seperti mimpi anak kecil yang bermain
kita terus bermain dan melompat melewati pagar yang ada pada mulut kita
mengajak dunia menjadi bola yang berputar
mengajaknya semakin liar dan nakal
dari kedua mata kita
angin bergerak ke utara
menggiring sepasang burung yang sedang terbakar lautan matahari
menuju sepasang bukit yang terbakar pula
di kaki gunung yang tidak begitu jauh
kita menyaksikan awan bergerak dengan seksama
sesekali kita petik beberapa buah hujan yang tumbuh di atas langit
kita kumpulkan gemuruh
kita jadikan suara di telinga untuk di dengar
kita tak pernah bertanya
kapan doa menjadi lelah
kapan amin menjadi prasangka di atas tengadah
setelah kita tidur
kembali menghadap langit yang mulai reda
kita terus bermain dan melompat melewati pagar yang ada pada mulut kita
mengajak dunia menjadi bola yang berputar
mengajaknya semakin liar dan nakal
dari kedua mata kita
angin bergerak ke utara
menggiring sepasang burung yang sedang terbakar lautan matahari
menuju sepasang bukit yang terbakar pula
di kaki gunung yang tidak begitu jauh
kita menyaksikan awan bergerak dengan seksama
sesekali kita petik beberapa buah hujan yang tumbuh di atas langit
kita kumpulkan gemuruh
kita jadikan suara di telinga untuk di dengar
kita tak pernah bertanya
kapan doa menjadi lelah
kapan amin menjadi prasangka di atas tengadah
setelah kita tidur
kembali menghadap langit yang mulai reda
Jakarta, Sept 2011
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin