Rumah semakin dekat
Namun hujan tidak bisa menunggu
Katamu jalan pulang yang panjang
menyimpan jalan pintas bagi yang percaya
Aku suka melihat-lihat toko tua
Dari balik kaca mobil yang kotor dan basah
Tulisan di atas papan antik itu
Beraroma daging asap di rumah Oma
Hujan tak pernah bosan mengguyur
Tikungan kering dan buntu
Barangkali kau tengah gusar
Nasi yang panas dan baru matang akan menyambutmu
Aku sangat suka menyimpan pesan panjangmu
Di saku mantel yang kukenakan
Selain hangat dan gemar memeluk diri
Aku merangkul yang tercerai berlembar-lembar
Ketika masih kanak-kanak, kita ingin lekas tumbuh
Memimpikan cukup usia menenggak bir juga mengunyah asam garam
Kini, kita memimpikan keteraturan jam tidur,
lambung yang kuat, juga merawat diri saat libur panjang
Tak ada yang lebih berat dari bermain dadu
Selain hujan yang gawat menjadi gerimis
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin