Langsung ke konten utama

KARENA SESUNGGUHNYA WANITA DAN AKU


sarah kay


aku mendengar suaramu tadi malam
ketika pertama kali
memasuki rumah dengan cahaya kuning dan asap kebiru-biruan
lantas aku terburu-buru mengikuti pintu mana saja

aku teringat dengan sebatang cerutu yang dipesan
dan diantarkan tadi malam
seseorang yang sedang memerhatikanku dari belakang
ia melihat dengan pandangan aneh dengan mata pertama
lalu kemudian dibukanya mata kedua
persis seperti ketika kita membuka mata selepas berciuman
dengan bibir angin yang baru saja melahirkan tabir-tabir baru
selepas tadi
selepas ketika kamu baru saja mengirimkan paket tanpa nama

apakah demikian
setelah seseorang yang mengantarkan cerutu
dan seseorang lainnya yang memandang kita
dengan tikaman yang memunculkan rahasia pada masing-masing matanya
merupakan cara untuk menguji kesabaran seorang wanita di sini

ia tidak bisa tidur karena angin cemas begitu kencang
ia tidak mengerjakan apa yang ditugaskan oleh gurunya minggu lalu
ia lupa mencuci tangan sebelum tidur dan lupa mencuci wajah
dari bintik-bintik air mata selepas saat itu
ia menerima cerutu dalam kemasan paket tanpa nama

aku melihat wanita itu dalam sebuah cermin
dengan bayangan jelas yang menunjuk ke arahku
ia sepakat mengatakan bahwa wanita ini juga adalah aku
yang juga melupakan cara memecahkan cermin dengan sebuah kepalan
yang dikumpulkan dari banyak jari manis
wanita itu menggunakan mukanya untuk melelehkan isyarat lain
isyarat permohonan peace be with me

ia berjingkatan mencari isyarat lain agar aku paham
bahwa ia tidak ingin aku marasakan sesuatu 
seperti sebuah pernyataan dengan tanda tanya sebagai bukti pertanyaan yang mesti dijawab
melalui sebuah kemalangan yang terus bertahan
agar tidak muncul pertanyaan baru
wanita itu
ia menantikan wajahku yang mengarah dekat padanya
agar aku menjatuhkan tik tok tangis
dalam bentuk yang tiada

aku katakan bahwa aku ingin memeluknya
namun tanganku tumbuh dan bergerak dengan sia-sia



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Terjemahan William Wordsworth - I Wandered Lonely as a Cloud

Hari ini, saya mencoba lagi menerjemahkan sebuah sajak berjudul I Wandered Lonely as a Cloud yang ditulis oleh William Wordsworth. Selamat membaca kawan! Semoga apa yang kita baca hari ini, membuat kita merasa penuh dan bahagia.  *** Umpama Segumpal Awan Aku Berkelana Aku berkelana umpama segumpal awan Yang melayang di ketinggian melampaui lembah dan bukit, Ketika tak sengaja kudapati sejauh mata memandang, Sehamparan bunga-bunga daffodil; Di dekat danau, di bawah rimbun pepohonan, Bunga-bunga daffodil melambai dan menari dikibaskan angin. Tak henti-hentinya laksana bintang-gemintang yang berkilatan Dan mengerjap di keluasan bima sakti, Bintang-gemintang itu, meregang dalam lintasan tanpa batas Di sepanjang tepian danau yang luas: Sekilas kusaksikan berpuluh ribu, Bunga-bunga daffodil saling beradu lewat tarian yang begitu lincah. Ombak di sebelahnya menggulung dan pecah; namun bunga-bunga daffodil Menghempaskan kilauan ombak itu dalam sukacita: Seorang penyair menjumpai dirinya te...

To Our 2nd Anniversary

The night has fall, curled around, and settled In silence and peace, the moon flickered courageously and stars blinked naughty It was a rectangled room with a hanging rattan bulb where the cold took hold A wave of joyful energy gathered and helped me chanted, "this day came, we're filled with love and pleasure." We have shared sunrises and sunsets Conquering all fears, expressing the passage of time, enduring love, and tumbling in joy. I dove beneath the quilt Drifted into dreams  "Before two, I was one celebrating the innocence, the unsolved questions about why I was one, not two.  I was a foreigner, wandered with a self-made map In the North I would see the frosting winter, magical skies with ribbons of light In the East, I would see new days filled with promise, flashing out warm greetings In the South, days stretch long, bread freshly baked, and conversations about clumsy feet strolling through the field never ends In the West, trees trembled the rustling leaves....

Dialog pada Diri

Saya percaya bahwa berdialog dengan diri dapat meningkatkan keintiman dengan diri sendiri. Biasanya, saya memulai dengan mempersiapkan satu atau dua pertanyaan, lalu dalam keheningan membiarkan diri sendiri secara luwes menjawabnya satu-persatu. Atau bisa saja bukan jawaban yang diperoleh, melainkan pertanyaan-pertanyaan baru yang lebih rumit dari sebelumnya. Tapi tidak mengapa, yang demikian itu membuat saya belajar untuk paham bahwasanya diri ini, terkadang bertingkah layaknya anak kecil yang ingin tahu banyak hal. Ia akan mengutarakan banyak pertanyaan pada siapa pun. Bukan semata untuk memuaskan keingintahuan, tapi juga untuk menyadari betapa saya tidak mengetahui apa-apa kecuali mulai melatih diri untuk lebih banyak bersukur, mengurangi intensitas mengeluh, tetap fokus dan melakukan yang terbaik pada hari ini, bila terjadi guncangan gunakan momen itu untuk berbenah dan tetap tenang, serta membiasakan diri untuk percaya pada diri sendiri untuk menyembuhkan luka-luka. Prosesnya tent...