egret under the Moon karya Xingjie Chen dan puisi Brimming Water karya Du Fu
Aku menciptakanmu lewat kegagalan
karangan cerpen yang masih kuncup
berembun, dan dingin
Juga seekor ular kurus yang menelan sebagian tubuhnya
Kau bertanya padaku
Apalah arti hormat yang kering di lapangan ini
sedang upacara yang sesungguhnya telah dibubarkan
sejak tak ada yang dapat kita makan
Hari ini sebelum tiba di depan rumah
Aku menyalakan sebentar saja mobil
Menoleh ke arah kaca spion dalam
Mengamati aroma tembakau dan gerak bibirmu
Diam-diam bernyanyi pelan dalam hati
Mata yang minus menabrakkan dirinya pada pembatas jalan
eskalator gedung perkantoran, lahan parkir pertokoan
Aku terdesak di antara dinding yang bertumpuk dan sempit
berlubang, keropos, dan dipenuhi rayap
Sekitar beberapa tahun yang lalu
Barangkali juga seekor semut tinggal di sana
Membangun buminya yang hancur dalam sebuah hutan
Mesin-mesin yang bising menebangi kerajaannya
Menyisakan dirinya sendiri
Terpanggang berhari-hari
Seekor gagak yang payah dan tua
duduk meringkuk dan melamun
Ilalang di tengah sungai yang tenang
menyapu bulu-bulu halus di selaput kaki
Ia menatap moncongnya yang kering
Di tengah malam nan mendung
Lentera bergoyang dikibaskan cahaya
Di antara lekuk bibir sungai yang terhalang pasir
Kau menggumpali kemarahan
Meremasnya kuat sekali
Ketika aku bangun, ikan-ikan tengah melompat jauh
berkecipak, dan menyelam
Jekardah, August 2019
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin