Whenever I feel dumb, I shall remember that I am a teacher and a lecturer at the same time. It's bloody hard and I know I shall never step back. I walk this journey not by myself, not with myself, but with all of my willingness to climb up mountains. I want to see more from the world, I want to fly far as it is my free will. I want to create my opportunity. I am not going to do it by myself, I have Allah, family, fiance, friends, and these walking legs and working hands. Dear Mutiah, each time you feel that you are dying, remember that you have no time to die. The time you have is only for trying, never stopping. Fatigue and exhaustion are parts of life, so learn to rest. Be friend with black coffee since you know how it finally supports your brain work better. Learn to munch more fruits and veggies for a healthier digestive system. Remember, a well-regulated stress is actually required for this journey. Ain't no mountains so tiny. Allah gives you more than anything you have ever prayed for. Allah is closer to us than our jugular veins. He's absolutely closer to us than our very own selves.
Hari ini, saya mencoba lagi menerjemahkan sebuah sajak berjudul I Wandered Lonely as a Cloud yang ditulis oleh William Wordsworth. Selamat membaca kawan! Semoga apa yang kita baca hari ini, membuat kita merasa penuh dan bahagia. *** Umpama Segumpal Awan Aku Berkelana Aku berkelana umpama segumpal awan Yang melayang di ketinggian melampaui lembah dan bukit, Ketika tak sengaja kudapati sejauh mata memandang, Sehamparan bunga-bunga daffodil; Di dekat danau, di bawah rimbun pepohonan, Bunga-bunga daffodil melambai dan menari dikibaskan angin. Tak henti-hentinya laksana bintang-gemintang yang berkilatan Dan mengerjap di keluasan bima sakti, Bintang-gemintang itu, meregang dalam lintasan tanpa batas Di sepanjang tepian danau yang luas: Sekilas kusaksikan berpuluh ribu, Bunga-bunga daffodil saling beradu lewat tarian yang begitu lincah. Ombak di sebelahnya menggulung dan pecah; namun bunga-bunga daffodil Menghempaskan kilauan ombak itu dalam sukacita: Seorang penyair menjumpai dirinya te...
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin