Predisposing*
Pipiku memerah tatkala kau menempelkan sepasang pipimu
bergantian
Ada lubang yang dangkal namun melengkung, membikin senyummu
menjadi rahasia paling manis di tahun ini
Aku berkelana, menyisir hutan yang melingkari alismu
Angin yang sejuk turun dari kelopak mata, mendesir di
sela-sela penglihatan yang belum juga mengabur bahkan ketika kantuk menjadi bahasa
untuk semua cinta
Tak ada buah yang matang di usia kita ketika memasuki musim
panen
Buah yang merah pernah merekah di lipatan bibirmu, manis dan
basah
Daun yang hijau terlambat menguning dan gugur menuruni
lipatan yang sempit di dada
Meski telah kau kubur berbagai musim dalam setahun penuh di
perutmu, kenangan yang menyalakan api di sekitar perkemahan malam hari
terus terang, menjaga sumbu yang kecil di ujung jari,
memercikkan bisikan-bisikan mungil hingga mengalir di sepanjang kolam kehidupan
Ucapmu, airnya bermuara ke nadi, jalur yang lebih panjang dari
lintasan ekspor impor
Maka, di hari-hari yang terasa singkat
Aku biarkan kedua kakiku berlari menyusuri tanah lapang yang
menganga di punggungmu
Sesekali aku berjalan, memandangi kebun yang tidak bergantung
pada matahari
Porosnya begitu besar, berputar di sekeliling paha juga
lututmu
Awan datang beriringan, bergumpal dengan malu, tapi aku
masih bisa meraihnya,
mengibaskannya satu-persatu hingga terpencar
Bila awan itu tak sengaja terpelanting di sekitar mata kaki,
lantas kerinduan akan mengantarku kembali
menyusuri yang kekal di atas tubuhmu: hutan dan kenangan,
keabadian yang melekat pada serat-serat pohon, akarnya mengincar detak
jantungmu, menguliti kemelekatan untuk pulang ke pangkuan
Kehangatan mengkristal tatkala kau tabur dengan begitu
lembut benihnya di atas semua sentuhan
Jakarta, 2024
*predisposing is an anagram
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin