Beri tahu berapa angka kesukaanmu
Sembilan belas, lima, satu, sembilan, atau sembilan puluh empat?
Betapa lilin-lilin kecil yang menyala dan tertancap di sekeliling kue itu
bercahaya sedikit lebih lama dari pada benda-benda langit
yang sejurus melintas, lalu habis terbakar sebelum mampu menyentuh bumi, mengejutkanku, lalu mengidungkan selamat ulang tahun
Hari ini, rasanya sama seperti kemarin
ketika usia mundur satu hari saja
Kuikat rambutku yang mulai panjang
Namun seseorang menelpon, mengingatkan untuk tidak membiarkan rambutku tergerai melebihi batas pundak
Kau percaya dengan ramalan, bukan?
Tentang tabir yang harus dibuka supaya lolos cahaya matahari yang mengandung debu itu
Partikel-partikel kecil, (mirip seperti parutan keju yang kering di lemari pendingin)
terpelintir ketika aku mengembuskan udara begitu pelan
Aku tak tahu apa yang menantiku di luar sana
Renungan semacam ini, tidak pernah muncul secara linear
Aku kadang membayangkan sebuah peluru menyasar melubangi jantung atau kepalaku;
Seekor anak kucing yang terlihat lelah tidur pulas di pangkuanku;
Seorang anak berusia hampir delapan tahun bercerita tentang betapa ia tak tahu bagaimana menyampaikan selamat jalan pada orang-orang yang lama dikenalnya;
Juga segerombol pemain mementaskan pertunjukan
Di dalam gedung, jantung mereka bersahutan, menyeru "Bersiaplah untuk kemungkinan terburuk. Mari patahkan kaki juga bahu, lalu bangkit setinggi-tingginya seperti Penebus yang pengasih. Mari beriman setelah kemenangan diputuskan."
Bapa, tubuhku rumah sakit untuk menjaga harapan juga doa,
Kecup dan rindu seperti di bandara
Mei, 2021
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin