Alergi
Cuaca dingin kembali datang
Setelah lima bulan pergi tanpa pamit
pada orang orang disekitar seperti lautan
Dan surat izin liburan di tengah musim
Dibuatnya bingung acak acakkan.
Cuaca dingin, saat ini
Apakah yang dapat membuatmu pergi
Kembali. Seperti lima bulan silam
Kamu kabur menyelinap di bawah
Gorong gorong rumah tikus yang kenyang
Dengan kejunya
Cuaca dingin, ini tubuhku sedang merinding
Hamper separo bulu dan rambutku
Pada berdiri. Pori poriku membesar
Dibiarkannya begitu saja keringat keluar
Tanpa mesti ada kompromi
Dan tatakrama semisal bilang
Mau pamitan cari angin.
Cuaca dingin, semestinya kamu tahu
Tentang kebiasaan alergiku yang tiap kali
Muncul saat kedatanganmu. Caladine
Di kamar sedang habis. Obat tablet
Di laci tinggal sepotong. Sisanya
Pecah jadi bubuk debu yang terbang.
Cuaca dingin, bukankah
Dulu kamu berjanji bersetia padaku
Pada orang orang terdekatku
Tak akan datang sekali pun
Waktu yang tertanda di ingatanmu
Membawamu kembali datang dengan alasan
Kamu ingin kembali
Cuaca dingin, tubuhku mulai gatal
Ini kuku baru saja dipotong dari ukurannya
Yang panjang. Ini kulit baru saja dicukur
Dari luka kering yang berdarah.
Cuaca dingin, kamu serupa kematian
Yang datang lewat gerbang perizinan
Tanpa bilang bilang
Orang orang pun kamu buat kebingungan.
Cuaca dingin kembali datang
Setelah lima bulan pergi tanpa pamit
pada orang orang disekitar seperti lautan
Dan surat izin liburan di tengah musim
Dibuatnya bingung acak acakkan.
Cuaca dingin, saat ini
Apakah yang dapat membuatmu pergi
Kembali. Seperti lima bulan silam
Kamu kabur menyelinap di bawah
Gorong gorong rumah tikus yang kenyang
Dengan kejunya
Cuaca dingin, ini tubuhku sedang merinding
Hamper separo bulu dan rambutku
Pada berdiri. Pori poriku membesar
Dibiarkannya begitu saja keringat keluar
Tanpa mesti ada kompromi
Dan tatakrama semisal bilang
Mau pamitan cari angin.
Cuaca dingin, semestinya kamu tahu
Tentang kebiasaan alergiku yang tiap kali
Muncul saat kedatanganmu. Caladine
Di kamar sedang habis. Obat tablet
Di laci tinggal sepotong. Sisanya
Pecah jadi bubuk debu yang terbang.
Cuaca dingin, bukankah
Dulu kamu berjanji bersetia padaku
Pada orang orang terdekatku
Tak akan datang sekali pun
Waktu yang tertanda di ingatanmu
Membawamu kembali datang dengan alasan
Kamu ingin kembali
Cuaca dingin, tubuhku mulai gatal
Ini kuku baru saja dipotong dari ukurannya
Yang panjang. Ini kulit baru saja dicukur
Dari luka kering yang berdarah.
Cuaca dingin, kamu serupa kematian
Yang datang lewat gerbang perizinan
Tanpa bilang bilang
Orang orang pun kamu buat kebingungan.
2010
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin