Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

ANAK MANUSIA

/1/ don juan dalam memori mengingatkan suatu hari tentang kembang yang mekar kelopak yang lembap dan basah tumbuh liar di sebidang tanah yang sempit burung-burung meneriaki pagi pertama di bulan April melucuti matahari yang tidak terpakai menggelantung dan matang /2/ don juan seorang ksatria meninggalkan medan perang memikul kepalanya yang berat oleh kejahatan melupakan ketakutan akan sembuh ia bergegas meletakkan lukanya pada sepasang mata yang habis terbakar ia terbaring dekat perapian menahan perih dengan hati-hati /3/ don juan menjelma angin ia mereka darimana udara dapat keluar masuk memenuhi celah berongga antara dinding pernapasan yang berdekatan dan tulang rusuk yang bengkok /4/ don juan yang ragu-ragu itu mengingat fungsi tangis tanpa batas ketika malam semua cahaya terbenam meninggalkan yang terlihat menjadi hasrat yang redup saat gelap Jekardah, March 2019

WAHANA BERMAIN

dunia adalah permainan roda putar memuat ketidakpastian simtom kekacauan dan keteraturan takdir kita seperti dapat digadaikan di sana atau ditukar dengan beberapa jackpot  dan tiket permainan lain di akhir pekan yang bertahan sekejap kita masih saja kanak-kanak menggemari kebahagiaan mengeluhkan kesedihan yang datang lebih awal sambil berlama-lama memaku diri dalam lubang-lubang pesakitan terjerumus di dasarnya bertahun-tahun membusuk dan terurai sia-sia namun dunia tidak semudah itu pada dimensi lain tidak seperti hubungan oposisi biner selepas terik akan menjadi teduh atau sebaliknya lebih besar lagi dunia adalah taman bermain mencakup semua jiwa yang penuh kehidupan yang sering gagal dan pilihan-pilihan yang fatal dunia adalah taman bermain taman paling baik untuk mengabadikan keterasingan menceburkan diri di antara keramaian tersesat hingga pada akhirnya tak pernah kembali Jekardah, March 2019

March 31, 2019

Seorang kekasih bertanya seperti ini, "kamu suka Americano?" Mendengar pertanyaan itu saya tersenyum pelan. "Bukannya semua rasa kopi sama Sayang?" Mas Okky menoleh sebentar ke arah saya kemudian melanjutkan menghisap rokoknya sambil rolling his eyes. Ya, cara menggemaskan itulah yang berhasil mencairkan suasana. "Aku kurang bisa menikmati kopi, Mas. Bagiku minum kopi sama saja seperti meminum air mineral. Harus cepat-cepat dihabiskan. Mungkin lebih tepatnya aku bukan penikmat kopi", saya menambahkan. "Kamu penikmat senja!" sahut Mas Okky. "Wah apalagi itu! Aku penikmat sastra, Mas", jawab saya dengan nada bercanda. Americano yang sudah tidak begitu dingin ini terasa sangat pahit. Akhirnya saya tambahkan saja gula sebanyak dua cawan. Ajaibnya Americano saya tidak hanya terasa manis. Ada semacam after taste, yakni asam. Pengalaman baru dalam meminum kopi. Tiba-tiba saya teringat dengan dua orang teman yang sama-sama penggila kop

PADA SIAPA KITA BERTANYA

namun kepada siapa kita bertanya mengenai tulisan serapat ini ketika yang kita temukan berupa bunyian kemudian makna yang terhimpun menjadi jalinan sebuah cerita untuk disampaikan ke berbagai alamat asing bagi sebagian orang kita menemui kemungkinan yang berbeda namun begitu melangkah satu persatu jalanan seolah membuka diri tidak begitu lebar tapi yang pasti dapat dimasuki oleh kita yang tidak lagi mempercayakan semuanya pada nasib menatap dalam setiap letupan senyuman kita menjelma kebahagiaan setiap sepuluh detik kedamaian selama lima menit dan kesempurnaan yang berulang berkali lipat sudah sampai di tikungan tajam itu namun ada yang tak ingin berjalan masing-masing sebab dalam cerita bunyian dan makna saling terkait sebab aku terlanjur mencemaskan kita berkelana tanpa kawan malam dan fajar terasa sama menjadi lebih dingin tak enak diajak bicara pada titik yang jauh kita tidak menemukan yang lain kecuali sebuah lapangan kosong atau hanya diri send

March 26, 2019

Setiap hari, setiap waktu dalam hitungan jam, menit, bahkan detik selalu akan ada hal baru yang dapat dipelajari. Hari ini misalnya, ternyata menjadi sibuk di pagi hari membantu mengurangi sedikit ketegangan dalam diri. Mungkin karena besok Rabu kembali melakukan rutinitas hingga malam. Biasanya kalau sedang panik dalam tanda kutip, saya berusaha diam sejenak sambil menekan emosi sekuat tenaga walaupun sebenarnya yang ada dalam diri saya menjadi semakin kuat berontak. Tapi kali ini lain. Artinya cooling down tidak saja dapat dilakukan dalam kondisi diam dan tidak melakukan apa-apa. Pernah beberapa kali dalam situasi jantung dan kepala hampir pecah, cooling down justru berhasil dilakukan saat saya menghadapi masalah hingga di titik klimaksnya. Kepada siapa saya harus berterima kasih atas kelegaan dan kehangatan yang pelan-pelan menyelinap ini, jawabannya tidak hanya kepada diri sendiri tapi juga pada semesta. Semesta mendukung apapun yang melekat dalam diri, tidak peduli baik atau buruk

Ia Menepi, Kemudian Berlabuh

namun ketika aku menemukanmu buku-buku sudah tidak pada tempatnya atau ketika kau tengok rak-rak yang berat itu di ujung kamarmu aku termenung menyimak yang kosong ingatanku mengabur sebab yang kemarin tertanam sehabis hujan terlanjur luber dari kepalaku air yang tergenang membuatnya larut begitu pula kata, rindu, dan tik-tok yang belum berhenti berdekapan diam-diam menangkapku dan kita sudah begitu dekat seperti yang bernapas dengan yang hidup begitu dalam di urat leher itu : donatian okky mintaraga Jekardah, March 2019

T O E A N

seperti halnya lampu di taman kota menjelang pukul dua belas dini hari cahaya bergerak, mengerdipkan mata pengunjung yang berkekasih   aku menduga rumah sudah begitu nihil dan bisu almanak terus bergerak, berpacu bersama angin namun di dadanya meluap keheningan sebuah catatan hidup tiada henti mendesaknya merindukan bulan pemandangan dari jendela sebuah apartemen sepasang kaki yang berkecipak di kolam renang jembatan penyeberangan yang goyang atau pekik klakson yan tersumbat hingga pesanan pizza yang kepalang dingin lalu seperti ada yang memanggil kecemasan Kierkegaard meninjunya kematian Camus seperti berbaris menggoda dan melepas pakaiannya gugur daun menghentikan pagi namun masih ada yang terayun dan terbang hingga jatuh ke selaput dadanya muara yang tipis dan memanjang mengibaskan aroma beras dan yasmin : Mintaraga   lekas sembuh Toean Jakarta, March 2019

T O R M E N T E D

we sit back to back send each other a line the undivided attention to listen bunyi apakah yang kau sembunyikan itu berteriak dari sisi kananmu televisi dan berbagai siaran berita tak henti-hentinya merayu merebahkan kepalanya di atas pangkuan membisikkan yang tak tertangkap lubang telinga bunyi-bunyi nokturnal membikin kegaduhan malam seperti akan genap lantas kemana aku merapatkan diri? Jekardah, March 2019